Agustus 2019, CyberJek resmi hadir dan siap bersaing dengan ojek online terdahulu. Walau pun secara tegas Ricky Wee selaku Founder Cyberjek mengatakan bahwa CyberJek bukanlah pesaing dari Ojek Online sebelumnya, namun jelas terlhat bahwa CyberJek juga menjadi pesaing bagi yang sebelumnya. Namun apakah CyberJek mampu bertahan di bawah gempuran pesaing lainnya yang sudah lebih dulu mengepakkan sayapnya dalam hal transportasi online? Biar waktu yang akan menjawab.


Berangkat dari kesadarannya terhadap pentingnya peran transportasi online saat ini,  Ricky Wee atau yang biasa dikenal dengan Prof Ricky ini dengan berani dan dengan tekad yang kuat membesut aplikasi CyberJek. Jika ide awalnya sudah terjawab pada pesaingnya, lantas apa yang membuat CyberJek ini berbeda dengan yang lain?

Ini bedanya.




Awal mula berdirinya CyberJek ini adalah untuk membantu perekonomian dan ketahanan keluarga khususnya mitra CyberJek. Dari sini, kita bisa tahu bahwa CyberJek akan lebih pro kepada mitranya. PT Margonda Transportasi Nusantara sebagai payung dari berdirinya CyberJek ini menawarkan suatu konsep yang berbeda dari aplikasi lainnya, yakni lebih menguntungkan mitra pengemudi karena menganut sistem koperasi dan mitra hadir sebagai anggotanya. Hal ini bertujuan untuk membantu para mitra agar dapat membuka usaha sehingga mampu meningkatkan penghasilan bagi keluarganya.


Selain itu, berikut ini adalah keuntungan yang ditawarkan pihak CyberJek kepada mitranya yang dikatakan langsung oleh CEO CyberJek, Profesor Ricky Wee:


“Untuk tarif Cyberjek mengikuti peraturan pemerintah 2000 / km tanpa potongan dan selain itu kita juga akan membantu pendidikan anak-anak agar tetap bisa bersekolah, jaminan kesehatan apabila ada keluarga mitra kita ada yang sakit. Juga memberikan perlindungan berupa asuransi, dana pensiun dan yang lebih membuat semangat para mitra adalah pihak perusahaan memberikan kesempatan pada mitra untuk pergi umroh atau naik haji”.
Sumber




Dengan berbasis koperasi, CyberJek yakin akan mampu bersaing dengan senior-seniornya dalam bidang transportasi online. Namun, apakah dalam pelaksanaannya mereka akan panjang umur? Ya jelas kita tidak akan tahu, sebab semua itu akan kembali kepada konsumen yang menilai dan menggunakannya. Jika CyberJek tetap mengedepankan mitra tanpa memperhitungkan konsumen, jelas mereka akan tenggelam seperti BlueJek atau LadyJek yang sudah tenggelam lebih dulu. Intinya adalah, konsumen akan tetap membutuhkan promosi gila-gilaan jika CyberJek ingin bertahan lama di industri transportasi online.


Yang jadi fokus pertanyaan ane kali ini, adalah: Mengapa CyberJek mengambil warna dasar hijau? Go Green kah?

___________________

Salam Satu Aspal