Prabowo Subianto (kedua kiri), saat Ijtima Ulama II di Jakarta, Minggu (16/9/2019). Kini, PA 212 menyatakan kapok dengan parpol dan elite politik.
Persaudaraan Alumni (PA) 212 kapok berkongsi dengan partai politik maupun elite politik. Menurut juru bicara PA 212 Novel Bamukmin, mereka memastikan tidak akan mengundang satupun tokoh politik maupun partai politik dalam Ijtima Ulama ke IV, yang digelar besok Senin (5/8/2019).

"Berpolitik tidak kapok karena harus ada wadah perjuangan, cuma memasukkan orang partai dalam pengurus PA 212 saya pribadi kapok," kata Novel di Jakarta pada Sabtu (3/8/2019) seperti dikutip dari Tempo.co.

Ijtima Ulama IV akan dihelat di Hotel Lorin, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin besok. Novel menegaskan, Ijtima Ulama kali ini akan berbeda dengan ijtima sebelumnya yang lebih banyak membahas langkah ulama berpolitik berdasarkan ajaran Al-Quran dan Hadits. Kali ini, Ijtima Ulama memutuskan untuk tak lagi ikut politik praktis dengan cara tak mengundang tokoh politik dan partai politik tertentu.

Novel mengatakan dirinya pernah memberikan masukan kepada Ijtima PA 212 untuk melepaskan diri dari tokoh politik dan elite partai, termasuk Amien Rais sebagai penasihat.

Menurut Novel, posisi Amien Rais ditimbang dilakukan karena PA 212 kapok melibatkan elite politik di dalam kepengurusan. Amien dinilainya telah mencederai PA 212 lewat pernyataannya perihal power sharing 55-45 terhadap partai koalisi Presiden Jokowi. Novel mengatakan PA 212 tidak bisa menerima pernyataan itu, termasuk pernyataan Amien yang mengelompokkan partai Allah dan partai setan. "Masak partai Allah dan partai setan power sharing?" ujarnya.

Novel menyatakan tak ingin memihak. "Jadi kami benar-benar netral sajalah. Kalaupun 2024 punya sikap politik, saya mau pengurus PA 212 jangan ada lagi orang partai," ucapnya.

Tapi bisa jadi tak sepenuhnya bersih dari elite politik. Hotel Lorin yang digunakan oleh PA 212 besok, diketahui milik Tommy Soeharto, putera bungsu Presiden ke-2 RI Soeharto. Tommy adalah Ketua Umum Partai Berkarya, yang satu barisan bersama PA 212 mendukung Prabowo-Sandiaga dalam Pilpres 2019.

Tapi, Ketua DPP Berkarya, Badarudin Andi Picunang, membantah campur tangan Tommy. Ia membenarkan jika hotel itu milik Tommy, tapi menegaskan PA 212 tak akan memakai fasilitas hotel "secara gratis."

"Saya kira mengambil tempat di Lorin bukan karena Pak Tommy selaku pemilik [hotel] dan Ketum Berkarya. Mungkin alasannya karena para ulama merasakan kenyamanan di sana, adem karena di luar kota. Lebih fokus," kata Andi kepada [URL="https://tirto.id/efwQ "]Tirto[/URL].
Ijtima Ulama, mulai disapih dari tokoh politik
Setelah politik elektoral selesai, bisa jadi kekuatan politik dalam agama mulai ditinggalkan dan disapih. Ijtima Ulama salah satunya. Selama ini mereka lekat dengan politik, terutama Pilpres.

Pada mulanya, Ijtima Ulama I digelar pada akhir Juli 2018 di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, sudah erat dengan politik. Bahkan Tommy Soeharto, Yusril Ihza Mahendra, juga Prabowo Subianto hadir dalam acara itu.Hasil Ijtima Ulama I, yang bahkan lekat dengan Pemilihan Presiden. Mereka merekomendasikan Capres Prabowo Subianto didampingi dua opsi Cawapres, Politisi PKS Habib Salim Segaf Al Jufri atau Ustaz Abdul Somad.

Pertengahan September 2018, muncul Ijtima Ulama II yang digelar di Hotel Grand Cempaka, Jakarta. Mereka mengundang Prabowo lagi. Keputusan kali itu, mereka mendukung pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Sandiaga. Mereka menyodorkan 17 Pakta Integritas kepada pasangan itu.

Eh, ternyata pasangan yang mereka jagokan kalah. Digelarlah Ijtima Ulama III. Kali ini digelar di Hotel Lorin Sentul, Bogor, awal Mei lalu. Prabowo turut hadir. Hasilnya, mereka merekomendasikan 5 poin, yang intinya menolak hasil Pilpres yang dimenangkan Jokowi-Amin.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...partai-politik

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Gempa Banten rusak ratusan rumah, 5 warga tewas

- Pulau reklamasi, FPI, Gibran, dan industri otomotif

- Amien Rais: Hina kalau ikut Jokowi, jadilah oposisi