Produk-produk berkemasan plastik merupakan sumber pencemar dan sumber penyetok timbunan sampah terbesar di dunia. Bagaimana tidak?, sampah tidak dapat didegradasi oleh alam dan membutuhkan ratusan tahun lamanya untuk dapat hancur berkeping-keping.
Hancurnya sampah plastik jauh lebih sedikit dibanding suplainya ke alam sehingga makin ke sini makin terlihat fenomena timbunan sampah yang meluas hingga samudera seperti fenomena Pacific Great Garbage Patch atau timbunan sampah yang luas di samudera pasifik.
Oleh karena fenomena tersebut, banyak ilmuwan membuat alternatif pengganti plastik yang pada tahun ini ramai dicari dan diperbincangkan, berikut 7 Alternatif pengganti plastik yang sedang Hot di 2019:
Quote:
1. Kemasan yang Menyerupai Kulit Jeruk
Maksud dari menyerupai kulit jeruk disini bukanlah warnanya atau aromanya, tetapi plastik ini bisa terdekomposisi harian sampai mingguan.
Sama seperti kulit jeruk yang agan buang ke tanah. Dalam beberapa hari atau minggu lama kelamaan kulit jeruk akan hilang terdekomposisi oleh mikroba tanah.
Nah suatu perusahaan plastik ramah lingkungan bernama TIPA telah mengembangkan alternatif ini dan sudah mengedarkannya di eropa. Indonesia harus menunggu atau mengembangkannya sendiri kalau mau!
Quote:
2. Sedotan Rumput Laut
Nah perbedaan sedotan ini dengan sedotan stainless steel yang sempat viral yakni sedotan ini bisa dikonsumsi setelah digunakan karena sedotan ini dibuat dari rumput laut yang kaya alginat, gelatin, dan karagenan.
bila kita mengkonsumsinya maka menjadi asupan serat yang berguna merawat sistem pencernaan bagi tubuh. Kira-kira enak ga gan abis dingin-dingin minum es kelapa, abis itu sedotannya bisa dikonsumsi wihh!!!, Harus segera diedarkan nih produk ini!.
Oh iya ngomong-ngomong bisa dimakan, berarti konsep sedotan rumput laut sama seperti cone yang ada di es krim ya.
Quote:
3. Kantung Teh yang Terbuaf dari Daun
Kalian tahu tidak bahwa kantung teh dari produk teh di Indonesia kebanyakan tidak bisa didekomposisi dalam waktu singkat?.
Nah untuk mengatasi masalah umum produk teh yang telah beredar di pasaran, di luar negeri tepatnya di Inggris dan Belanda sudah mewajibkan produsen-produsen teh disana untuk menggunakan kantung teh 100% biodegradable.
Yup benar bukan 75% ataupun 50% biodegradable. Hal ini sehubungan dengan tingginya konsumsi teh penduduk Inggris dan Belanda yang ditaksir sekitar 160 juta kantung teh perharinya.
Tehnya saja sudah terbuat dari daun, sekarang malah kantungnya terbuat dari daun. Nah mungkin beberapa tahun kedepan kemasannya juga dari daun.
Quote:
4. Mangkuk dari Daun Palem
Kalian tahu mangkuk atau piring dari styrofoam yang banyak beredar di pasar ataupun di toko makanan di Indonesia?.
Ya, benda tersebut terbukti sangat-sangat mencemari alam karena butuh waktu minimal 500 tahun bahkan hingga 1 juta tahun untuk dapat didekomposisi alam.
Nah beberapa negara seperti India akhirnya mulai melakukan ban dan menghapus produk styrofoam sebagai piring atau mangkuk lalu menggantikannya dengan yang terbuat dari daun pohon palem.
Perbedaannya sangat kontras yakni piring dari daun palem bisa didekomposisi dalam waktu sangat cepat. Semoga piring palem ini bisa segera beredar di pasar Indonesia agar tukang nasgor atau takoyaki tidak menggunakan pembungkus styrofoam kembali.
Quote:
5. Coffee Cup yang Bisa Digunakan Berkali-kali
Amerika serikat sebagai negara dengan coffee shop terbanyak memiliki sejumlah masalah terkait limbah cup kopi yang tercatat ada 50 triliun tiap tahunnya.
Jumlah limbah yang banyak tersebut membuat pemerintahan dari amerika sadar bahwa hal tersebut harus segera di akhiri. Pemerintah amerikapun menjadi gencar-gencarnya mempromosikan penggunaan reusable cup ketika membeli kopi.
Warga juga diwajibkan membawa cup kopi dari rumah atau membeli langsung di kedai kopi tetapi dengan harga yang lebih mahal. Akhirnya banyak sekali produk reusable coffee cup yang laris manis di pasaran karena pemerintah tidak memperbolehkan kedai kopi untuk menggunakan coffee cup plastik lagi.
Kalo menurut ts ini jatuhnya kayak kita disuruh membawa gelas dari rumah, kalo nggak bawa ya harus keluarin duit lebih buat beli gelasnya.
Quote:
6. Wrapping dari Kulit Udang
Agan tahu plastic wrap?, ya benar! Yaitu barang yang digunakan untuk melapisi makanan agar kedap udara sehingga tidak mudah basi.
Nah di Skotlandia sana Produk plastic wrap akan segera tergantikan oleh Shrimp wrap yang baru ditemukan oleh perusahaan bernama CuanTec.
Wrap ini dibuat dari kulit udang karena kulit udang banyak mengandung kitin yang bisa dijadikan Chitosan atau semacam produk yang sifatnya menyerupai plastic wrap. Oleh karena diproduksi dari kulit udang, shrimp wrap sangat mudah didegradasi alam.
Quote:
7. Sedotan Stainless steel
Yap produk ini tak lupa ts masukkan kedalam list karena stainless straw ini sudah banyak beredar di Indonesia dan digemari oleh berbagai macam golongan.
Di tempat ts sendiri produk ini lagi digemari banget dan tak jarang ketika ts membeli makan pasti ada aja kaula-kaula muda yang membawa sedotannya dari rumah.
Ts akhirnya tertarik karena warnanya unik dan kemudian membelinya. Dibanding minum dengan sedotan plastik, kenikmatan minum dengan sedotan stainless steel ini justru bertambah kenikmatannya.
Jadi kalau nyedot pake sedotan stainless steel gak pernah lagi kejadian tiba-tiba sedotannya tersumbat karena terlalu cepat menyedot!.
Oalah 7 terobosan terbaru tuk menggantikan produk-produk plastik diatas rupanya sangat bermanfaat ya. Semoga kedepannya bukan hanya luar negeri saja yang bisa merasakan manfaat dari alternatif plastik tersebut karena Indonesia sendiri sudah dikategorikan sebagai negara dengan darurat limbah plastik.
Dengan begitu mempromosikan produk alternatif plastik merupakan kebijakan yang lebih tepat ketimbang melaksanakan rapat paripurna digedung DPR dimana 277 anggotanya cabut/bolos. Duh gusti gini amat tinggal di Indonesia.
Sumber :
Disini
Sumber gambar : bing.com