• Beranda
  • ...
  • Education
  • Pengaruh Buruk Ideologi Trans Nasional Dalam Dunia Pendidikan.

tsuway.c001Avatar border
TS
tsuway.c001
Pengaruh Buruk Ideologi Trans Nasional Dalam Dunia Pendidikan.
Ideologi trans nasional, pancasila, guru, murid dan pendidikan.


Assalamualaikum warohmatullah wabarokatu.

Selamat menunggu subuh GanSist, kayak biasa ... ane nunggu subuh sambil iseng ngetrit.

Cerita tentang masa-masa sekolah yuk!
GanSist pernah ga dimarahin guru? Dihukum karena ga ngerjain pekerjaan rumah, atau yang lainnya? Pernah kan?
Kalo ane, jujur ane pernah. Di sekolah ane termasuk anak yang biasa-biasa ajah sih, termasuk anak yang kalem juga tapi tetep ajah pernah kena omelan guru. Sekedar di ceramahi sih wajar. Dulu ane pernah di tarik jambangnya sama guru fisika waktu SMP, karena buku PR ane ketinggalan di rumah terus malah di sangka gak ngerjain PR. Marah? Ga lah ... ane terima toh emang kesalahan ane.
Pernah juga jidat ane kena lukis pakai spidol sama guru geografi, gara-gara ane lupa pengertian Peta, ini guru baik sih sebenernya cuma emang cara ngajarnya gitu.
Nah, kalo zaman sekarang, guru ga ada berani yang kayak gitu. Baru mau ngehukum muridnya ajah sekarang mikir dulu, ntar tuh bocah bakal ngadu ke emak bapaknya ga ya?
Orang tua zaman dulu ama sekarang juga beda. Dulu nih ya, tiap ane ngadu ke babeh abis di hukum guru. Babeh ane malah minta nomor telepon sekolah, katanya mau bilang makasih udah ngedidik ane, kata babeh kalo salah ya salah ... ga boleh salah yang dibenar-benarkan.

Nah orang tua sekarang beda, anaknya pulang manyun dikit ditanya ... anaknya bilang abis dimarahin guru, lah malah gurunya yang dilabrak.

Quote:


Peran guru dalam dunia pendidikan terutama di sekolah itu amat sangat penting.
Guru itu membantu siswa untuk jadi cerdas dan pintar, dan juga membantu mereka menjadi manusia yang baik dan bijak. Nah, membuat siswa menjadi orang baik dan bijak itu yang masuk dalam pendidikan karakter. Ane setuju kalo dibilang mengajar pelajaran sekolah ke anak jauh lebih mudah dibandingkan harus mengajari mereka disiplin.

Namun dunia pendidikan sekarang sudah terlalu dipengaruhi ideologi Trans Nasional, ideologi baru yang mempengaruhi seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia, yang masuk dengan balutan Hak asasi Manusia, Demokratisasi, dan Globalisasiyang secara perlahan telah menggeser nilai-nilai ideologi Pancasila.

Para guru tidak berani lagi mengambil sikap tegas dan memberi  hukuman karena takut dipermasalahkan nantinya dengan tuntutan melanggar HAM. Pada akhirnya mereka hanya bisa bersabar dengan apa pun ulah sang murid, sekalipun sang murid melakukan tindakan yang melanggar aturan sekolah maupun hukum. Karena ketakutan dianggap melanggar hukum, maka para guru lebih memilih diam ketimbang berurusan dengan hukum ataupun polisi.

Seharusnya guru akan memberikan tindakan tegas saat mendidik siswanya apabila melakukan kesalahan yang fatal. Kalau kita bandingkan saat kita menempuh pendidikan baik di SD, SMP maupun SMA dulu, kalo guru kasih hukuman yang tegas, kita enggan mengadu ke orang tua karena kita yakin bukannya dapat pembelaan malah akan tambah dimarahin.

Orang tua kita dulu juga sadar kalau guru sudah mengeluarkan hukuman itu karena anaknya telah melanggar aturan. Orang tua dulu tuh punya konsep pemahaman dan kearifan dengan benar-benar memberikan kepercayaan sekaligus menyerahkan kewenangan mendidik anaknya kepada bapak dan ibu guru saat di sekolah. Kondisi sekarang justru jauh berbeda. Kalau dunia pendidikan sekarang, ketika anak ngadu ke orang tua karena dihukum dengan tindakan yang tegas sebagai bentuk pembinaan, maka orang tua malah mempermasalahkan hal tersebut dengan menyalahkan sang guru, yang lebih tidak dikehendaki bahkan ada yang sampai melapor kepada pihak yang berwajib (polisi) dengan tuntutan perbuatan tidak menyenangkan, melakukan tindak kekerasan ataupun HAM. 

Padahal seharusnya yang patut mereka lakukan adalah mencari kebenaran terlebih dahulu tentang kejadian yang sesungguhnya terjadi ataupun melakukan instropeksi diri.

Saat mendaftarkan anaknya ke sekolah, bukankah orang tua secara tidak langsung telah menitipkan mereka pada guru untuk mendidik anaknya di sekolah? Dalam hal ini, orang tua meminta sekaligus memberi kepercayaan kepada   guru untuk melaksanakan pendidikan kepada anaknya baik pendidikan formal maupun pendidikan karakter.

Bisakah kita tidak mencampur-adukkan ideologi Trans Nasional dalam dunia pendidikan termasuk sekolah, dan tetap berpegang teguh pada ideologi Pancasila?
Semua keputusan di tangan GanSist, sebagai para calon orang tua.


Sekian trit ane pagi ini.
Wassalamualaikum warohmatullah wabarokatu.


Sumber : Opini Pribadi & Sumur
darmawati040
TaraAnggara
syafetri
syafetri dan 9 lainnya memberi reputasi
10
1.5K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Education
EducationKASKUS Official
22.5KThread13.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.