Perang Vietnam, yang terjadi antara tahun 1957 hingga 1975, telah menyisakan duka yang teramat dalam bagi warga Vietnam. Bukan hanya karena banyaknya korban dari kalangan rakyat yang tewas, yaitu lebih dari 1 juta jiwa, juga menyisakan kisah cintayang memilukan, karena harus berpisah akibat perbedaan negara.

Perang saudara antara Republik Vietnam Selatan yang pro Komunis, dan Republik Vietnam Utara yang pro Demokrasi itu baru berakhir di tahun 1976, setelah kedua kubu bersatu, melebur dalam Republik Vietnam yang berasas Komunis.

Namun setelah itu, bukannya kedamaian yang didapat oleh rakyat Vietnam. Negara yang kaya rempah-rempah dan hasil pertanian ini justru menjadi rebutan beberapa negara untuk menjadikannya sebagai negara jajahan, mulai dari Prancis hingga Jepang.
***
Nah, saat menjadi jajahan Jepang inilah kisah bermula. Seorang perempuan muda Vietnam bernama Yu Zhizhi, jatuh cinta dan akhirnya menikah dengan seorang tentara Jepang sebelum Perang Dunia II.

Pada tahun 1954, ketika Perang Dunia II meletus, Vietnam berhasil mengalahkan Jepang, sehingga semua tentara Jepang harus meninggalkan atau diusir dari Vietnam.

Saat itulah Yu Zhizhi kehilangan suaminya yang harus kembali ke tanah airnya. Yu Zhizhi hanya sendirian membesarkan kedua buah hatinya itu. Dia tak pernah menikah lagi sampai kini, saat dirinya telah berusia 96 tahun.


Foto Yu Zhizhi dan suami serta kedua anaknya.

Sebelum pulang ke negaranya, sang suami hanya meninggalkan selembar baju dinas tentara yang dipakainya selama bertugas. Baju itulah yang menjadi benda keramat, kenangan hidup yang selalu disimpan dan dibawa tidur oleh Yu Zhizhi sepanjang sisa hidupnya.



Hampir setiap malam menjelang tidur, atau di saat-saat Yu Zhizhi terkenang dengan suaminya, ia hanya bisa meneteskan airmata, dan tidur dengan memeluk baju peninggalan suaminya tersebut.

Begitulah yang dilakoninya, hingga kisah hidupnya itu sempat viral di dunia maya dan didengar oleh Kaisar Jepang di tahun 2017 lalu.


Putra Yu Zhizhi saat diwawancarai media.

Sang Kaisar tersentuh hatinya mendengar cerita itu. Namun ia tak mau menemui wanita itu saat kunjungannya ke Vietnam beberapa waktu lalu. Alasannya, mengingat hubungan politik Jepang dan Vietnam yang belum stabil, dan mengingat betapa marah dan bencinya rakyat Vietnam terhadap Jepang sejak PD 2 dulu.
***
Sampai sekarang Yu Zhizhi masih hidup, namun tidak ada kabar lagi tentang suaminya itu.

Sebuah kisah yang menggambarkan betapa cinta tak mengenal perbedaan negara, politik dan ideologi. Cinta hadir untuk menghilangkan semua rasa dendam, marah dan permusuhan, dan menyelimuti semua itu dengan rasa perdamaian dan kasih sayang.(*)

Ref 1 Ref 2