Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

badjoeanakAvatar border
TS
badjoeanak
Penemu Benua Amerika Bukan Colombus Tapi Orang China, Ini Ceritanya
Penemu Benua Amerika Bukan Colombus Tapi Orang China, Ini Ceritanya
“Pada tanggal 8 Maret 1421, armada besar berlayar dari China. Misi armada ini adalah, “Menempuh pelayaran ke ujung bumi untuk mengumpulkan upeti dari kaum barbar di seberang lautan”. Namun sayang, ketika armada kembali ke China dua tahun kemudian pada di Oktober 1423, kaisar telah lengser. Meninggalkan kekacauan politik dan ekonomi. Kapal-kapal besar dari rombongan armada membusuk tak terurus di tambatannya. Sementara catatan perjalanan mereka pun hancur, hilang dimakan waktu. Dan akhirnya, keberhasilan para pelaut dari Tiongkok itu tak pernah menjadi kisah yang tercatat dalam sejarah. Tak ada pengakuan bahwa kapal-kapal China telah mencapai Amerika 70 tahun sebelum Columbus. Atau bahwasanya, para kelasi kapal dari kekaisaran China telah mengelilingi dunia satu abad sebelum Magellan. Tak ada pengetahuan dunia yang mencatat bahwa orang-orang China sudah menjelajah Amerika jauh-jauh hari sebelum orang Eropa.”

Paragraf diatas adalah terjemahan bebas dari sampul belakang buku yang berjudul “1421: The Year China Discovered America”. Terbitan 3 Juni 2008, nama penulisnya Gavin Menzies. Penulis buku ini adalah pensiunan Letnan Kolonel yang dengan serangkaian penelitiannya berani mengklaim armada kapal China berlayar ke Amerika Utara pada 1421. Itu artinya 70 tahun sebelum ekspedisi Columbus nyasar ke Amerika. Buku tulisan Manzies ini menggugat sejarah penemuan Amerika, yang selama berabad-abad disematkan pada penjelajah Italia Christopher Columbus.

Dalam buku itu, Menzies menyimpulkan bahwa China mengirim ekspedisi pada 1421-1423, di era dinasti Ming di bawah Kaisar Yongle. Tersebutlah armada Laksamana Cheng Ho, bersama kapten Zhou Wen, Zhou Man, Yang Qing, dan Hong Bao. Pada masanya, para pelaut Kekaisaran itu sudah melempar sauh di daratan Australia, Selandia Baru, Amerika, Antartika, dan Passage Timur Laut. Bahkan mengelilingi Greenland, mencoba untuk mencapai Kutub Utara dan Selatan. Pendeknya, orang China sudah mengelilingi dunia sebelum Ferdinand Magellan.

Buku ini telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa dan diterbitkan di seluruh dunia . Sempat pula terdaftar sebagai New York Times best seller selama beberapa pekan di tahun 2003. Menzies mendasarkan teori utamanya pada interpretasi asli dan ekstrapolasi dari studi akademis DNA penduduk minoritas, temuan arkeologis dan peta kuno .

Menzies mengklaim bahwa pengetahuan tentang penemuan Cheng Ho kemudian musnah. Itu karena birokrat kekaisaran era dinasti Ming menutup rapat soal keberhasilan ekspedisi itu. Mereka khawatir jangan sampai kaisar kepingin mengutus tim ekspedisi lanjutan. Soalnya biaya perjalanan untuk ekspedisi laut sangat besar dan bisa mengganggu perekonomian China. Dia juga menduga setelah Kaisar Yongle meninggal pada 1424, Kaisar pengganti yang bernama kaisar Hongxi melarang ekspedisi lanjutan.

Bukti Dari Sepanjang Amerika
Penemu Benua Amerika Bukan Colombus Tapi Orang China, Ini Ceritanya

Manzies tak sendirian, ada juga Peneliti asal Ilinois bernama John Ruskamp. Ruskamp mengkaji temuan Piktogram dan simbol-simbol dalam piktogram yang rupanya berkaitan dengan isi dari naskah-naskah China kuno. Sama seperti Menzies, Ia juga mengkaji naskah kuno yang mengindikasikan penjelajah China telah tiba di Amerika jauh sebelum bangsa Eropa.

Ruskamp mengemukakan bahwa kedatangan orang China ke Amerika bahkan dijelaskan oleh simbol-simbol yang nampak dalam Petroglyph Monumen Nasional di Albuquerque, New Mexico. Setelah menelaah, Ruskapm menyatakan bahwa arti simbol tulisan adalah “Anjing, bunga, dan bumi”. Ruskamp juga menemukan naskah China kuno lain yang berupa tulisan angka lima dan tulisan yang menggambarkan perahu di atas air. Ini ia temukan di tepian Little Lake di California.

Lantas bagaimana symbol-simbol itu bisa ada bersamaaan dengan symbol kuno kaum Indian Amerika?. Soal ini banyak peneliti mengatakan, kemungkinan itu ditorehkan di samping ukiran asli Amerika oleh penjelajah China ribuan tahun yang lalu.

Penemu Benua Amerika Bukan Colombus Tapi Orang China, Ini Ceritanya
Penemu Benua Amerika Bukan Colombus Tapi Orang China, Ini Ceritanya

Terkait ini, Ruskamp sudah mengidentifikasi 84 Piktogram yang cocok dengan naskah China kuno di berbagai lokasi di seluruh Amerika Serikat. Lokasi temuan termasuk New Mexico, California, Oklahoma, Utah, Arizona dan Nevada. Ruskamp meyakini bahwa simbol dan tanda yang ia temukan menunjukkan orang-orang kuno dari Asia mendarat di Amerika sekitar 1,300 Sebelum Masehi. Itu sekitar 2.800 tahun sebelum kapal Columbus mencapai Karibia pada tahun 1492.

Piktogram di bebatuan dari Albuquerque identik dengan naskah kuno yang digunakan oleh orang China setelah akhir Dinasti Shang. Artifak itu dikenal sebagai Piktogram tulang oracle. Ruskamp mengklaim bahwas symbol dalam piktogram itu adalah catatan terkait ritual persembahan untuk 3 raja dari dinasti Shang, Raja dinasti Da Jia dan juga soal ramalan dari 10 hari masa suci ‘Keberuntungan’.

Penemu Benua Amerika Bukan Colombus Tapi Orang China, Ini Ceritanya

“Meskipun kami hanya menemukan setengah dari simbol-simbol pada batu besar di Albuquerque, New Mexico namun itu diidentifikasi dan dikonfirmasi sebagai naskah China” kata Ruskamp. Dia juga menjelaskan bahwa ada empat piktogram yang berisi pesan berbunyi – Jie, Da, Quan, dan Xian – dibaca dengan cara tradisional China dari kanan ke kiri. Itu tentang cara pria menghormati atasannya dengan memberikan hadiah berupa persembahan seekor anjing. “Perintah tertulis dalam simbol-simbol ini sesuai dengan sintaks yang digunakan dalam ritual China kuno selama era dinasti Shang dan Zhou. Diketahui bahwa pengorbanan anjing sangat populer di tahap kedua dari milenium kedua di China,” urai Ruskamp.

Dia juga mengklaim telah menemukan piktogram China lainnya yang berasal dari masa 500 tahun sebelum masehi. Piktogram yang menggambarkan seekor Gajah ini Ia temukan di Hutan Taman Nasional Petrified di Arizona. Ini juga menjelaskan soal para penjelajah Asia yang telah menyebar di banyak daerah di Amerika Serikat.

Piktogram lain ditemukan di Grapevine Canyon di Nevada. Isinya pas dengan kriteria simbol era tulang oracle-dari 1300 tahun sebelum Masehi. Ada juga satu pesan kuno, yang diawetkan di Arizona. Pesan ini diterjemahkan sebagai: ‘Set terpisah (untuk) 10 tahun bersama-sama; menyatakan (untuk) kembali, (yang) perjalanan selesai, (dengan) rumah Matahari; (yang) perjalanan selesai bersama-sama”. Pada akhir teks ini terdapat karakter tak dikenal yang mungkin tanda tangan penulis.

Ruskamp menulis sebuah buku dan makalah akademis terkait penelitiannya ini. Saat ini tulisannya sedang menjalani peer review agar sah sebagai hasil penelitian. Di dalamnya ia mengklaim bahwa banyak ukiran yang menjelaskan soal kedatangan orang China ke Amerika. Ukiran-ukiran itu mengalami tingkat pelapukan signifikan. Pelapukan yang dikenal dengam istilah repatination ini menunjukkan bahwa ukiran sudah berumur sangat tua. Dia juga mengatakan bahwa banyak naskah dinasti Shang menghilang dari penggunaan seiring jatuhnya kekaisaran pada 1046 sebelum masehi. Dan baru ditemukan dan diuraikan kembali pada tahun 1899 di China.

Ini menunjukkan dan menegaskan bahwa ukiran yang ia temukan tidak mungkin palsu. Sama seperti Manzies, dia juga menunjukkan bukti DNA dan hubungan genetis antara penduduk asli Amerika dan populasi Asia. “Selama berabad-abad, para peneliti telah memperdebatkan, apakah di masa pra-Columbus, pertukaran bermakna antara masyarakat adat dari Asia dan Amerika mungkin telah terjadi”, katanya.

Pandangannya juga mulai dianggap serius oleh akademisi lain, diantaranya peneliti seperti Dr Dennis Stanford dari Smithsonian Institution. Ia bahkan percaya Amerika Utara pertama kali dihuni oleh orang-orang dari Asia selama zaman es terakhir. Pendapat dan temuan John Ruskamp juga didukung oleh Dr David Keightley, seorang ahli peradaban China Neolitik di University of California, Berkley.

Dr Michael Medrano, Kepala Divisi Manajemen Sumber Daya untuk Petroglyph National Monument, juga telah mempelajari petroglyphs yang ditemukan oleh Ruskamp. Dia mengatakan kepada Epoch Times, “Gambar-gambar tampaknya tak mudah dikaitkan dengan entitas suku lokal. Berdasarkan uji kelapukan, mereka tampaknya berasal dari jaman kuno”, ulas Medrano.

Pedagang Asia Mengarungi Lautan Bumi Jauh Sebelum Colombus
Sejarah mencatat bahwa perdagangan sudah berlangsung antara Asia Timur dan ratusan Dunia Baru sebelum Christopher Columbus tiba. Rombongan pelaut pedagang tak hanya melancong ke Eropa atau Amerika. Para arkeolog bahkan menemukan serangkaian artefak perunggu yang ditemukan di situs ‘Rising Whale’ di Cape Espenberg, Alaska.

Terdapat artifak temuan berupa gesper dari perunggu dan kulit, serta peluit dari perunggu. Para ahli memperkirakan bahwa orang yang membuat benda-benda itu hidup sekitar tahun 600 Masehi. Pada masa itu tak ada bukti peradaban yang menunjukkan bahwa kemampuan membuat gesper perunggu sudah berkembang di Alaska. Merujuk masa pembuatan, peneliti percaya artefak adalah buatan China, Korea atau Yakutia. “Kami melihat interaksi, antara orang Alaska, dengan pendatang yang mereka sebut sebagai Kaum Peradaban Tinggi dari China, Korea atau Yakutia” kata Owen Mason, Peneliti di University of Colorado.

Para peneliti percaya kaum yang tinggal di sekitar situs Rising Whale itu adalah bagian dari budaya ‘Birnirk’. Ini adalah sebutan untuk sekelompok orang yang tinggal di kedua sisi Selat Bering. LiveScience mengungkapkan bahwa Kaum ini menggunakan perahu kulit dan tombak untuk berburu paus.

Penemu Benua Amerika Bukan Colombus Tapi Orang China, Ini Ceritanya

Penemuan artefak perunggu itu menjadi bukti awal adanya perdagangan antara Alaska dan peradaban lain sebelum 1492. Owen juga mengatakan: ‘Tulisan-tulisan China kuno yang ditemukan di Amerika Utara tidak dapat dikatakan sebagai tulisan palsu, melihat bentuknya yang sesuai gaya naskah otentik China kuno”.

Itu memperkuat temuan studi ilmiah dan mengkonfirmasi temuan soal orang China kuno yang sudah mengeksplorasi dan berinteraksi dengan penduduk asli sepanjang benua Amerika lebih dari 2.500 tahun yang lalu. “Pola temuan lebih kuat menunjukkan aktivitas ekspedisi daripada aktivitas pemukiman”, pungkas Owen.

Namun, di tataran akademis masih banyak yang menanggapi pandangan dan temuankontroversial ini dengan skeptis. Banyak ahli yang menganggap bahwa masih perlu bukti yang lebih kuat terkait hubungan China kuno dengan Amerika Kuno.

Dan kamu bebas berpendapat juga.

sumber : www.sikini.com
sebelahblog
anasabila
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
4.2K
18
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.2KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.