ariekhn80Avatar border
TS
ariekhn80
Wacana Pemindahan Ibukota Ke Kalimantan Di Sorot Keras Oleh Jusuf Kalla
Saya telah membaca sebuah artikel yang menarik di UC News. Yuk baca bersama

https://buc.kim/d/2vMRSz4imbAM

Wacana Pemindahan Ibukota Ke Kalimantan Di Sorot Keras Oleh Jusuf Kalla
31 Jul. 2019 08:55


Portal HBN
Author

Keinginan Presiden Joko Widodo memindahkan Ibukota negara Republik Indonesia ke Kalimantan memang sebuah gagasan yang cukup baik, Selain posisi Kalimantan yang di tengah-tengah wilayah NKRI juga ketersediaan lahan yang cukup luas menjadi salah satu faktor pendukungnya.

Seperti yang pernah di Sampaikan Oleh Wapres Yusuf Kalla di kutip dari republika.co.id , Syarat ibu kota pemerintahan baru antara lain harus berada di tengah geografi Indonesia, penduduknya harus mempunyai tingkat toleransi baik, memiliki risiko kecil terhadap bencana alam dan daerah tersebut harus memiliki sedikitnya 60.000 hektare lahan kosong.

Setelah mendapatkan daerah yang dinilai memenuhi syarat dan tepat dijadikan sebagai calon ibu kota baru, maka Pemerintah baru bisa memulai perencanaan pembangunan infrastrukturnya.

Sarana utilitas yang perlu dibangun untuk calon ibu kota pemerintah yang baru tersebut antara lain saluran multifungsi, sarana penerangan, air bersih dan minum, listrik , jalan, dan gedung perkantoran pemerintahan.

Sementara itu, saat ini Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) masih membahas konsep pembangunan infrastruktur pemerintahan dan fasilitas umum untuk calon ibu kota pemerintahan baru tersebut.

"Ya kita lihatlah perkembangannya, ini kan jangka panjang, (perlu) biaya besar. Yang bisa dibiayai (APBN) itu kalau ada jalannya ini kemana, jembatan dimana; kalau tidak ada apa-apanya, bagaimana mau dibiayai?" kata JK.

Apa yang di sampaikan JK memang benar adanya butuh dana besar dan juga syarat-syaratnya harus terpenuhi dan yang lebih penting lagi bagaimana kondisi real di Kalimantan Sekarang.

Seperti di ketahui bahwa Di Kalimantan mayoritas lahan Gambut yang mudah terbakar dan juga banyak bekas lubang-lubang Galian tambang , Baik Galian C seperti Batu Saplit, Pasir, Tanah Uruk atau Japat, Dan Juga Bekas penambangan Batu Bara yang tanpa Reklamasi. Hal Ini Menjadi Perhatian Khusus Wapres Jusuf Kalla Juga.

"Harus hati-hati juga kalau di Kalimantan, contohnya lahan gambut banyak, bisa terbakar. Kalau di Kalimantan Timur juga banyak bekas-bekas lubang tambang," kata Wapres JK kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, Selasa (30/7). di kutip dari republika.co.id .

Karhutala yang tiap tahun di alami Oleh lahan-lahan di kalimantan apalagi sekarang ini yang di alami oleh Palangkaraya khususnya sangatlah riskan sekali walaupun banyak personel dan juga armada yang di terjunkan untuk mengendalikannya tetap saja karna kondisi medan yang susah di jangkau kebakaran lahan di kalimantan susah di tanggulangi.

Apa yang menjadi pertimbangan Wapres Jusuf Kalla haruslah di perhatikan pada saat Indonesia masih belum bisa Stabil dalam Neraca Perdagangan, Hutang yang Menumpuk, Banyak BUMN yang terancam bangkrut, yang imbasnya Ancaman PHK pada karyawan yang Semakin di depan mata, Karna Indonesia di Banjiri Produk-Produk Cina yang murah sehingga produk dalam negri kalah bersaing dan inilah pemicu Bangkrutnya Inustri Dalam Negri.

Harusnya pemerintah lebih Fokus menyelesaikan masalah-masalah ini sehingga rakyat tidak merasakan beban yang makin berat, dengan berbagai kebijakan yang tidak populer, dari kenaikan Tarif dasar listrik, Sampai Pajak yang semakin mencekik masyarakat.
Diubah oleh ariekhn80 31-07-2019 02:58
samsol...
samsol... memberi reputasi
1
2.1K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.7KThread40.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.