Wacana pemindahan ibukota kembali di pertegas oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam pidatonya pada Sidang Tahunan MPR 2019 dan sidang bersama DPR dan DPD pada Jumat, 16 Agustus 2019.

Dalam pidatonya tersebut, Bapak Joko Widodo menyampaikan beberapa hal penting salah satunya mengenai pemindahan ibukota ke Kalimantan. Pemindahan ibukota ini tentu saja memiliki alasan. Berikut 5 alasan kenapa ibukota perlu pindah dari Jakarta.


1. Meratakan Pembangunan Ke Luar Pulau Jawa



Pulau Jawa khususnya Jakarta memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai, hal ini karena pembangunan yang terus digalakkan. Meski begitu, masih banyak wilayah di luar pulau jawa yang sampai saat ini masih belum merasakan pembangunan yang memadai seperti di pulau Jawa.

Dengan memindahkan ibukota ke wilayah lain atau pulau lain, diharapkan pembangunan di wilayah tersebut akan semakin berkembang. Sehingga wilayah lain selain pulau Jawa bisa lebih maju dan lepas dari ketertinggalan. Dengan demikian, pembangunan di Indonesia bisa lebih merata dan tidak hanya terpusat di pulau Jawa saja.



2. Padatnya Penduduk Jakarta



Banyaknya pendatang baru ke Jakarta baik itu pelajar maupun pencari pekerjaan membuat penduduk Jakarta kini semakin padat. Hal ini karena sebagai pusat pemerintahan dan bisnis, Jakarta dinilai mampu memberi kesempatan kerja bagi pendatang baru.

Dengan memindahkan ibukota, pemerintah berharap kepadatan penduduk bisa diarahkan ke daerah yang lainnya. Masyarakat Indonesia bisa berusaha mencari kesempatan kerja di ibukota yang baru, sehingga penyebaran penduduk bisa merata serta tidak hanya terpusat di Jakarta dan pulau Jawa.



3. Kemacetan Yang Tidak Teratasi



Ibukota harus memiliki akses jalan yang rapi, nyaman, dan terbebas dari kemacetan. Karena ibukota akan selalu kedatangan tamu-tamu kenegaraan dari berbagai negara yang membutuhkan akses jalan yang memadai. Kepadatan penduduk Jakarta, menimbulkan masalah baru yaitu kemacetan yang kini semakin tidak teratasi.

Dengan pindahnya ibukota ke wilayah yang baru, pemerintah memiliki kesempatan untuk membangun sebuah ibukota dengan tata kota baru yang lebih rapi. Sehingga, jika jumlah pendatang ke ibukota semakin bertambah, hal ini bisa diantisipasi oleh pemerintah sejak awal dengan merencanakan pembangunan yang baik dan tertata, sehingga tidak lagi menimbulkan kemacetan yang parah.



4. Banjir Tahunan Yang Sudah Menjadi Langganan



Selain kemacetan, masalah lain yang diderita Jakarta adalah banjir tahunan. Hampir 50 persen wilayah Jakarta masuk ke dalam kategori rawan banjir. Banjir yang terjadi kerap kali mengakibatkan kelumpuhan aktivitas ekonomi dan pemerintahan. Hingga saat ini pun pemerintah pusat dan pemerintah Kota Jakarta masih mencari cara untuk mengatasi banjir tahunan ini.

Pindahnya ibukota Indonesia ke wilayah yang lebih aman dari banjir atau bencana lainnya dinilai cukup efektif dalam mengoptimalkan pengelolaan pemerintahan.



5. Supaya Indonesia Lebih Representatif



Indonesia bukan hanya pulau Jawa saja, negara ini memiliki banyak suku, budaya, nilai-nilai, serta tradisi lainnya yang kesemuanya itu membentuk identitas Bhineka Tunggal Ika. Selama ini, pengelolaan pemerintah lebih menitikberatkan pada wilayah Jawa. Sehingga identitas yang muncul pun masih kurang beragam.

Dengan pindahnya ibukota Indonesia ke wilayah timur atau wilayah tengah-tengah nusantara, diharapkan dapat mengangkat identitas masyarakat Indonesia lainnya. Sehingga kelak, Indonesia mampu mewujudkan nilai kota yang modern dan berkelas internasional, namun tetap mempertahankan dan mengangkat akar tradisinya secara luhur.

Rekomendasi Hot Thread

Studio TS

Instagram| Blog 1 | Blog 2 | IDNTimes