Cuplikan video saat pengurus HPI Aceh menasehati para turis dari Malaysia terkait keharusan menggunakan tour guide saat mengunjungi Aceh, Minggu (28/7/2019), yang disiarkan melalui akun facebook HPI Aceh.

Sebuah video penghadangan bus yang mengakut wisatawan asal Malaysia sempat viral di beberapa akun media sosial di Aceh yang memunculkan spekulasi dari warganet.

Terkait hal tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menggelar pertemuan terbatas dengan sejumlah pihak untuk meluruskannya, dengan menghadirkan DPD HPI Aceh dan pihak tour travel.

Ketua DPD HPI Aceh, Zainuddin Johan yang hadir dalam pertemuan di kantor Disbudpar Aceh, ikut memberikan klarifikasi dan memohon maaf atas beredarnya video tersebut.

Kami meminta maaf jika ada kesalahpahaman atas kejadian seperti yang ada dalam video tersebut,” ungkapnya dalam siaran pers yang diterima Serambinews.com, Rabu (31/7/2019).

Kronologi Kejadian

Kejadian penghadangan bus ini terjadi Minggu (28/7/2019) sekira pukul 11.30 WIB di kawasan objek wisata PLTD Kapal Apung, Banda Aceh.

Video tersebut diungguh oleh akun Facebook Himpunan Pramuwisata Aceh (HPI) Aceh dengan durasi sekitar 10 menit, yang akhirnya tersebar di akun-akun media sosial telah dipotong menjadi 2 menit.

Video yang direkam oleh anggota HPI Aceh ini, kata Zainuddin, berawal dari laporan yang masuk ke HPI Kota Banda Aceh bahwa ada rombongan turis Malaysia berjumlah 31 orang di Museum Tsunami tanpa didampingi tour guide.

“Dari laporan yang kami terima, akhirnya pengurus HPI Aceh berjumlah 5 orang mendatangi bus rombongan tersebut untuk memberikan informasi dan bertemu tour leader di Museum Tsunami. Ternyata rombongan dan bus sudah bergerak menuju PLTD Apung,” kisah Zainuddin.

Pengurus HPI Aceh akhirnya menuju ke PLTD Apung.

Di saat berpapasan dengan bus rombongan, pengurus HPI Aceh langsung mendatangi dan mendokumentasikannya.

“Jadi tidak ada penghadangan seperti yang tersebar di akun-akun media sosial," katanya.

"Pengurus HPI Aceh dengan santun mendatangi bus rombongan sembari memberi salam dan menyampaikan informasi kepada tour leader agar selama berwisata di Aceh menggunakan pemandu wisata yang resmi dan berkompeten,” pungkasnya.

Menurutnya, pihak wisatawan Malaysia dan tour leader pun menyambut positif atas informasi yang disampaikan HPI Aceh ini

https://aceh.tribunnews.com/2019/08/...hpi-minta-maaf

aceh pungo,wkkwkkw


dipikirnya bukan aceh butuh turis,tp turis butuh aceh