luna8899Avatar border
TS
luna8899
Prediksi Menteri Muda di Kabinet Jokowi, Siapa Masuk Bursa?


Liputan6.com, Jakarta - Siapa saja sosok menteri pendamping Jokowi lima tahun mendatang, masih misterius hingga saat ini. Sejumlah nama mencuat, baik dari kalangan parpol maupun nonparpol. Namun, itu masih sebatas rumor dan tidak terjamin kevalidannya. 

Sedikit gambaran menteri mulai terkuak kala Jokowi berbincang dengan awak media di Istana, Rabu 14 Agustus 2019. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan, menteri kabinet baru akan terdiri 45 persen parpol dan 55 persen profesional. Tak hanya itu, dia juga menyebut sejumlah anak muda akan masuk line up menterinya.

"Yang jelas di bawah 30 tahun ada, di bawah 35 tahun juga ada," ucap dia.

Sejumlah nama pun tokoh muda pun mencuat. Dari parpol misalnya, nama-nama seperti Agus Harimurti Yudhoyono (41 tahun), Angela Tanoesoedibjo (32 tahun) dan Prananda Paloh (30 tahun) muncul. Sedangkan dari nonparpol ada nama CEO Bukalapak Ahmad Zaky (32 tahun), bos Gojek Nadiem Makarim (35 tahun), Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak (35 tahun).

Sekjen Nasdem Johnny G Plate menyatakan, pihaknya menetapkan kompetensi tinggi terkait sosok menteri yang disodorkan ke Jokowi. Termasuk sosok muda yang diajukan menjadi menteri.

"Bukan asal muda. Pertimbangan kami adalah profesionalisme. Nasdem yang senior banyak, yang muda banyak, profesional banyak," ujarnya di Jakarta, Kamis (15/8/2019).

Jhonny enggan menyebut siapa sosok muda kadernya yang layak menjadi menteri Jokowi. Termasuk juga dengan figur Prananda Paloh yang disebut-sebut masuk daftar menteri muda Jokowi.

"Enggak perlu (sebut nama), nanti dikutip," katanya.

"Biar Pak Jokowi saja nanti yang menentukan. Jaga dong adab politik," sambungnya.

Terkait Prananda, Johnny menyatakan sudah ada warning dari Ketua Umum Nasdem Surya Paloh agar dia fokus di DPR dulu dan tidak jadi menteri.

Sebelumnya, Surya Paloh memastikan, tidak akan  memberikan restu Prananda Paloh menjadi menterinya Jokowi. 

"Prananda anak saya, dia sih gagah tapi kurang cocok jadi menteri. Kalau Nanda mau ya silakan saja," katanya di Kampus Universitas Indonesia (UI), Salemba, Jakarta Pusat, Rabu 14 Agustus 2019.

Menurut Surya, Prananda masih terbilang terlalu muda untuk menjabat sebagai seorang menteri.

"Biar dia lebih berproses. Itu kan pandangan saya, kalau Nanda mau ya silakan saja. Biar fokus untuk di dewan dulu," ujarnya.

Surya mengaku belum mendengar siapa nama-nama menteri yang dipilih Jokowi. Namun, dia tak mempermasalahkan tersebut.

"Apapun bentuknya, mau 25 persen, mau 35 persen itu hak prerogatif presiden," kata Surya.

Sementara itu, Wasekjen DPP Partai Golkar Maman Abdurrahman mengaku sepakat agar anak muda diberi panggung di kabinet Jokowi mendatang.

"Sudah waktunya yang muda diberi kepercayaan menjadi menteri," ungkapnya.

Maman mengatakan, tantangan global ke depan sangat dinamis. Perubahan berlangsung cepat dan luar biasa. Itu sebabnya dibutuhkan sosok muda yang berani ambil risiko.

"Tapi tetap harus terukur dan memiliki keberanian untuk inovasi baru," ujarnya.

Golkar sendiri, sambung dia, memiliki banyak figur muda yang layak diplot menjadi menteri Jokowi lima tahun ke depan.

"Golkar memiliki cukup banyak kader potensial muda dengan jam terbang tinggi," jelasnya.

Hanya, Maman enggan membeber nama-nama kader muda Golkar yang dianggapnya layak jadi menteri Jokowi.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku menerima keputusan Jokowi soal komposisi kabinet di periode kedua yang akan didominasi kalangan profesional. Airlangga menyerahkan hal tersebut ke Jokowi.

"Kabinet itu hak prerogatifnya presiden," ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (15/8/2019).

Airlangga tak banyak berkomentar terkait jatah menteri yang diberikan Jokowi untuk partai politik pengusungnya. Dia menyebut, jatah 45 persen kursi untuk parpol hampir sama dengan periode Jokowi-JK.

"Ya itu kan mengacu mirip dengan periode sekarang," ujar Airlangga.



Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani punya pandangan lain soal menteri muda. Menurutnya, Jokowi memang ingin menciptakan regenerasi kepemimpinan nasional.

"Jadi ya sepanjang sosok muda yang matang, berintegritas dan kapabel, harus kita sambut baik," katanya saat dihubungi, Kamis (15/8/2019).

Terkait siapa saja politikus muda yang akan dipilih Jokowi sebagai menteri, Arsul mengaku belum mengetahui namanya, namun kemungkinan dari kalangan pengusaha start up.

"Wah enggak tahu siapa orangnya, tapi yang jelas pasti anak muda berprestasi, bisa dari kalangan start up," kata dia.

Dia berharap, komposisi menteri yang ada tidak  mengurangi jatah kursi menteri untuk partainya. Jatah kursi menteri untuk PPP harus lebih banyak dari periode sekarang.
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
1.5K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.