Indonesia merupakan negara pancasila yang merdeka 74 tahun yang lalu, yang berhasil direbut oleh para pahlawan dari para penjajah. Sah, tak bisa dipungkiri kenyataan itu. Usia 74 cukuplah tua untuk mencari saksi hidup yang mendukung cerita perjuangan heroik pejuang kemerdekaan merebut negari ini dari penjajahan Belanda dan Jepang.

Namun bukan tidak mungkin menemukan orang yang demikian, ada sedikit meski tidak banyak. Dan mereka jika ditanya tentang hal itu pasti berbinar matanya. Veteran, atau orang lanjut usia, dengan fasihnya masih mampu mengingat bagaimana susahnya merebut kemerdekaan itu. Ini bisa kita lihat pada beberapa acara televisi yang menghadirkan mereka sebagai narasumber wawancara. Saat HUT kemerdekaan RI 74, 17 Agustus kemarin.

Pada mereka kita banyak belajar, pun pada buku-buku yang ditulis sejarawan. Perjuangan itu harus direbut dengan darah dan air mata. Inilah yang harusnya diambil pelajaran oleh generasi berikutnya. Maka untuk mengenangnya seringkali diadakan berbagai acara sebagai cara memperingati kemerdekaan itu. Agar tak lupa pada sejarah. Agar semangat nasionalisme terus berkobar di dalam sanubari anak negeri. Agar terpupuk rasa bangga menjadi bagian dari warga Indonesia sejak dini.


(dokumen pribadi)



Salah satu cara yang menjadi tradisi sejak kemerdekaan itu digemakan selain upacara bendera adalah Karnaval. Kegiatan pawai, baris dengan diikuti berbagai lapisan warga masyarakat. Mempertontonkan kepada masyarakat bahwa kita sedang memperingati kemerdekaan Indonesia.


(dokumen pribadi)


Kegiatan karnaval ini menjadi hal yang sering kali ditunggu masyarakat. Dengan berbagai tema mereka unjuk diri, dan salah satu yang sering saya jumpai adalah penampilan baris dengan mengenakan berbagai macam baju adat dari berbagai daerah di Indonesia.


(dokumen pribadi)


Seperti yang terjadi di kecamatan Gedangan Kabupaten Malang ini. Untuk menyajikan hal itu maka saya, Imam Rofi'i (anggota Karang Taruna Pancapesona) Desa Gedangan Kabupaten Malang Jawa Timur akan mengulas singkat terkait peringatan HUT RI yang Ke -74 ini.


(dokumen pribadi)

Dalam rangkaiannya, kali ini Pemerintah Desa Gedangan membentuk Panitia HUT RI ke-74 diamana salah satu kegiatan peringatan HUT RI yang ke - 74 ini dikemas dalam Karnaval Budaya tingkat TK/RA dan PAUD.


(dokumen pribadi)



Karnaval ini diikuti oleh 7 lembaga pendidikan tingkat TK/RA dan PAUD yang berada didesa Gedangan yakni:
1. RA Darussalam
2. RA Usman Bin Affan
3. TK Darmawanita 02
4. RA Abdulloh Bin Umar
5. RA Al Mashitoh
6. RA Al Khozini
7. TK Darmawanita 01

Dalam kesempatan kali ini masing masing lembaga memakai kostum yang bervariasi diantaranya RA Darussalam memaki pakai adat Dayak, RA Usman Bin Affan dengan pakaian adat Bali, TK Darmawanita 02 dengan pakaian adat Dayak Papua, RA Abdulloh Bin Umar dengan pakain adat Bali, RA Al Mashitoh Pakaian suku Madura, RA Al Khozini dengan Pakaian adat Bali serta TK Darmawanita 01 dengan kostum sekaligus ilustrasi cerita Nyi Roro jonggrang. Usai atraksi dan unjuk kebolehan peserta karnaval mendapatkan Piagam penghargaan dan Tropi dari Pemerintah Desa Gedangan yang dalam hal ini langsung diserahkan oleh Kepala Desa Gedangan Bapak Hendik Krisdianto, sebagai simbol dan perwujudan teromakasih atas partisipasinya turut memeriahkan HUT RI yang ke - 74 ini.


(dokumen pribadi)


Agenda ini dilaksanakan pada Hari Sabtu, 24 Agustus 2019 yang berada di Desa Gedangan.

Acara seperti ini patut kita beri apresiasi karena kader penerus Bangsa Usia Dini sudah andil dan turut serta berpartisipasi yang di wujudkan dengan Karnaval Budaya tingkat TK/RA dan PAUD. Memupuk rasa bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia sejak dini. Maka bagi saya acara karnaval, adalah salah satu perwujudan rasa itu, bangga menjadi warga negara Indonesia. Potret nyata generasi ini. sesudah pendahulunya memperjuangkan kemerdekaan untuk Indonesia. Salut, hormat saya untuk yang telah berpartisipasi.


(dokumen pribadi)



(dokumen pribadi)