Jakarta - Youtuber Kimberly atau populer dikenal Kimi Hime tersandung kasus ketika beberapa video youtubenya dibatasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia. Video Kimi Hime dianggap melanggar asusila mengacu pada Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).


Menanggapi hal tersebut Plt Kepala Biro Humas Kominfo Ferdinandus Setu yang telah melakukan pertemuan dengan tim kuasa hukum Kimi Hime menyebut perlunya aturan lebih rinci terkait konten vulgar di internet.

Baca juga: Kimi Hime Kena Semprit, Influencer Kebugaran yang 'Bening-bening' Apa Kabar?


Aturan akan berlaku untuk semua pembuat konten, termasuk misalnya para influencer kebugaran yang mungkin terkenal sering mengunggah foto atau video seksi. Apakah aturan akan mencakup cara berpakaian atau judul masih akan dibahas lebih jauh?


"Setidaknya memang kalau di regulasi peraturan menteri nomor 19 tahun 2014 wewenang tata cara penanganan konten di internet, seperti apa detailnya nanti akan disampaikan di kesempatan berikutnya. Do's and don't yang harus dipahami content creator," kata pria yang akrab disapa Nando ini, Senin (29/7/2019).

"Kita akan dorong mana yang masuk ranah aturan menteri mana yang cukup di level guideline di youtube atau instagram sendiri. Akan kita kombinasikan," lanjutnya.

Menurut Nando kasus yang menimpa Kimi Hime untuk sementara bisa jadi pelajaran bagi pembuat konten lain agar lebih berhati-hati.

"Ini jadi momentum terkait konten kreatif di tanah air. Kita jadikan ini kesempatan untuk menata konten kita," kata Nando


Sumur : Yang Sexy Sexy

Yuk, laporin yang lebih sexy dari mbak kimi.