Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

inase301Avatar border
TS
inase301
Boleh Bercanda, Asal Gak Bawa SARA.
Boleh Bercanda, Asal Gak Bawa SARA.


"eh kamu orang sunda, kan? matre dong ya? hahaha"

"dasar jawa, muka dua! hahaha"

"jangan mau sama orang padang, mereka pelit lho"

"selow dong ngegas amat, kek orang batak aja"

**

       Begitu lah selintingan bercandaan yang biasa ane dengar dalam kehidupan sehari-hari. Ane sendiri sebagai cewek Sunda pernah mengalami candaan seperti itu. Suatu ketika ane punya pacar dan dia ngomong gini ke ane, "Eh kamu tuh orang sunda kan? Matre dong? Iya ga?". Langsung auto ane putusin deh saat itu juga emoticon-Cape d... (S)



Boleh Bercanda, Asal Gak Bawa SARA.


       Mirisnya, bercandaan dengan melibatkan SARA khususnya pada suatu jenis suku dan ras tertentu sudah menjadi hal yang lumrah dan dimaklumi oleh sebagian orang. Generasi muda jaman kini menganggap bahwa dengan bercanda dan menerima berbagai hujatan yang menyangkut dengan suku dan ras tertentu adalah salah satu bentuk open mindedyang artinya bahwa secara terbuka menerima kenyataan yang sebetulnya salah namun dibenarkan akibat pola pikir seperti itu.

       Menurut ane sendiri ada beberapa alasan kenapa orang-orang masih suka bercanda dengan membawa jenis suku dan ras tertentu, alasan tersebut di antaranya:

1. Sempitnya pola pikir

Seseorang yang masih suka bercanda dengan membawa jenis suku dan ras tertentu adalah orang yang memiliki pola pikir yang sempit. Mengapa begitu? Karena orang tersebut biasanya hanya melihat keburukan yang dimiliki oleh apa yang ia jelek-jelekkan tanpa melihat bagaimana kelebihan serta kemampuan yang dimiliki oleh orang lain. Selain itu, karena ketidaktahuan seseorang dan tidak ada rasa ingin tahu yang lebih.

2. Generalisir yang berlebih

Masyarakat indonesia terkadang lebih suka langsung mengamini suatu hal tanpa dilihat faktanya terlebih dahulu. Misalnya, anggapan tentang orang keturunan suku Jawa adalah orang yang pelit. Maka masyarakat memiliki stigma negatif dan menganggap hal tersebut benar adanya padahal bisa jadi hanya sebagian kecil saja yang sepertu itu atau itu hanya bentuk subjektifitas berlebih seseorang yang akhirnya menggiring opini publik.

3. Merasa paling superior

Ketika seseorang merasa bahwa suku dan ras mereka lebih unggul dari yang lainnya maka orang tersebut akan lebih mudah untuk merendahkan suku dan ras lain. Mereka akan mengagung-agungkan keturunan sendiri dan menganggap orang yang tidak satu suku dan ras dengan mereka tidak dapat hidup berdampingan dengan mereka.

       Jadi, apakah kebiasaan bercanda yang buruk seperti ini harus dibiarkan begitu saja? Tentu saja tidak. Suku dan ras bukanlah  hal yang layak untuk menjadi bahan bercandaan.  Jika dibiarkan terus maka bukan tidak mungkin perpecahan akan terjadi dan tidak dapat dihindarkan. Sebagai manusia Indonesia, kita harus menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika agar perdamaian menyertai kita semua. Say no to racism!  



Diubah oleh inase301 22-08-2019 14:58
warphonejr
gerardarthur
kecauw
kecauw dan 11 lainnya memberi reputasi
12
2.1K
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.