Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

amikurniaAvatar border
TS
amikurnia
Jejak Malam PERSAMI

Hari sabtu merupakan hari yang Aku tunggu-tunggu, mengikuti acara Persami yang diadakan di sekolah kami. Rasa bahagia menghampiriku karena ada banyak keseruan disana selain acara api unggun.

Sore hari, sekitar lima puluh anak ikut dalam kegiatan memasang tenda di lapangan sekolah SMUN 2 Kediri. Aku pun juga turut serta dalam pemasangan tenda mulai dari pemasangan tali hingga tiang pancang.

Tiap tenda berisi 5 orang peserta, cowok dan cewek dipisah antar tenda. Yang cowok memakai tenda biasa, sedangkan yang cewek memakai tenda sewa dari BRIMOB dapat menampung seluruh peserta wanita.

Tak lama setelah itu mentari mulai turun ke peraduannya, acara malam persami siap dimulai. Dimulai dengan pembukaan acara dan oleh guru pembina.

"Baik anak-anak, setelah acara pembukaan sekarang waktunya menyalakan api unggun" Kata guru pembina di sekolah kami.

Api unggun pun dinyalakan, serentak kami menyanyikan lagu mars pramuka. Api yang membumbung tinggi di tengah lapangan, membawa kehangatan ditengah dinginnya udara malam hari.

"Anak-anak, sekarang waktunya acara hiburan. Nanti ada perwakilan tiap anggota regu satu cowok dan cewek, nanti berpasangan."

"Akan diadakan lomba menembak pasangan, nanti yang paling romantis dan paling seru akan mendapat hadiah bingkisan dari panitia."

Beberapa peserta satu-persatu menunjukkan aktingnya, ada yang berpuisi bersimpuh sambil mengutarakan kata-kata yang romantis.

"Des... Aku tresnooo banget karo awakmu..."
(Des... Aku suka banget sama kamu...)

"Awakmu gelem opo ora lungguh dek sandingku?!" (Kamu mau nggak duduk di sampingku?!)

Tanya si Susi salah satu peserta yang mengikuti acara, dengan wajah memelas memegang dadanya seolah-olah berhadapan dengan wanita yang diidamkannya.

Seluruh peserta yang melihat pun tertawa tergelak dengan dengan aktingnya, pemilihan juara melalui voting dengan tepuk tangan paling meriah tentunya Dia menjadi juara lomba di acara malam itu.

Acara malam api unggun telah usai, jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Lalu kami memasuki tenda masing-masing untuk beritirahat malam.

*****


"Sssst... Teman-teman... Ayo bangun, saatnya keluar tenda sekarang." Sayup-sayup terdengar suara panitia kakak kelas berusaha membangunkan kami.

Kulihat jam tangan telah menunjukkan pukul 01.00 dini hari, lalu kami keluar dari tenda suasana diluar tenda tampak gelap gulita. Hanya diterangi oleh sinar bulan purnama.

"Baik, sekarang acara berikutnya yaitu jerit malam. Tiap peserta akan menyusuri koridor kelas menuju ke gedung utama. Dimulai dari yang paling depan" Kata kaka kelas pembina.

Tiap 10 menit satu-persatu peserta meninggalkan lapangan, dengan situasi yang gelap gulita Aku pun berjalan perlahan-lahan sambil melihat kanan dan kiri karena situasinya sangat sunyi karena listrik telah dipadamkan oleh panitia.

Quote:


Sesampainya di depan gedung utama, sudah ada sekitar 10 anak menunggu untuk memasuki gedung. Gedung utama merupakan gedung terbesar di sekolah kami, terdiri dari tiga tingkat. Disamping dalam kanan kiri gedung terdapat tangga akses menuju lantai 3.

Sudah banyak kisah yang menyeramkan mengenai gedung tua ini, mulai dari gudang gerabah yang tak pernah dibuka terutama di lorong lantai 2.

"Baik, sekarang kita ada di depan gedung utama. Nanti teman-teman masuk satu-persatu menuju lantai 3, lalu nanti menyusuri lorong setelah itu turun ke lantai 1 di tangga berikutnya."

"Ayo giliran kamu sekarang masuk." Kata kakak pembina.

"Baik kak..." Kata temanku.

Begitu memasuki gedung ternyata Dia berlari supaya cepat selesai, mungkin saking takutnya akhirnya Dia terjatuh dari tangga waktu turun di tangga berikutnya.

"Baik.. Sekarang kamu." Kata kaka pembina berbicara kepadaku.

Aku pun memasuki gedung, suasana cukup gelap dan sunyi. Berjalan pelan-pelan naik tangga menuju lantai 2, kulihat ada berbagai meja dan kursi menutupi jalan menuju lorong lantai 2. Lalu menuju lantai 3, Aku pun menyusuri lorong. Tampak suasananya cukup hening, pintu kelas semuanya terbuka. Setelah melewati sampai di ujung lalu turun tangga menuju luar gedung bertemu panitia di titik point berikutnya, sudah ada banyak peserta berkumpul disana.

"Baik sekarang kita menuju ke luar sekolah, kalian ikutin Aku ya."

Sekitar 10 anak mengikuti panitia lalu menyusuri sampai melewati jalan setapak pematang sawah belakang sekolah.

Setibanya di lokasi berikutnya berada ditengah sawah yang sudah kering bekas panen padi, kami pun mendengarkan cerita renungan mengenai kisah tentang para pahlawan lalu menyanyikan lagu Bagimu Negeri.

Tak terasa waktu menunjukkan pukul 4.30 pagi hari, kami pun kembali ke sekolah untuk melakukan ibadah shalat subuh lalu senam pagi dilanjutkan dengan mandi pagi.

Pukul 8.00 pagi saatnya pembubaran dan penutupan, namun Aku tidak mengikuti karena tertidur di dalam tenda.

===SEKIAN===

Diubah oleh amikurnia 21-08-2019 12:48
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
437
2
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.3KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.