Digtara.com | MEDAN – Tawuran antar kelompok pemuda terjadi menjelang Hari Raya Idul Adha 1440 H di Medan, Sumatera Utara.

Sejumlah tawuran terjadi dibeberapa tempat dalam jangka waktu yang berbeda hingga menjelang pelaksanaan salat Ied yakni pertama, Sabtu 10 Agustus 2019, pukul 14.30 WIB antara dua organisasi kepemudaan di jalan HM Yamin, Kecamatan Medan Timur.

Diduga bentrokan terjadi karena salah satu organisasi pemuda meminta bantuan (jatah) ke sebuah hotel (penginapan) untuk persiapan perayaan 17 Agustusan, namun pihak hotel menolaknya. Kelompok pemuda tersebut pun akhirnya melempari hotel dengan batu dan memicu kemarahan sekuriti serta pemuda setempat hibgga bentrokan tak terhindarkan.

Tawuran kedua, hari ini, Minggu (11/8/2019) di jalan Pelita I simpang Perjuangan pukul 01.30 WIB, dimana puluhan pemuda terlibat saling kejar dan serang dengan lempar batu.

Ketiga, kedua kelompok pemuda di jalan setia budi, kecamatan Medan Sunggal sekitar pukul 01.00 WIB. Kedua kelompok saling kejar dan lempar batu.

Tak jelas penyebab tawuran kedua kelompok pemuda tersebut.

“Saya saat itu melintas di jalan Pelita I mau jemput istri, dan sudah ramai saja serta terlihat lemparan batu,” kata Putra

Ia pun kecewa dengan kejadian tersebut, apalagi menjelang hari raya Idul Adha dimana suara takbir masih terdengar. “Polisi Polrestabes Medan seharusnya bisa menciptakan kamtibmas yang kondusif dengan bersosialisasi dan meningkatkan patroli,” pinta Putra.

Kejadian lainnya disampaikan Ridwan Nasution (27) warga jalan Setia Budi saat melintas di jalan Sudirman, aksi ugal ugalan dan saling ngegas kecepatan dua puluhan sepeda motor, menimbulkan suara bising terjadi di jalan Sudirman hingga persimpangan Diponegoro (depan Rumah Dinas Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto) sekitar pukul 23.30 WIB.

“Seharusnya, polisi melakukan patroli dan penjagaan di sejumlah titik yang dianggap rawan, agar pengguna jalan lain nyaman dalam beraktifitas,” ucapnya.

https://digtara.com/2019/08/11/aksi-...adha-di-medan/

P3p3k lah, wartawan ini, cengeng kali lah, mental krupuk

Idul fitri medan barusan lewat saja malah banjir darah lebih hebat dari idul adha ini,tidak ada yang komplen kok, malah ulama nya semua ribut wowowiwiwowowiwi saja kok, bukti kalau masalah keamanan nyawa dan harta di medan itu masalah kecil yang sama sekali tidak penting

Kalau mau Idul Fitri dan Idul Adha yang damai, aman, nyaman, sono pindah ke pulau Jawa, biar jadi mental kebanci bancian,kejawen, bencong, lembek2 gitu

kalau mental ga kuat, jangan tinggal di medan, disini syariat maha super sangat juantan sekali, tauk !!

Jijik kali lah aku liat orang2 komplen masalah kamtibmas di medan, k0nt0l p3p3k anj1ng kalilah (bahasa adat petaker sumut)