Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

noviepurwantiAvatar border
TS
noviepurwanti
Pendidikan Dalam Kacamata Mantan Guru TK
Pendidikan Dalam Kacamata Mantan Guru TK


Assalamualaikum Agan Sista yang dirahmati Allah, ketemu lagi dengan ane, Mak Novie yang bakalan share pengalaman terkait dengan pendidikan di negara kita tercinta ini.

Sejak lulus SMK puluhan tahun silam, ane sudah mendedikasikan diri dalam Pendidikan Anak Usia Dini, sekarang dikenal dengan nama PAUD. Jaman dulu, belum ada ketentuan guru PAUD harus Sarjana Pendidikan. Kuliah jurusan pendidikan PAUD masih belum ada, yang ada semacam lembaga kursus Pendidikan Taman Kanak-Kanak selama satu sampai dua tahun.

Ane ikut kursus yang dua tahun, Gan. Alhamdulillah semester ke-dua ane ditawarkan dosen untuk membantu mengajar di PAUD-nya.

Setelah beberapa tahun mengajar Play Group dan Taman Kanak-Kanak, pemerintah mulai merubah aturan. Guru PAUD harus mempunyai ijazah S-1 pendidikan. Akhirnya ane kuliah lagi jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Kebijakan masih terus berlanjut, demi kualitas pendidikan anak usia dini yang lebih baik, pemerintah memutuskan kalau yang berhak mengajar anak usia dini adalah mereka yang mempunyai ijazah Sarjana PAUD. Ini dikarenakan pendidikan PAUD sudah masuk ranah pendidikan wajib. Kalau dulu PAUD hanya sebagai pendidikan pendukung sebelum masuk sekolah dasar.

Jadi, ijazah ane udah nggak berlaku lagi. Ane diharuskan kuliah lagi kalau ingin terus mengajar di TK dan mendapat tunjangan-tunjangan dari pemerintah.

Setelah pemikiran panjang, ane putuskan untuk berhenti jadi guru TK setelah 15 tahun mengajar. Anak-anak ane sudah semakin besar. Mereka butuh biaya banyak untuk sekolah. Gantian, Gan, yang sekolah. Giliran anak-anak ane sekarang. Emaknya pensiun dulu.

Pendidikan Dalam Kacamata Mantan Guru TKDokumen Pribadi


Dunia pendidikan di Indonesia dalam kaca mata ane pribadi mengalami sebuah lompatan-lompatan yang luar biasa. Pemerintah menggenjot bagaimana cara mempunyai guru-guru yang berkualitas dan murid-murid yang bisa survive di era globalisasi. Kurikulum pun banyak yang disesuaikan, mulai dari K-13 dan yang terbaru memakai sistem tematik.

Kalau dulu nilai ujian adalah penentu kelulusan, dalam sistem tematik ini ada sentuhan baru, yaitu karakter anak didik juga jadi bahan pertimbangan. Pemerintah menginginkan anak-anak Indonesia cerdas secara akademik dan baik secara karakter.

Muatan pelajaran pun sekarang lebih berat. Bila jaman dulu ane dapat materi perkalian ketika kelas empat SD, anak ane sudah dapat materi itu sejak kelas dua SD. Bila dulu IPA ane dapatkan saat sudah duduk di bangku SMP, anak ane sudah ada mata pelajaran IPA sejak kelas empat SD.

Sebagai pendidik sekaligus orang tua, ane berusaha yang terbaik untuk anak-anak. Salah satu usaha yang ane terapkan yaitu memberi makanan bergizi agar tumbuh-kembangnya sempurna, menyekolahkan mereka di lembaga pendidikan terpercaya yang akan membantu mengoptimalkan masa-masa emas mereka, dan mendukung kegiatan sekolah juga mendorong anak-anak supaya mentaati peraturan sekolah.

Ane berharap agar semua anak-anak Indonesia berkesempatan untuk mencicipi bangku sekolah minimal sampai sembilan tahun, kalau bisa sampai lulus kuliah. Tugas semua warga untuk mendukung pemerintah dalam memeratakan pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa ini.

Itu pandangan ane, kalau pengalaman agan bagaimana?
Diubah oleh noviepurwanti 21-08-2019 00:40
darmawati040
nona212
nona212 dan darmawati040 memberi reputasi
2
910
1
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Education
EducationKASKUS Official
22.6KThread13.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.