Tahun 2019 ini, gaya hidup minimalis sering diperbincangkan masyarakat Indonesia semenjak seorang penulis dan stand up comedy-an Raditya Dika mengunggah konten youtube tentang jual jam tangan agar hidupnya jadi minimalis. Meskipun sebenarnya sudah ada sejak lama dan digagas oleh dua orang Amerika yang menamai diri mereka dengan sebutan the minimalist.

Latar belakang mereka berdua ingin menyebarluaskan gaya hidup minimalis adalah keprihatinan mereka melihat banyaknya orang Amerika yang konsumtif dan kalap membeli barang - barang yang sebenarnya tidak begitu diperlukan. Lifestyleini mengajarkan orang untuk memiliki jumlah benda seminimal mungkin, mengedepankan fungsi benda tersebut daripada kuantitasnya, dan menghindari kemubadziran.



Dengan memiliki barang seperlunya, penganut gaya hidup minimalis tidak akan bingung memilih barang mana yang akan dipilih dari sekian jenis barang yang sama di dalam rumahnya, misalnya baju. Selain itu dengan kepemilikan barang yang minimal, kita akan mempunyai ruang yang lebih luas di dalam hunian kita. Sehingga tidak mubadzir terhadap tempat, waktu dan uang.

Pertanyaannya adalah apakah gaya hidup minimalis ini bisa membuat Anda kaya raya?

Analisisnya begini :

Jika kita hanya membeli benda atau barang yang benar - benar penting dalam hidup, otomatis kita akan jarang berbelanja di luar budgetbulanan. Sisa uang ini bila ditabung dan dikumpulkan dalam jangka panjang sudah pasti akan menggendutkan isi dompet atau rekening kita.

Untuk menjadi kaya raya secara tidak langsung dari menerapkan lifestyle minimalis tergantung dari apa yang kita lakukan pada uang lebih yang kita miliki. Mau didiamkan saja di rekening atau disimpan dalam brankas, diinvestasikan, bahkan mungkin dijadikan modal usaha?

Bila hanya sekedar disimpan, tentu saja agak berat jadi kaya raya bila jumlah uang tersebut hanya recehan. So, semua bergantung pada keputusan Anda, mau dialokasikan kemana kelebihan dana yang Anda punya.