Diceletukkin Hal Rasis? Ini Pengalaman Ane!

Beranda

...

The Lounge
Diceletukkin Hal Rasis? Ini Pengalaman Ane!

kaniarf

22-08-2019 08:33

Diceletukkin Hal Rasis? Ini Pengalaman Ane!

ALOHA GANSIS

WELCOME TO MY THREAD

Sebelum masuk ke tema pembahasan, ane mau tepuk tangan dulu buat Kaskus yang udah ngelempar banyak event bulan ini. Apalagi eventnya yang tentang opini-opini kaya gini. Menurut ane sih event kaya gini bermanfaat banget buat para kreator. Bukan soal bonus poinnya aja, tapi kreator diajak untuk berpikir kritis, gak cuma rewrite artikel yang sudah ada sebelumnya. Fungsi Kaskus sebagai Forum Diskusi juga jadi lebih hidup. Well, menurut ane, inilah event menulis yang sebenarnya. (Happy~)

KEEP CALM AND STOP RACISM!

Gansis pernah gak sih mendapat komentar atau celetukan rasis dari orang sekitar? Iya, bisa dari teman, saudara, tetangga atau bahkan orang tua sendiri. Biasanya apa yang gansis lakukan? Ngajak mereka debat atau mangut-mangut aja daripada ribut? (hehe)

Ane pribadi pernah ngalamin nih, bahkan lumayan sering. Gak cuma dari temen loh, bahkan dari keluarga sendiri. Nah kalau udah gitu agak gak enak kan ngebantah apalagi kalau yang nyeletuk orang tua, dilema banget takut dibilang gak sopan kalo ngebantah. Padahal kalau dilihat dari silsilah pohon keluarga, suku ane gak murni-murni amat. Iya, maksudnya ada campuran suku bangsa yang berbeda. Lebih tepatnya ane sering dijuluki anak suku JA-NDA alias Jawa dan Sunda (hayo mikir apa?).

Oh iya, di sini ane mausharing pengalaman celetukan rasis yang pernah ane terima. Kalau ada kata yang kurang berkenan, ane mohon maaf karena percayalah ane pun kesal saat mendengarnya. Ane di sini hanya mengulang apa yang ane dengar, gak ada maksud untuk merendahkan suku tertentu (apalagi cari ribut) karena suku yang disebutkan sebenernya ya suku ane juga. Jadi, mohon disikapi dengan bijak ya!

Quote:

“Orang sunda kaya kambing”

sumber:beritasatu.com

Eiits, santai, jangan marah sama ane. Yang sama-sama suku sunda, mari kita mengelus dada bersama dan bersabar. Celetukan di atas adalah salah satu yang pernah ane dapatkan. Ane sih gak tau ya motif yang bersangkutan nyeletuk itu buat apa. Tapi kalau cuma buat bercandaan… duh, emang gak ada bercandaan yang lain, bro?

Masih bingung apa korelasinya? Jadi gini loh, menurut yang bersangkutan, suku sunda punya kebiasaan makan sayuran mentah alias lalapan. Nah dia pun kemudian menyamakan kebiasaan orang sunda ini dengan hewan berkaki empat yang hobi mengembik itu. Padahal, gak semua orang sunda suka lalapan atau sayuran mentah. Lagian, doyan gak doyan, apakah sopan menyamakan manusia dengan hewan? Oh dear, you’re so RUDE!

Quote:

“Orang sunda jangan nikah sama orang padang, gak akan langgeng”

sumber: thebridgedept

Nah nah nah, kalau yang satu ini pasti sering denger dong? Yups, ane pun salah satu yang dapet celetukan ini. Kebetulan pasangan ane sekarang asalnya dari suku minang. Sedihnya, yang nyeletuk ini adalah keluarga sendiri. Kalau ada fakta ilmiah yang bisa menjelaskan sih mungkin bisa masuk akal. Lah ini cuma berdasarkan mitos.
Iya, MITOS! Kesel gak sih?

Katanya eh katanya, hal ini didasari oleh perbedaan sifat antar suku yang kemungkinan gak cocok. Padahal nih ya, gak harus beda suku, satu suku pun sangat mungkin bisa beda sifat dan pola pikir. Ya gimana dong, namanya juga manusia, udah pasti beda satu sama lain. Lagian apakah mereka yang bercerai selalu mereka yang berbeda suku? Nggak kan? Yang satu suku pun bisa aja pernikahannya gak langgeng.

Kalau alasannya karena beda budaya sih ya jelas beda, tapi gak bisa dibenarkan juga. Indonesia kan memang terkenal dengan kekayaan budayanya. Di sinilah toleransi kita dan pasangan diuji. Baru dua suku aja udah bentrok, gimana kehidupan bertetangga sama suku lain-lainnya? Jadi jelas kan, kurang masuk akal kalau tidak langgengnya suatu hubungan dikaitkan dengan perbedaan suku pasangan yang bersangkutan.

Nah kira-kira begitulah sedikit pengalaman ane soal celetukan rasis yang pernah ane terima. Kalau gansis gimana? Pernah ngalamin juga gak? Kalau pernah, apa yang biasanya gansis lakukan? Sikap ane sih biasanya liat dulu siapa yang nyeletuk. Kalau teman seumuran ya bisa ane tegur langsung. Tapi kalau sama orang yang lebih tua perlu trik khusus biar gak tersinggung. Minimal dicari waktu yang tepat untuk duduk bareng sambil diskusi santai.

Menurut ane pribadi, perbedaan di Indonesia tidak seharusnya dibuat ribut-ribut dan saling menjelekkan. Justru hal ini bisa kita jadikan kekuatan untuk menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia dengan segala perbedaannya bisa bersatu dengan menjunjung tinggi toleransi, baik toleransi antar suku, budaya maupun agama. Gimana? Setuju gak?