Yang Tidak Kalah Penting Dari Ganjil-Genap Kendaraan, Ini Loh Gan!

Beranda

...

The Lounge
Yang Tidak Kalah Penting Dari Ganjil-Genap Kendaraan, Ini Loh Gan!

iskrim

14-08-2019 07:45

Yang Tidak Kalah Penting Dari Ganjil-Genap Kendaraan, Ini Loh Gan!

Pelaksanaan dan penerapan ganjil genap kendaraan besar terutama di kota besar rupanya semakin memberikan kepercayaan bagi pemakai jalan. Plat berakhiran angka ganjil hanya boleh turun ke jalan di tanggal ganjil dan waktu tertentu saja begitu sebaliknya dianggap menjadi salah satu solusi pengurangan kemacetan saat ini.

Memang tidak menampik apa yang terjadi di lapangan, kondisi jalan yang kian hari kian padat saja, hampir tidak pernah sepi oleh kendaraan yang berlalu-lalang. Akibatnya bukan saja kemacetan yang seperti tak berujung, utamanya di jam-jam tertentu tapi kini bisa kita rasakan hampir disetiap jam dan tak mengenal hari libur jalan-jalan kota seringkali macet di penuhi oleh kendaraan.

Ganjil-Genap
Aja Ngelale Ake Iki, Lur!

Pemerintah saat ini begitu konsern dan sungguh-sungguh melaksanakan dan menerapkan sistem ganjil genap ini, apalagi ganjil genap saat ini tengah diadakan perluasan di beberapa titik utamanya wilayah Jakarta.

Kemacetan dan alasan polusi udara menjadi alasan utama kenapa cara ini harus ditempuh. Tapi satu hal yang mungkin dilupakan atau belum di canangkan untuk melakukan penghijauan lingkungan. Padahal kita tahu solusi untuk menghadapi polusi salah satunya adalah dengan melakukan penghijauan lingkungan, bukan sekedar wacana tapi wajib di kerjakan, ditelateni, dirawat dan di jaga tanaman tersebut.

Kalau kita kembali ke tahun 90an ke bawah, jalan Jakarta masih sepi dan hijau. Sepanjang jalan Sudirman hingga kota tua banyak di tumbuhi tanaman besar yang menyejukkan, bunga-bunga indah di beberapa sisi jalan, tapi lihat sekarang, kita bisa melihat perbandingannya. Ya, karena tuntutan zaman dan kebutuhan maka pohon-pohon besar sebagai paru-paru udara dan pembersih polusi ini harus di kalahkan oleh proyek besar yang angkuh berdiri dengan tembok betonnya.

Tidak bisa disalahkan juga, karena itulah kita pribadi harus berangkat dari kesadaran diri kita sendiri dan 'wajib' hukumnya di dukung pemerintah untuk melakukan penghijauan kembali dimulai dari rumah sendiri.

Menurut data KPBB (Komite Penghapusan Bensin Bertimbal), sepeda motor berkontribusi paling signifikan terhadap polusi udara yakni: 19.165 ton polutan/hari di Jakarta bersumber dari sepeda motor sebesar 44,53%, bus besar 21,43%, mobil sebesar 16,11%, truk sebesar 17,7%, dan bajaj sebesar 0,23%; (smbr.otomotifnet)

Upaya-upaya sosialisasi penghijauan yang dilakukan oleh pemerintah saat ini menurut saya wajib di peruncing lagi, di apresiasi, dan harus diawasi. Supaya kita lebih peduli mungkin pemerintah bisa memberikan subsidi seperti misal memberikan pot-pot gratis, satu tanaman mulai setinggi 1 meter mendapatkan insentif 10 ribu perbulannya bagi warga, dan teknik penanaman hidroponik di lahan terbatas harus lebih digiatkan lagi. Level setingkat Rt harus aktif dan di berdayakan melakukan pengawasan kepada rumah warga untuk wajib menanam pohon minimal 2 pot jenis tanaman apapun. Atau sekarangkan sudah ada pasukan 'orange' mereka bisa juga ikut mengawasi perkembangannya ke depan.

Ya, menurut saya ini salah satu cara warga yang peduli dengan melestarikan alam Indonesia supaya tetap terjaga dan terawat kualitas udara di kota-kota besar. Jadi semoga saja pemerintah tidak hanya sibuk dengan aturan dan penerapan ganjil genap, tapi juga memikirkan dan memberikan solusi agar udara di kota-kota besar bisa di minimalisir bahkan bisa menjadi udara terbersih yang patut di contoh oleh negara lain.