taniaputeriAvatar border
TS
taniaputeri
Menengok Kampung di Gunung Purba di Gunungkidul yang Hanya Boleh Dihuni 7 Keluarga
Rabu 21 Sep 2016, 12:51 WIB


Sukma Indah Permana - detikNews


Yogyakarta - Sebuah kampung yang terletak jauh dari hiruk perkotaan di puncak gunung purba Nglanggeran, Gunungkidul telah menjaga wasiat nenek moyang sejak ratusan tahun silam. Bukan sembarang weling, sang leluhur berpesan agar kampung tempat tinggalnya hanya boleh dihuni 7 kepala keluarga. 

Dan itulah yang terjadi. Apapun yang terjadi, hingga saat ini selalu hanya ada 7 kepala keluarga yang tinggal di kampung yang berada di Pedukuhan Nglanggeran Wetan, Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Gunungkidul ini.

"Bahkan ketika saya diam-diam membuat rumah terpisah dengan Bapak, tetangga saya kemudian ikut dengan dengan cucunya menjadi satu KK. Jadi akhirnya kembali menjadi 7 (KK) lagi," ujar Sugito. 

Sugito merupakan satu di antara 7 kepala keluarga yang tinggal di kampung yang dinamai Kampung Pitu itu. Pitu yang dalam bahasa Jawa artinya adalah tujuh. 


Selain Sugito enam kepala keluarga lainnya yaitu Surono (33), Warsodiono (70), Dalino (65), Suhardi (42), Yatnorejo (70), dan Sumadiyono (70). Mereka menghuni di 7 rumah yang semuanya bermodel limasan.

"Di sini ada 8 rumah. Hanya saja yang satu tidak dihuni lagi karena yang tinggal di situ pindah ke keluarganya," imbuh Sugito. 

Dari tujuh kepala keluarga yang ada, totalnya hanya ada 14 warga yang tinggal di sana. Semuanya bertalian darah. 

Mereka semua hidup dari bercocok tanam dan beternak. Meski berada di ketinggian 625 mdpl di puncak bukit batu, warga Kampung Pitu tidak pernah kesulitan air. Sebuah mata air bernama Tlogo Guyangan berada di tengah kampung ini menjadi sumber kehidupan mereka. 


"Meski kemarau Tlogo ini tidak pernah kering," tuturnya. 

Meski begitu, akses menuju kampung ini memang tidak mudah. Warga harus melalui jalan menanjak curam dari semen dan sebagian hanya berupa tanah lumpur berbatu. Jika hujan turun, perjalanan menuju kampung ini akan semakin sulit dilalui. 

"Listrik juga baru masuk tahun 2013. Sebelumnya kita narik kabel 700 meter," kisahnya. 

Wisatawan yang ingin mengunjungi kampung ini bisa memulai perjalanannya dari kantor Sekretariat pengelola Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran. Dari sana dengan menggunakan sepeda motor, Kampung Pitu bisa dicapai dengan waktu tempuh sekitar 20 menit. Sedangkan jika ingin diantarkan oleh pemandu dengan menggunakan sepeda motor, pengunjung dikenakan biaya Rp 70 ribu per orang. (sip/dra)
0
1K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.6KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.