Ustad Abdul Somad (UAS) merasa apa yang ia sampaikan saat berceramah di dalam mesjid tidak melanggar etika dan mengandung SARA. Sebab apa yang ia sampaikan tersebut menjawab pertanyaan para jamaah dan mengacu pada hadist-hadist sohih dalam Islam. Hal itu ia tegaskan saat memberi tausiah di Masjid Agung Medan dan di depan ribuan warga Kota Medan.

“Saya tidak takut, karena ada umat Islam bersama saya. Saya berceramah di dalam mesjid, di tengah umat Islam menjawab pertanyaan tentang salib, dan menjawab sesuai hadist Islam, dilaporkan saya tidak takut,” ucapnya menjawab laporan yang ditujukan pada dirinya oleh salah satu organisasi mahasiswa, Selasa (20/8).

Diketahui sebelumnya, UAS dilaporkan oleh Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), terkait dengan video dakwahnya tentang salib yang sempat viral di media sosial. Dirinya juga mengaku tidak takut kehilangan nyawa.

“Seandainya Abdul Somad hilang, seandainya abdul Somad lenyap, tapi ke depannya akan ada 1000 Abdul Somad yang bangkit di Sumatera Utara,” sebut pria yang dikenal dengan kelucuan dan materi dakwahnya yang ringan namun penuh makna.

Dalam kesempatan itu pula, UAS menyebut kalau di Sumatera Utara mempunyai pemimpin yang kuat untuk menjaga kekokohan masyarakat.

“Kenapa masyarakat Sumatera Utara bisa kokoh, karena Sumatera mempunyai pemimpin yang kuat,” tukasnya di hadapan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur, Sumut Musa Rajekshah.

tidak takut

Saya kagum akan keberanian beliau