londo.046Avatar border
TS
londo.046
Apa Yang Kita Cari?


Pernahkah kita bertanya pada diri kita sendiri, apa sih yang kita cari dari hidup ini? Jawaban yang kita dapat antara satu individu dengan individu lain, pasti akan berbeda. Secara umum, memang bisa sama, ingin kaya raya misalnya. Namun, jalan untuk menuju pada sebuah tujuan kaya raya itu, pasti akan berbeda. Kembali ke pertanyaan di atas, jika saya mendapat pertanyaan itu, jujur saya juga bingung harus menjawab apa.

Jika saya menjawab, yang saya cari dalam hidup ini adalah bahagia, bahagia macam apa itu? Apa dengan mempunyai banyak uang, kuasa, istri cantik, atau ada parameter lain. Lalu, setelah semua parameter bahagia itu bisa saya raih, lantas ada apa setelah bahagia? Apa lagi yang saya cari setelah itu? Apa semua selesai, titik dan tidak perlu lagi mencari? Bukankah apa yang saya cari sudah ketemu semuanya. Sudah saya genggam dan ketemukan?

Ternyata kita ini makhluk yang tidak punya parameter yang jelas atau minimal tidak bisa jika diminta untuk menentukan apa yang kita cari dalam hidup. Setidaknya, itulah yang saya rasakan hari ini. Saya adalah orang yang ambisius ketika ingin meraih sesuatu. Namun jujur, setelah apa yang saya cari, apa yang saya kejar sudah saya dapatkan, saya mengalami kebingungan. Setelah ini apa lagi? Pertanyaan yang terus berulang setiap ambisi yang saya ingin, bisa saya gapai.

Apakah saya pribadi yang tidak bersyukur? Saya balik bertanya, apa itu syukur? Jika syukur diartikan sebagai rasa terima kasih kepada Allah atas semua anugerah yang diberikan-Nya, saya rasa, saya masih masuk kategori orang yang bersyukur. Wujud syukur saya adalah, mendaya gunakan semua yang Allah berikan dengan saya. Buktinya? Saya bisa mencapai apa yang ingin saya dapatkan. Tanpa anugerah Tuhan berupa panca indera yang sehat, rasanya susah saya mewujudkan itu semua.

Namun balik lagi, apakah saya termasuk hamba yang pandai bersyukur, semua kembali kepada Nya. Kan hanya Tuhan yang layak untuk menilai itu, saya dan manusia lainnya, hanya bisa berasumsi saja. Seperti asumsi saya di atas soal bersyukur. Apakah 100% benar? Tidak! Itu hanya menurut saya saja.Potensi salahnya besar, potensi benarnya juga besar. Kan tergantung dari mata siapa kita melihatnya.

Jika kita mendefinisikan "apa yang kita cari di dunia ini" saja susah, lalu jika ada pertanyaan, "apa sih maksud dan tujuan kita hidup di dunia?" nampaknya juga akan susah untuk dijawab. Jika kita menggunakan pendekatan Teologi, agama, atau apalah itu yang terkait dengan Tuhan, mungkin kita tidak akan banyak bertanya. Tapi saya mecoba untuk melogiskan nya. Saya mencoba memulai, dari sesuatu yang sederhana saja. Mengapa saya banyak menulis di Kaskus? Apa yang ingin saya cari? Apa tujuan hakiki dari ini semua? Apa yang ingin saya tunjukkan?

Jika saya mencari kebahagian, saya akan menulis yang manis-manis saja. Saya tidak perlu yang namanya menyinggung, menyindir, men-troll pihak-pihak lain. Namun suka tidak suka, diakui atau tidak, sadar atau tidak, saya sering melakukan aktivitas tidak bahagia itu. Bahkan bahan untuk itu sudah saya siapkan. PSM vs Persija! Hehehe. Atau kasus jual beli jabatan yang dilakukan oleh bupati saya, dan sudah bukan rahasia lagi dari beliau naik. Mengapa saya melakukan aktivitas tidak bahagia itu?

Nah kan, bahkan di tengah perjalanan saya mencari hidup bahagia sebagai tujuan pun, akhirnya berbelok menuju hal yang sama sekali jauh dari kata bahagia. Atau jangan-jangan saya ini tidak bisa mendefinisikan apa itu bahagia. Jangan-jangan bahagia saya itu, termasuk saat saya lihat lawan diskusi saya tersungkur kalah karena kehabisan argumen. Lalu, kebahagian jenis apa yang bercampur dengan hal negatif (kalahnya seseorang)?

Bukankah bahagia itu cenderung atau bisa dikatakan pasti indah, baik, nyaman? Dari menulis di kaskus saja, saya sudah menemukan pertentangan pikir yang begitu tajam soal bahagia. Lalu apa kabar dengan kegiatan lain yang tidak kalah besar? Jujur saya belum menemukan sebuah jawaban yang tepat, mana kala ada seorang anak berusia tujuh belas tahun, berdarah Indonesia-Inggris dan hari ini sedang belajar di London, dan bertanya kepada saya lewat Mami nya, apa sih hal terdalam yang ingin anda tunjukkan dari semua tulisan mu? Saya sudah mencari, tapi tidak saya temukan. Yang anda lakukan hanya muter-muter saja, tidak langsung pada intinya!

Saya sudah bertanya pada hati saya, namun di situ pun, saya belum menemukan jawaban yang tepat. Apakah hati saya tidak jujur? Mungkin! Dia (hati saya) masih menyelimuti dirinya dengan jawaban normatif hanya untuk menutupi jawaban yang sebenarnya. Saya ingin menulis, karena saya ingin. itu jawaban normatif. Saya ingin menulis, karena uang, juga normatif. Kirim saja ke media lain yang lebh banyak duitnya kalau tujuannya uang. Saya ingin berbagi ilmu, ilmu apa yang saya punya? Wong saya ini bodoh kok. Kalau saya pintar, saya tentu sudah dipanggil Prof, hehehe.

Hm.. Jujur, pertanyaan ini bukan pertanyaan biasa. pertanyaan ini adalah ujian bagi saya untuk saya mengenali diri, hati dan otak saya. Selama ini, rupanya saya tidak kenal dengan diri saya sendiri dan tanpa malu, saya mengakui itu! ini PR yang harus terus saya gali. Anggap saja ini bagian pertama dari tulisan saya. Pengecutkah saya? Silahkan dinilai seperti itu. Tidak jujurkah saya? Mungkin saja itu benar. Segala kemungkinan terbukan, bukan?

Well, saya harus berterima kasih kepada Alexander atas pertanyaannya yang jujur menohok jiwa saya. memaksa saya untuk melakukan set-up ulang terhadap jiwa saya. Dan pertanyaan itu juga membuka tabir, bahwa saya belum menjadi manusia. Saya masih jauh berproses untuk menjadi seorang manusia. Apa parameternya? Saya tidak mengenali apa yang hati dan jiwa saya mau!



Salam Damai,

Dari Pedalaman Jawa Timur

firdafrans
boby008
garpupatah
garpupatah dan 10 lainnya memberi reputasi
9
3K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to HeartKASKUS Official
21.6KThread27.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.