Bicara soal pendidikan di Indonesia tentunya banyak hal yang harus diperbaiki. Mulai dari kurikulum yang setiap ganti persiden pasti ganti kurikulum, Kesejahteraan guru, Inspratuktur yang harus merata baik di Jawa maupun luar Jawa, dan tentunya masih banyak lagi yang harus dibenahi dan diperhatikan agar pendidikan di Indonesia lebih maju.

Perkenalkan saya adalah salah satu guru NON-PNS disalah satu SDN diwilayah Kab. Grobogan Jawa Tengah. Mengabdi kurang lebih 4 tahun tentunya saya merasakan enak dan tidak enaknya menjadi guru.

Sebelum lanjut tentang enak dan tidak enaknya menjadi guru NON-PNS saya akan tunjukan foto anak didik saya yang imut dan lucu yang bikin betah mengajar meski gaji tak seberapa.







Giman lucu dan imutkan, tepuk tangan dong

:tepuktangan

:tepuktangan

:tepuktangan

Nah sekarang saya akan bercerita tentang pengalaman saya pribadi sebagai seorang guru Non-Pns.

Enaknya

Sebuah kebanggan menjadi seorang guru, karna bisa mengabdi kepada negara melalui mengajar generasi penerus agar kelak generasi penerus bisa membanggakan negara dimata dunia.

Tidak Enaknya

Banyak hal tentunya kalau bicara soal tidak enaknya sebagai guru, apalagi masih non-pns. Dibawah ini adalah hal tidak enaknya.

1. Gaji

Bicara soal gaji tentunya sangat tidak seimbang dengan apa yang saya ajarkan. Meski demikian saya berusaha ikhlas mengajar dengan sepenuh hati. Jujur saja setiap bulannya saya digaji Rp. 150000 itupun 3 bulan sekali. Kabar baiknya adalah dari pemerintah kab. Grobogan mulai Januari 2019 memberi kesejahteraan untuk guru non-pns sebesar Rp. 300000 yang dibayarkan 3 bulan sekali. Tapi sampai sekarang gaji bulan April, Mei, Juni, Juli, Aguatus belum cair.

Saya adalah guru PAI, jadi saya diajarlan apa itu Ikhlas, meski demikian saya agak kesulitan melaksanakan apa itu ikhlas melihat kenyataan yang ada.

2. Kurangnya Perhatian

Guru Non-PNS diera Bapak Jokowi emang agak dipingirkan. Mulai dari nasib k2 yang gak jelas sampai pengangkatan CPNS yang saya rasa kurang adil. Kenapa CPNS kurang adil karena antara yang sudah mengabdi dan tidak mengabdi tak ada perbedaannya sama sekali. Coba bayangkan saja " mengabdi puluhan tahun disuruh bersaing dengan lulusan baru dalam CPNS " Tentunya akan kalah saing.

3. Dibuat Kalahan

Sering sekali guru PNS menyuruh guru Non-Pns untuk mengerjakan adminstrasi, hal ini tentunya sangat umum dam dimaklumi karena kebanyakan guru PNS banyak gaptek teknologi.

Meski banyak gak enaknya sebagai guru Non-Pns tapi saya percaya bahwa suatu kelak pendidikan di Indonesia akan lebih maju dan sejahtera bagi guru non-pns.

Pendidkan memang hal utama karena sangat berpengaruh bagi kemajuan negara dikemudian hari. Pendidikan di Indonesia memang harus banyak perubahan. Ingin maju pendidikan maka pemerintah juga harus memperhatikan kesejahteraan guru.