dalledalmintoAvatar border
TS
dalledalminto
BUBUR PELANTIKAN


BUBUR PELANTIKAN

Oleh: Dalle Dalminto

Acara yang rutin setiap tahun ajaran pelajaran baru, SMU 2 selalu mengadakan kegiatan PERSAMI. Persami atau perkemahan sabtu minggu. Kegiatan ini dilakukan di peruntukan bagi siswa-siswa baru di sekolah tersebut. Dengan Persami sebagai tanda dimulainya kegiatan ekstrakurikuler yaitu pramuka. Setelah siswa-siswa melakukan Persami maka akan dilantik sebagai penggalang pandega.

Aku dan teman-teman yang lain mengikuti kegiatan Persami tersebut karena kami menjadi siswa baru di SMU 2. Setelah Persami menurut jadwal sekolah akan dilakukan kegiatan pramuka yang rutin dilaksanakan pada hari Jumat.

"Alhamdulillah, kemah hari ini selesai," ucap Evi sambil melepas tali pengikat tenda.

"Iya, capek banget, kegiatannya full," timbal Aya yang juga sedang membantu membongkar tenda.

"Semalam, pas kegiatan api unggun kenapa menangis,Vi?" tanya Aya disela-sela pekerjaannya membongkar tenda.

"Masak, kamu nggak nangis sih, Aya? Itu, pas renungan malam, pinter banget kakak pembina memainkan perasaan. Aku jadi ingat ibu, selama ini selalu nyusahin orang tua," terang Evi.

Evi menerawang teringat kejadian semalam saat renungan malam. Renungan malam diisi dengan doa sekaligus pemberian motivasi dan introspeksi jiwa bagi setiap siswa.

"Udahlah, yuk segera kita beresin. Keburu upacara penutupan dimulai," pinta Evi.

Lalu kedua sahabat itu pun membereskan semua peralatan perkemahan dibantu teman-teman yang lain. Di sela sibuk-sibuknya menata peralatan yang hampir rampung. Tiba-tiba Erin sebagai ketua regu Bunga Matahari datang dengan tergopoh-gopoh.

"Teman-teman, upacara penutupan akan segera dilaksanakan, ayo kita segera berkumpul!" Sambil mengatur napasnya yang kembang kempis Erin memberi perintah kepada anak buahnya.

"Sebentar lagi, Rin. Beberesnya belum selesai." Aya memberi jawaban.

"Cepeeetan, itu ntar aja. Lima menit sudah kita harus kumpul!" perintah Erin dengan nada sewot karena kerja regunya yang sedikit lelet, "Entar kalau telat, kita bisa kena hukuman. Ayooo ... ayooo ...!" imbuh Erin berkomando.

Setelah beberapa saat kemudian siswa-siswa sudah berkumpul dilapangan. Berbaris dengan regunya masing-masing. Semua regu berbaris rapi dan telah siap melaksanakan upacara. Termasuk Erin, baris paling depan sebagai ketua regu Bunga Matahari, di belakangnya ada Evi, Aya dan teman yang lain.

Acara demi acara dalam upacara penutupan persami pun dilalui dengan khidmat dan lancar. Sampai pada acara yang terakhir yaitu pembagian bubur kacang hijau sebagai tanda selamat dan dilantiknya menjadi penggalang pandega di SMU 2.

"Semua ketua regu maju ke depan untuk pembagian bubur pelantikan!"

Perintah pembina upacara. Erin dan ketua regu yang lain melaksanakan perintah pembina upacara tersebut.

"Setiap ketua regu, silakan mengambil piring yang telah berisi bubur. Kemudian bubur tersebut bagikan kepada anggota kalian."

"Siap, laksanakan!" Serempak suara ketua regu menjawab perintah.

Pembagian bubur pelantikan pun selesai. Dan semua peserta upacar telah mencicipi bubur kacang hijau tersebut dengan lahap.

"Enak, buburnya!" teriak kakak pembina upacara.

"Enak, kaaak!" jawab peserta upacara dengan kompak.

"Pasti enak, karena ada bumbu rahasianya. Mau tahu bumbu rahasianya?" tanya kakak pembina upacara.

"Mauuuu ...!"

"Baiklah, kalau adik-adik pads penasaran."

Kakak pembina kemudian mendekati panci besar yang dipakai untuk memasak bubur kacang hijau. Dengan bantuan sendok besar Kakak pembina itu, mengangkat sesuatu dari dalam panci. Bumbu yang dimaksud itu lalu diangkatnya tinggi-tinggi.
Peserta upacara terbengong melihat bumbu rahasia tersebut. Seakan tak percaya, termasuk anggota regunya Erin. Aya memegangi perutnya, seperti ada yang menari-nari di dalam peruntnya. Sementara Evi menutup mulutnya seperti mau mengeluarkan sesuatu dari dalam perut. Erin hanya tersenyum dengan apa yang dilihat di depannya. Sebagai anak yang tomboy ngggak bakalan berpengaruh denganm melihat barang seperti itu.

"Inilah bumbu rahasianya, sepasang kaus kaki!" teriak kakak pembina dengan tersenyum, "Tenang ... tenang ... kaus kakinya baru kok. Hehe."

Akhirnya upacara pelantikan pun selesai dengan ada sebagaian peserta yang merasakan mual di perutnya.

Bantul, 4 Agustus 2019

Note: Bubur kaus kaki adalah kejadian nyata yang aku alami saat berkemah.

Gambar: google.com

Diubah oleh dalledalminto 04-08-2019 03:00
Richy211
lina.wh
anasabila
anasabila dan 15 lainnya memberi reputasi
16
1.8K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.