Industri otomotif Indonesia mulai bergeliat. Hal itu karena Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) atau dikenal sebagai kendaraan pedesan yang diproduksi di Citeurep, Bogor, Jawa Barat, siap menembus pasar ekspor.

Kendaraan tersebut rencananya juga akan dipasarkan ke negara lain, seperti Timor Leste dan Papua Nugini.

Sejak diluncurkan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada Agustus 2018 lalu, pengembangan AMMDes mengalami kemajuan yang signifikan dan telah memasuki tahap produksi massal.

AMMDes juga terbukti mampu memenuhi berbagai kebutuhan aktivitas peningkatan ekonomi masyarakat di pedesaan.

Saat ini, Ammdes diproduksi oleh PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia dengan kapasitas produksi 3.000 unit per tahun dan akan terus bertambah sesuai permintaan pasar.

AMMDes juga didorong untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor, seperti sekitar 10 ribu unit di 49 negara Afrika.

Direktur Operasi PT Repindoo Jagad Raya Wahyu Hidayat Sumarsono yang mengurusi pasar ekspor AMMDes membenarkan kabar di atas. Ia mengaku pihaknya memang sedang menjajaki pasar ekspor.

Adapun fokus sementara adalah negara-negara yang menggunakan bahasa Portugis sebagai bahasa pertamanya.

Pada dasarnya, potensi pasar AMMDes di luar negeri cukup besar, karena produk ini cocok sekali untuk kebutuhan angkutan pedesaan. Selain itu, hingga kini belum ada saingan sehingga peluang pasarnya besar.

Di Indonesia sendiri AMMDes sudah masuk tahap produksi massal dan terbukti mampu memenuhi berbagai kebutuhan produksi dan peningkatan ekonomi masyarakat di pedesaan.

Kandungan komponen lokal AMMDes mencapai 90% dan melibatkan 70 industri komponen yang sebagian besar merupakan sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM).

Kita patut berbangga dengan adanya kemajuan ini. Artinya, industri otomotif kita, terutama di segmen mobil pedesaan, ternyata tak kalah bersaing dengan negara lain.

Ke depan, kita terus mendukung industrialisasi nasional yang berorientasi ekspor. Ini adalah salah satu langkah menuju Indonesia Maju. Optimis!