adnanamiAvatar border
TS
adnanami
Gara - Gara PRAMUKA!


Pramuka menjadi kegiatan ekstrakulikuler wajib di sekolahku untuk anak - anak kelas satu. Banyak cerita tentang PRAMUKA yang aku miliki semenjak jadi junior hingga jadi kakak kelas yang mendampingi adik kelasnya dalam perkemahan. Momen - momen bermalam di sekolah, mengobarkan api unggun, jelajah malam, mengerjai anak baru bahkan diganggu dhemit pun sempat mewarnai masa SMA-ku.

Semasa SMA aku memiliki geng yang berisi empat orang anak perempuan . Mereka satu kelas denganku, sebut saja namanya Firda, Devi dan Lita. Pada waktu itu kita kelas dua SMA, dimana peraturan sekolah mewajibkan siswanya untuk bergabung dengan salah satu ekstrakulikuler yang telah disediakan. Kami berempat sebenarnya ogah ikut ekskul namun karena terpaksa dan tidak ada kegiatan yang menarik bagi kami di sekolah, akhirnya kami bergabung di Pramuka yang nampaknya kegiatannya sedikit serta tidak akan sering berkumpul di hari Sabtu.

"Kita gabung Pramuka aja, gaes! Kan itu kegiatannya cuma setahun sekali!" usul salah satu temanku

Akhirnya dengan percaya diri kami berempat daftar menjadi anggota ekstrakulikuler Pramuka. Ternyata tahun ini Pembina Pramuka yang lama sudah pensiun akibat usianya yang sudah sepuh, sekarang jabatan itu digantikan oleh orang yang masih muda dan bersemangat. Jadilah ekstrakulikuler ini "hidup" kembali. Mulai banyak kegiatan yang direncanakan oleh sang Pembina. Kami berempat hanya bisa geleng - geleng kepala karena realita yang jauh dari ekspektasi. Tapi disinilah justru cerita - cerita seru bermula!

"Ya ampun, gue pikir ini ekskul bakal santai eh nggak taunya!" kataku mengeluh

"Ya lu tau sendiri tahun kemarin waktu Pembinanya masih Pak Salman, jarang kan ada kegiatan! Gue kira juga bakal dipegang Pak Salman lagi" kata Firda

"Kok kita jadi sibuk begini ya, gaes? Padahal niatnya kan biar bisa pulang duluan kalau hari Sabtu. Gagal deh jadwal nge-mall gue!" tambah Devi

"Nasib kita kayaknya udah disuruh jadi anak rajin, gaes! Hahaha" kata Lita bercanda

Bulan depan adalah penerimaan siswa baru, itu artinya kegiatan kepramukaan akan kembali diaktifkan untuk membina mereka selama satu semester. Kegiatan yang dicanangkan adalah latihan baris berbaris, PERSAMI, dan segala printilannya. Firda menjadi Sie acara, aku menjadi Sie kesehatan, Lita menjadi Sie konsumsi dan Devi menjadi Sie perlengkapan. Kita semua berpencar di Sie yang berbeda.

Melihat pembagian tugas yang ditulis di papan itu membuat kami mengernyitkan dahi. Tugas telah dibagi dan mau tidak mau harus dijalani. Kita mulai sibuk menyiapkan barang yang dibutuhkan, belanja kesana kemari untuk mencari perlengkapan, berburu kayu bakar hingga membooking Ibu kantin agar tetap buka di hari - H nanti. Ada satu lagi yang harus kita persiapkan, yaitu demo baris berbaris menggunakan tongkat di acara OSPEK nanti. Kita berempat diwajibkan ikut karena anggota Pramuka hanya sedikit.

"Apes bener ya kita! Suruh tampil nari pake tongkat, gimane critanye? Seumur umur gue nggak pernah tampil beginian." kata Devi lagi - lagi mengeluh

Aku hanya tertawa mendengar omongannya. Setiap sore sepulang sekolah, Pak Salman mendampingi kami berlatih baris berbaris dan menari dengan tongkat agar tidak tampil memalukan di acara demo ekskul nanti.



Kulit kami menjadi lebih gelap akibat terlalu sering berpanas - panasan di siang hari. Kemudian tak terasa hari H dimana kami akan tampil telah tiba. Kami bersiap dengan formasi yang sudah disusun. Begitu aba - aba diserukan, kami menari namun sayangnya tidak kompak. Melihat ketidakkompakan itu aku ikut nervous, di depan banyak siswa baru kita melakukan kekonyolan yang tak direncanakan. Makin banyak kesalahan gerakan yang kita lakukan. Amburadul, membuat nyaliku menciut. Ditengah rasa tidak percaya diri yang kian mengembang, aku menjadi salah tingkah hingga simpul tali sepatuku terlepas lalu terinjak oleh kakiku sendiri. Jatuhlah aku di depan banyak orang. Terdengar tawa dari kanan kiri kami. Sungguh malunya hari itu tak akan pernah aku lupakan. Apalagi wajah ini tak ditutupi oleh topeng, jadilah wajahku familiar di mata para siswa baru.

Setelah acara demo selesai, banyak anak - anak lelaki yang merupakan adik kelas kami menggoda.

"Tali sepatunya diikat dong kak! Biar nggak jatuh, kalo jatuhnya ke hati aku sih nggak apa - apa." kata adik kelas yang aku tak tau siapa namanya

"Kak, mau aku bantu ikat tali sepatunya?" kata adik kelas yang lain dengan maksud menggoda


Semenjak saat itu aku sering digoda adik kelas gara - gara kejadian terinjaknya tali sepatu. Bahkan kalau aku lewat di depan kelas mereka, dan kebetulan mereka sedang berkumpul seringkali mereka melakukan tepuk Pramuka. Haaaaah mereka sungguh menyebalkan! Walaupun begitu justru gara - gara Pramuka ini aku jadi punya pengalaman berkesan yang bisa aku ceritakan pada kalian!
Diubah oleh adnanami 03-08-2019 18:37
erina79purba
anasabila
swiitdebby
swiitdebby dan 11 lainnya memberi reputasi
12
3.1K
102
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.