gudikelAvatar border
TS
gudikel
Fadli Zon Tolak Jadi Menteri Meski Tak Pernah Ditawari
Tanda tanya besar tentang komposisi kabinet kabinet kerja masih akan terus menjadi isu hangat untuk diperbincangkan. Semua partai selain PKS, masih terus melakukan pendekatan politik. Bila ada yang tanya kenapa hanya PKS yang pasti oposisi? Karena dulu partai tersebut pernah ditolak Jokowi saat menyatakan diri ingin merapat berkoalisi. Sebelum pencapresan.

Para relawan berkumpul secara bergantian untuk membahas kandidat menteri dan diusulkan pada Presiden. Detikcom malah mengadakan survey berhadiah untuk mengusulkan nama-nama menteri. Partai-partai juga masih belum pasti tentang siapa saja dari kadernya yang akan menempati posisi menteri.

Tapi uniknya, Presiden Jokowi seminggu yang lalu justru mengumumkan bahwa susunan kabinet sudah selesai. 55 persen untuk profesional dan 45 persen dari partai. Presiden meminta agar semua pihak untuk tidak membeda-bedakan antara menteri partai dan profesional, yang penting semuanya bisa bekerja dalam satu komando, mewujudkan visi misi Presiden.

Jokowi juga menyebut jumlah kementerian masih sama 34, hanya ada kementerian baru dan ada yang digabung. Kemudian Presiden juga menyebut akan ada menteri di bawah usia 30 tahun dan di bawah 35 tahun dari kalangan profesional atau non partai. Dua menteri tersebut disebut jarang bersama Presiden. Selain itu akan ada kepala daerah yang akan diangkat menjadi menteri.

Selain itu, Jokowi juga sudah memberikan penegasan bahwa partai koalisi yang ada saat ini sudah sangat cukup, dan tidak perlu ditambah lagi. Presiden bertanya mau ditambah berapa lagi? mengingat saat ini sudah 62 persen suara koalisi untuk mengawalnya sampai 2024. Presiden membandingkan dengan pengalamannya saat menjadi Gubernur yang hanya didukung 18 persen suara dan saat menjadi walikota hanya dengan 30 persen suara.

Setelah Jokowi membocorkan sedikit kriteria calon pembantunya, mendadak Surya Paloh mengatakan anaknya belum cocok untuk menjadi menteri. Mungkin sebagian orang tidak sadar bahwa pernyataan Surya Paloh adalah untuk mengobati kegagalan anaknya. Seolah Surya Paloh tak ingin anaknya menjadi menteri karena dinilai belum cocok. Padahal sebelumnya Nasdem sudah mengajukan Prananda Paloh sebagai menteri muda. Sementara Jokowi sudah secara terbuka mengatakan bahwa menteri mudanya bukan dari partai.

Lalu hari ini, ada satu pernyataan yang sangat lucu dan menjadi inspirasi atau mendorong saya untuk menuliskan ini. Dahnil Anzar si penungga kuda poni mini mengklaim bahwa Fadli Zon menolak jadi menteri Jokowi.

“yang jelas saya dengar dari Bang Fadli, beliau tidak bersedia,” katanya.

Lalu apa lucunya? Saat ditanya lagi apakah penolakan Fadli itu adalah respon terhadap penawaran dari Jokowi? jawabnya “saya tidak tahu persis apakah ditawari atau nggak.”

Bagaimana bisa dia dengan percaya diri mengatakan tidak bersedia, sementara di sisi lain tidak tahu apakah sudah ditawari atau tidak? Ini kan ibarat ada orang yang mengklaim menolak menikah dengan Via Vallen, padahal Via juga belum pernah menjawab chat atau mengajaknya nikah. Kira-kira orang semacam itu waras tidak? Hahaaha

Tapi walau bagaimanapun kita tetap perlu mengambil hikmahnya. Karena sejatinya pernyataan Dahnil adalah konfirmasi kegagalan. Seperti halnya Surya Paloh yang menyebut anaknya tak cocok jadi menteri setelah Presiden menyatakan bahwa menteri mudanya dari non parpol.

Nilainya jelas berbeda, andai Dahnil atau Fadli dan Surya Paloh sudah mengatakan itu jauh sebelum Jokowi mengatakan sudah selesai menyusun kabinetnya. Tapi kalau sekarang ya ibarat gebetan sudah menentukan pilihannya, dan kita baru bilang tidak cocok. Itu namanya ungkapan menghibur diri karena tak terpilih.

Dan cerita ini menambah daftar kelucuan Dahnil, setelah sebelumnya mempertanyakan jalan desa yang mencapai 191.000 km yang dianggapnya 15 kali diameter bumi. Seolah Dahnil tidak tahu kalau di dalam dirinya ada belasan meter usus. Dan dengan logika yang sama terbaliknya, kita akan bertanya sambil bertanya, itu usus simsalabim dari mana?

Atau kelucuan Dahnil saat mengklaim bahwa foto Prabowo ke Brunei adalah foto lama. Lamaaa sekali. Yang entah sadar atau tidak, Dahnil juga menyebutkan tanggalnya, dan tanggal yang dimaksud adalah sehari yang lalu. dan kita pun jadi terpingkal-pingkal mengikuti jalan pikirannya. Kalau kemarin itu foto lama, lalu yang sepuluh tahun lalu itu foto apa? arkeolog! Haha begitulah kura-kura.

sumber
Bibalinhgum
tien212700
tien212700 dan Bibalinhgum memberi reputasi
2
1.4K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.