informan.Avatar border
TS
informan.
Otak Pembunuh Driver TAKSI ONLINE, Mau Menyerahkan Diri Tapi Takut Ditembak Mati
Spoiler for :

DENGAN kaki diperban akibat dua peluru bersarang di betis dan telapak kaki kirinya karena melawan saat ditangkap, Akbar Al Farizi (34) berjalan terpincang-pincang saat digiring ke Jatanras Polda Sumsel.

Setelah 10 bulan buron, otak pembunuh sopir taksol almarhum Sofyan ini mengakhiri petualangannya.

Penuturannya kepada Sriwijaya Post.
Sebelum merampok dan membunuh Sofyanyang merupakan driver taksi online, Akbar pernah menjajal pekerjaan sebagai driver taksi online.

Dia juga sempat bekerja sebagai sopir di dinas Pekerjaan Umum (PU) kabupaten Muratara.

Akbar mengaku sejak berada di Palembang bersama tiga kawannya memang ingin melakukan kejahatan, namun tidak berniat membunuh Sofyan.

"Aku dan ketiga kawan yang lain tidak sengaja membunuh Sofyan saat akan merampok korban. Itu tidak sengaja, pokoknya kami datang ke Palembang intinya mau cari uang. Tapi bukan untuk merampok driver online. Tapi misalnya ada motor orang yang lengah bisa kami ambil," kata dia.

Namun karena belum juga dapat-dapat sasaran, akhirnya mereka memutuskan merampok driver taksi online.

Niat untuk merampok di kota Palembangmuncul dari inisiatif Akbar bersama Ridwan alias Redho (42).

"Sebelumnya sempat mencoba melakukan aksi perampokan namun gagal. Kami akhirnya kehabisan uang untuk pulang sehingga muncullah niat jahat untuk merampok driver taksi online,"ujarnya.

Akbar menjelaskan, korban dicekik oleh Redho dan Pran.Dia posisinya di samping driver. Kemudian Akbar langsung pindah posisi dan ambil alih kendali sopir setelah korban tak berdaya.

Setelah ketiga rekannya membuang jenazah Sofyan di kawasan Kecamatan Lakitan, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, Akbar yang saat itu mengaku duduk di kursi sopir langsung tancap gas dan menuju ke rumah Fran yang berada di sungai Lanang
Setelah merampok dan membunuh sopir taksi online, mereka sepakat untuk menjual mobil milik korban dan didapatlah hasil sebesar Rp 23 juta.

"Saya menerima Rp5,3 juta. Selebihnya dibagi-bagi sama yang lain," ujarnya.

Selama hampir sepuluh bulan buron, Akbar sempat berpindah-pindah tempat dan bekerja serabutan dan selalu memilih tinggal di pondok kecil di tengah kebun.

"Dalam pelarian saya pernah tinggal di Tanjung Lengkayang Muaradua. Sampai disana saya bersembunyi di pondok kebun di wilayah itu.

Terus lari lagi sampai di Kisam Muara Dua. Disana saya kerja serabutan di kebun kopi,"
terangnya.

Pernahkah berpikir untuk menyerahkan diri, namun batal setelah mendengar saran dari orang orang sekitar.

"Soalnya saya dengar omongan ibu dan orang-orang lain, katanya kalau tertangkap saya akan akan ditembak mati.
Jadi saya takut untuk menyerahkan diri,"
kata Akbar.
sumber

Bagi Youtuber Pemula yang ingin Menuju 1000 Subscriber Bersama emoticon-Jempol


Ke Link (FORUM KASKUS) ini yee Gan & List Youtuber yg siap saling Subscribe
Klik -> YOUTUBER PEMULA Masooook !!! Qta Bersatu Kuy Meraih 1000 Subscriber
0
835
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.7KThread40.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.