sumber gambar


Perbedaan itu indah apalagi jika sudah menyatu.
Perbedaan memiliki ciri khas masing-masing tapi jika perbedaan itu bersatu pasti segala badai membelenggu takkan goyah.
Indonesia memiliki banyak suku, agama, dan ras. Keberagaman SARA disatukan oleh Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia.

Kejadian yang baru terjadi akhir-akhir ini rasisme yang terjadi di Papua. Berawal dari mahasiswa yang berada di Surabaya. Mahasiswa yang mudah tersulut emosi dan diprovokasi hingga mereka melakukan demonstrasi.
Persoalannya antara masalah perbedaan warna kulit dan bentuk wajah.

Hal yang sering saya tekankan ke anak- anak jika ada yang berbeda di antara mereka satu kelas.



Sehingga anak-anak yang ada di kelas itu malah saling menjaga anak yang memiliki perbedaan tersebut.
Hampir setiap tahun ada anak-anak memiliki kulit yang istimewa, kadang saya bertanya asli orang Papua atau Ambonkah. Mereka bilang kakek atau neneknya orang Papua. Tapi warna kulit mereka tidak masalah, anak-anak yang lain tetap saja bermain bersama tanpa merasa berbeda. Karena diawal selalu kita ingatkan kepada anak-anak hal yang berbeda itu indah.

Demikian juga yang pernah saya alami. Kebetulan saya suku Batak Simalungun. Kata orang rata-rata orang batak itu rentenir.
Padahal tidak semua orang batak melakukan pekerjaan rentenir.
Tapi dimana- mana memang pelakunya orang batak.
Bahkan saya beberapa kali pindah kontrakan selalu bertemu dengan rentenir bahkan pernah korban.

Quote:

Ini yang pernah saya alami ya agan dan sista

1. Bekerja di perusahaan
"Ester pinjam uangmu, rata-rata orang batak mah bunga-bungaan duit," kata Yuli ketika itu kami sedang istirahat sesudah makan siang.

2. Mengontrak di daerah Cikeas

"Tante tolong saya, pinjam uangnya dong, nanti aku bayar sekalian dengan bunganya," Seorang bapak-bapak (Pak RT) mengetok pintu meminjam uang.
Saya kaget kok pinjam uang pakai bunga lagi, memang saya rentenir.

Jadi karena ada orang batak melakukan pekerjaan itu, saya yang tidak tahu menahu kena juga.
Prasangka saya rentenir mengalaminya sudah dua daerah agan dan sista. Di Jakarta saat bekerja di perusahaan dan di Cikeas Bogor saat kami mengontrak rumah.
Saya hanya menjelaskan kepada mereka, tidak semuanya orang batak melakukan pekerjaan sebagai rentenir.
Apalagi keluarga kami melarang keras pekerjaan rentenir.
Tetapi kadang mereka keras kepala juga.
"Ayolah, Tante aku butuh uangnya."

Menurut saya praduga seperti itu tidak usah di tanggapi. Dengan perilaku kita yang apa adanya mereka dengan sendirinya tahu, oh ternyata tidak semua orang batak itu rentenir.

Sekian dulu agan dan sista, perbedaan itu indah. Semoga kedepannya Indonesia tetap bersatu hindarkan rasa fanatisme. Tetap berpedoman pada dasar negara kita Pancasila.
Biarpun berbeda- beda tetap satu juga.
Indonesia negeriku tempat aku lahir dan bekerja.
Mari kita ciptakan kenyamanan berbangsa dan saling mengasihi sesama manusia.

Terima kasih agan dan sista telah mampir di tread saya.

Jangan lupa cendol dan bintang