Kelompok gamelan 'Siswa Sukra' merupakan salah satu kelompok gamelan di Inggris yang beranggotakan warga asing | Siswa Sukra


AKURAT.CO, Sudah bukan rahasia lagi Indonesia kaya akan seni dan budaya. Tak diragukan lagi beragam suku di Indonesia punya khazanah budaya yang indah. Sayangnya, seiring berkembangnya zaman, budaya Indonesia makin tergerus budaya asing.

pasalnya, budaya asing dianggap lebih menarik dan tak ketinggalan zaman bagi generasi muda. Akibatnya, budaya sendiri makin ditinggalkan.

Namun, meski dipandang sebelah mata di negeri sendiri, seni budaya nusantara justru diagung-agungkan oleh warga asing. Pasalnya, budaya Indonesia dinilai eksotis dan indah di mata mereka. Tak pelak banyak yang tertarik mendalaminya, bahkan ikut melestarikannya. Ada yang menjadi pengajar gamelan, penyanyi sinden, penari topeng, bahkan ada yang bisa berbahasa daerah dengan lancar.

Dirangkum oleh AKURAT.CO dari berbagai sumber, inilah 4 budaya Indonesia yang mulai ditinggalkan, tetapi dicintai warga luar negeri.

1. Gamelan


Kingston University Music Department

Bisa dibilang "kids zaman now" lebih menggemari musik luar negeri, seperti K-Pop dan lagu-lagu Barat. Jarang ada generasi muda yang tertarik mendalami musik tradisional, seperti gamelan.

Namun, kesenian tradisional ini justru digemari warga asing. Terbukti ada lebih dari 150 kelompok gamelan tersebar di seluruh Inggris. Salah satunya bernama "Siswa Sukra" yang dipimpin sekaligus dilatih oleh Peter Smith . Bahkan, pria yang punya nama Jawa "Parto" ini sudah 20 tahun menjadi pengajar gamelan.


2. Bahasa Jawa krama


Siswa Sukra

"Utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing," itulah slogan yang kerap didengungkan pemerintah agar generasi muda tetap mencintai bangsanya. Namun, tak bisa dimungkiri penggunaan bahasa asing kini makin masif sehingga bahasa Indonesia dan bahasa daerah makin terpinggirkan.

Uniknya, makin banyak warga asing tertarik mendalami bahasa Indonesia, begitu juga bahasa daerah. Salah satunya adalah Peter Smith , pengajar gamelan yang tinggal di Oxford, Inggris.

Tak hanya mencintai gamelan, pria dengan nama Jawa "Parto" ini juga fasih berbahasa Jawa krama. Terbukti saat bicara dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada tahun 2017 silam, ia menjawab seluruh pertanyaan dengan bahasa Jawa krama yang lancar.


3. Sinden


Facebook/Megan ODonoghue

Serupa dengan gamelan, seni sinden juga makin ditinggalkan generasi muda. Namun, seni menyanyi tradisional ini justru diminati warga asing. Terhitung banyak sinden berasal dari kalangan "bule". Salah satunya adalah Megan Colleen O'Donoghue asal California, Amerika Serikat.

Kecintaannya ini bermula saat melihat gamelan sewaktu mengambil jurusan lagu seriosa di Seattle. Megan yang seketika tertarik pada gamelan pun mengikuti program Darmasiswa dan mengambil jurusan karawitan di Institut Seni Surakarta, Jawa Tengah. Selama di Surakarta, ia tinggal bersama mendiang maestro sinden, Nyi Supadmi, yang juga menjadi gurunya. Dari situlah ia mendalami seni sinden.

4. Tari Topeng


Rosimeilani
Seni tari tradisional termasuk jarang dilirik generasi muda. Namun, warga asing justru berminat mempelajarinya. Salah satunya adalah Gill Robert , wanita asal Inggris yang jatuh cinta pada seni tari Indonesia, terutama tarian Jawa.
Ketertarikannya pada seni budaya Indonesia muncul saat pertama kali berlibur ke Indonesia di tahun 1990an. Terlebih lagi, tak sengaja di KBRI London ia bertemu seniman tari asal Solo, Haryono, yang juga dosen Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) di Jawa Tengah. Dari situlah ia mendapat kesempatan untuk belajar tari di STSI.

Setelah kembali ke Inggris, Robert kemudian menjadi guru tari dan mengajarkan tari topeng ke berbagai sekolah. Ia juga kerap tampil di acara seni budaya di Inggris dan di luar negeri, seperti di Amerika Serikat dan Siprus.

Terbukti seni budaya nusantara tak kalah dari budaya luar negeri. Yuk, kita lestarikan selalu.
Bangga jadi orang Indonesia![]




[url]http://m.akuraS E N S O Rid-704328-read-ditinggalkan-warga-sendiri-4-budaya-nusantara-ini-dicintai-warga-luar-negeri[/url]