Selamat pagi nih semua
Berhubung kali ini ada event tentang rasisme, ane bakal ceritain pengalaman yang pernah ane alami tepatnya sekitar 2 tahun lalu.

sumber gambar

Ane berharap, cerita kali ini dijadikan sebuah pengalaman dan pembelajaran saja ya gansis, tidak ada niatan untuk menyulut pertengkaran yang berhubungan dengan SARA atau perbedaan apapun.

Kita tahu Rasisme adalah sebuah kepercayaan yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada manusia menentukan pencapaian budaya atau individu, bahwa suatu ras tertentu lebih superior daripada ras tertentu.

Tepat 2 tahun lalu ane pernah kenal dengan seorang cewek, berinisial CP dan dia asli keturunan Jawa nih gansis. Dan ane, tinggal di Jawa tapi bukan berasal dari suku Jawa, melainkan ane berasal dari suku Madura.
Yah, semua keluarga ane berasal dari Madura gansis.

Ane kenal dia saat ikut pendaftaran CPNS di Surabaya, ga sengaja ane kenal dia lewat grup sosmed. Cerita pas pertama kenal sih berawal di grup sosmed dia aktif banget nongol ngobrolin seputar CPNS, dan ane pikir siapa sih ni cewek crewet amat di grup, karena saking seringnya dia nongol.

Lanjut cerita, ane pencet tuh nomor hp dia karena penasaran pengen tau orangnya. Alhasil, yah kepencet telpon dan langsung ane matikan tuh.
Eh dia malah respon dengan chat balik ane, berhubung ada keperluan seputar CPNS sih ya ane tanya - tanya mengenai itu.

1 minggu kemudian perkenalan kita berlanjut nih, dan tentu kurang lengkap kalo chattingan ngga di selingi modus dikit.
Ya niat ane modusin dia kan sekedar becandaan biar ga garing, eh malah dia kek yang serius nanggepin.
Berhubung ane yang memulai, ane jalani aja dengan selow dan biasa aje.

Lanjut nih, ane sama dia cuma samaan di jenis tes yang diikuti tapi beda jadwal pelaksanaan tesnya.
Setelah beberapa tes dilalui, akhirnya ane gagal di sebuah tes dan si dia juga gagal di tahap itu.
Ane tanyain dia nih ceritanya, hibur dia biar ga sedih karena ga lolos, padahal ane juga ga lolos ya sok tegar dikit lah.

Seiring berjalannya waktu disibukkan dengan pelaksanaan tes sampe berbulan bulan, akhirnya ane mutusin buat ketemu dia.
Jujur dia cewek baik + sabar banget, itu yang buat ane tertarik buat ketemu langsung sama orangnya. Setelah beberapa bulan sekedar chattingan dan video call doang, akhirnya ketemu. Dan inti dari pertemuan itu ya seneng aje, udah itu aja.

Hampir setengah tahun berjalan, kita sekedar menjalani hubungan secara dewasa dan berteman doang, no pacaran pacaran. Karena ane tau banget, dia tipe orang yang taat akan agamanya.
Singkat cerita, suatu saat ane tanya dia tipe suami yang dia inginkan seperti apa.
Gada salahnya orang tanya ya kan, terus dia jawab dan ada sebuah poin dimana dia akan menikah dengan orang asli jawa, terus aku tanya apakah hanya orang asli jawa ? Dia jawab "iya" dengan yakin.

Kenapa ane merasa ga enak denger jawaban dia, sentak ane tanya lagi. Kenapa harus orang jawa ? Dia bilang, takutnya jika menikah dengan orang selain asli jawa, akan berbeda pemikiran dsb. Ada kata kata yang menurut ane dia salah mengatakan tentang orang selain jawa.
Ane merasa terganggu nih dengan jawaban dia, sentak ane bilang, oke kalo gitu tak buktikan omonganmu itu salah mengenai orang selain jawa.

Sejak saat itu, hubungan kita tidak seperti biasanya. Ane ya selow aje, sambil membuktikan kalo omongan dia salah dan membuktikan jika perbedaan itu harusnya saling melengkapi.
Beberapa bulan berlalu, semakin aku mengenal karakteristik dia. Dan akhirnya, suatu ketika aku bertanya solusi mengenai perbedaan itu apa, setelah lama saling tukar pendapat kemudian ada pertanyaan yang ga bisa dia jawab.
Dia cuma bertanya, " apa mau kamu ? " ane jawab , Aku mau meyakinkan kamu bahwa semua perbedaan yang ada dalam diri kita masing masing, tetap sama di mata tuhan. Tidak seharusnya perbedaan menjadi penghalang dan yang seharusnya perbedaan itu saling melengkapi dan merekatkan.

Akhirnya, ya ane gatau apa yang dia pikirkan dan yang terbukti hingga saat ini, hubungan kita seperti semula dan saling menjaga. Niatnya sih pengen nikahin dia, cuma belum dapet restu dari emak karena masih kurang umur ane, kata emak sih.

Sekian dulu ya gansis, itu cerita bener bener terjadi di kehidupan ane.
Dan dari pengalaman tersebut, ane pikir sih kita semua berbeda tapi bukan itu permasalahannya, melainkan bagaimana kita meyakinkan bahwa perbedaan akan lebih indah jika beriringan, bukan berlawanan.
Tetap jaga kebinekaan gansis, kita semua bersaudara.