Ternyata, ketidaksukaan @PartaiSocmed pada sosok Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi tidak hanya ditunjukkannya melalui isu tiket pesawat saja, melainkan juga saat Menhub tengah memperjuangkan hak driver transportasi online agar tidak terkena kebijakan ganjil genap di DKI Jakarta.

@PartaiSocmed dengan bahasa yang tidak etis membalas cuitan pemberitaan di Twitter saat Menhub menemui ratusan driver transportasi online yang berharap keadilan agar diizinkan beroperasi saat pemberlakuan sistem ganjil genap. Sungguh disayangkan, @PartaiSocmed yang mengklaim dirinya memihak rakyat melalui isu tiket pesawat, malah berbalik menelan ludahnya sendiri saat merespon isu yang sebenarnya menyangkut hajat hidup rakyat kecil yang berprofesi sebagai driver transportasi online.

"Benar2 menteri BOTOL!! Bagaimana membedakan taksi online dan kendaraan biasa coba? Platnya kan sama2 hitam?
Pejabat kl sedang panik cari dukungan jadinya memang tolol begini ya?" tulis @PartaiSocmed di Twitter.

Lantas, demi apa dia menuliskan kata - kata bernada kebencian seperti itu pada Menhub Budi Karya Sumadi? Padahal jelas, upaya yang dilakukan oleh Menhub yang ditulis dalam pemberitaan tersebut demi membela kepentingan driver transportasi online, yakni rakyat. Jadi wajar saja, jika banyak netizen yang beranggapan bahwa upaya @PartaiSocmed selama ini menyerang Menhub Budi Karya Sumadi bukan didasarkan pada pembelaannya pada rakyat, melainkan didasarkan pada orderan bernuansa politis, terlebih lagi menjelang penyusunan kabinet Presiden Jokowi di periode kedua.



Sayang disayangkan, hanya demi mengejar kekuasaan di jajaran kementerian, @PartaiSocmed mati - matian menyerang Menhub meskipun itu kebijakannya memihak rakyat kecil. Siapa sih yang rela melakukan upaya sekeras ini tanpa motif politis/ekonomi dibelakangnya? Silakan teman - teman nilai sendiri.