sukhoivsf22Avatar border
TS
sukhoivsf22
Pendemo Rusak Gedung Gojek, Pengamat: Gunakan Akal Sehat
Rabu, 7 Agustus 2019 20:36


Gojek
Kantor Gojek Semarang, pecah, Rabu (7/8/2019).
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Aksi unjuk rasa ratusan pengemudi taksi online Go-Car yang berlangsung ricuh di depan Kantor Gojek Semarang, Rabu (7/8/2019).
Pengamat ekonomi Ardito Bhinadi, menilai, ini akan mempersulit terjadinya kesepakatan antara kedua belah pihak.
"Pasalnya, ketika proses nogosiasi berjalan emosional maka kesepakatan akan sulit dicapai," katanya, Rabu (7/8/2019).

Menurutnya, mitra harus menggunakan akal sehat yang ditempuh dengan komunikasi yang baik. Sehingga kemitraan kedua belah pihak dapat terjaga.
“Jadi gejolak itu wajar ketika apa yang selama ini dinikmati menjadi hilang. Hanya saja di dalam proses negosiasi untuk mencapai win win solution," katanya.
Kedua belah pihak harus sama-sama menggunakan akal sehat bisa ditempuh dengan komunikasi yang baik. Sehingga dapat tetap terjaga antara kepentingan kedua belah pihak.
"Tapi ketika kemudian salah satu atau bahkan kedua belah pihak melibatkan emosional yang tinggi atau cenderung tidak kondusif, maka akan semakin jauh dari titik kesepakatan,” kata Ardito.
Menurut Ardito hak pendapatan driver itu sebenarnya sudah dirangkum dalam Peraturan Menteri (PM) 118.
Sedangkan terkait bonus atau insentif banyak variabel yang menentukan, dan sebetulnya merupakan hak dari aplikator itu sendiri.
Gojek menurutnya sudah baik dalam mengkomunikasikan hal ini.

Gojek memiliki wadah Kopdar sebagai sarana komunikasi 2 arah antara mitra.
Namun Ardito menekankan selain sosialisasi terkait insentif, Gojek juga turut serta meberikan tips dan trik agar mitranya tetap mendapatkan pendapatan yang berkelanjutan.
Aplikator juga harus menekankan bahwa kebijakan pemerintah ini memiliki peluang pendapatan yang lebih besar.
“Jadi perlu dikomunikasikan lagi dengan baik sehingga bukan semata-mata bahwa ini oh sudah kebijakan pemerintah," katantya.
"Sehingga ada perubahan yang memaksa kami mengadakan penggantian insentif ataupun bonus," katanya.
Sosialisasikan bahwa ada perubahan strategi, kalau dulu kejar bonus dan insentif sekarang kejar pendapatan permanen.
Termasuk cara mengambil pesanan agar pendapatan tidak turun.
"Nggak lagi bergantung kepada bonus dan insentif yang besarannya tidak bisa kita lakukan di dalam kendali kita, tapi dalam kendali otoritas aplikator,” pungkasnya. (tribun-timur.com)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @fadhlymuhammad

Penulis: Muhammad Fadhly Ali
Editor: Ansar

https://makassar.tribunnews.com/2019...kan-akal-sehat
0
2.3K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.7KThread40.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.