- Beranda
- Berita dan Politik
Fakta di Balik Viral Perempuan "Siap Digilir", Telat Bayar Utang Fintech di Solo
...
TS
Moderat0r.Kakus
Fakta di Balik Viral Perempuan "Siap Digilir", Telat Bayar Utang Fintech di Solo
Quote:
News › Regional
Fakta di Balik Foto Viral Perempuan "Siap Digilir", Telat Bayar Utang Fintech hingga Korban Lapor Polisi
Sabtu, 27 Juli 2019 | 06:30 WIB
KOMPAS.com/LABIB ZAMANI
YI, korban pinjaman online ilegal bersama LBH Soloraya memberikan keterangan pers di Solo, Jawa Tengah, Kamis (25/7/2019).
SOLO, KOMPAS.com - Gara-gara terlambat dua hari membayar cicilan pinjaman online atau financial technology alias fintech, seorang perempuan asal Solo, YI (51), mendapat teror dari oknum dari fintech di media sosial.
Salah satunya poster fotonya dengan tulisan "siap digilir" untuk melunasi pinjaman sebesar Rp 1.054.000.
Sementara itu, YI melalui Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Soloraya melaporkan oknum pinjaman online tersebut ke pihak berwajib.
Baca fakta lengkapnya berikut ini:
1. Gara-gara telat bayar dua hari
YI menceritakan, poster bertulis "siap digilir" itu muncul di media sosial setelah dirinya terlambat dua hari membayar utang.
Sebetulnya, dirinya telah memberitahukan kepada pihak pinjaman online kalau dirinya belum memiliki uang untuk membayar pinjaman itu.
"Besoknya itu saya mulai diteror ke semua kontak saya. SMS, WhatsApp ke semua kontak saya. Terakhir Selasa kemarin itu dia (oknum pinjaman online) bikin poster foto saya disebarkan ke grup WA," kata dia kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Kamis (25/7/2019).
2. Alasan YI pinjam uang ke fintech
YI menceritakan, alasan dirinya meminjam uang melalui online karena lebih mudah dan cepat.
Dirinya tidak mengetahui jika pihak fintech akan menyebar poster foto dirinya di medsos jika telat bayar cicilan pada jatuh tempo.
"Saya pinjam Rp 1.000.000 menerima Rp 680.000. Dalam seminggu saya harus mengembalikan Rp 1.054.000. Saya telat dua hari foto saya langsung disebar," kata dia.
3. YI lapor polisi karena merasa dilecehkan
Merasa telah dilecehkan dengan penyebaran poster fotonya, YI melalui Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Soloraya melaporkan oknum pinjaman online tersebut ke pihak berwajib.
"Kami sudah melaporkan melalui e-mail kepada beberapa situs termasuk ke Menteri Peranan Wanita, kemudian kepada Kominfor, Hukum dan HAM serta YLKI. Ini semua kami tembusi agar masalah ini tidak menyatakan bahwa klien kami benar menawarkan diri. Klien kami tidak benar bahwa dirinya telah menawarkan diri seperti yang diberitakan di media.
Semuanya itu bohong. Itu buatan dari oknum Incash," kata Koordinator LBH Soloraya I Gede Sukadenawa Putra.
4. Polisi akan proses laporan YI
Polresta Surakarta mengaku telah menerima laporan YI, atas dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan oknum dari perusahaan financial technology alias fintech ilegal Incash.
Fintech Incash diduga telah mencemarkan nama baik YI dengan menyebarkan poster fotonya "siap digilir" ke media sosial (medsos) karena telat dua hari membayar pinjaman.
"Ini (laporan) sedang kami proses," kata Kasat Reskrim Polresta Surakarta Kompol Fadli ditemui di Mapolresta Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Jumat (26/7/2019).
https://regional.kompas.com/read/201...-utang-fintech
APAPUN BERITANYA, JANGAN KOMEN NEGATIF MENGENAI CHINA BOS...
KALO NGGAK MAU KENA TAMPOL BATA & RATE 1 DI THREAD ENTE..
oleh id soljin7
chinese WANNABE , YANG TIDAK MENERIMA TAKDIR MENJADI WARGA INDONESIA... TAPI HIDUP & MENGHIRUP OKSIGEN DI NEGARA INDONESIA TERCINTA...
Fakta di Balik Foto Viral Perempuan "Siap Digilir", Telat Bayar Utang Fintech hingga Korban Lapor Polisi
Sabtu, 27 Juli 2019 | 06:30 WIB
KOMPAS.com/LABIB ZAMANI
YI, korban pinjaman online ilegal bersama LBH Soloraya memberikan keterangan pers di Solo, Jawa Tengah, Kamis (25/7/2019).
SOLO, KOMPAS.com - Gara-gara terlambat dua hari membayar cicilan pinjaman online atau financial technology alias fintech, seorang perempuan asal Solo, YI (51), mendapat teror dari oknum dari fintech di media sosial.
Salah satunya poster fotonya dengan tulisan "siap digilir" untuk melunasi pinjaman sebesar Rp 1.054.000.
Sementara itu, YI melalui Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Soloraya melaporkan oknum pinjaman online tersebut ke pihak berwajib.
Baca fakta lengkapnya berikut ini:
1. Gara-gara telat bayar dua hari
YI menceritakan, poster bertulis "siap digilir" itu muncul di media sosial setelah dirinya terlambat dua hari membayar utang.
Sebetulnya, dirinya telah memberitahukan kepada pihak pinjaman online kalau dirinya belum memiliki uang untuk membayar pinjaman itu.
"Besoknya itu saya mulai diteror ke semua kontak saya. SMS, WhatsApp ke semua kontak saya. Terakhir Selasa kemarin itu dia (oknum pinjaman online) bikin poster foto saya disebarkan ke grup WA," kata dia kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Kamis (25/7/2019).
2. Alasan YI pinjam uang ke fintech
YI menceritakan, alasan dirinya meminjam uang melalui online karena lebih mudah dan cepat.
Dirinya tidak mengetahui jika pihak fintech akan menyebar poster foto dirinya di medsos jika telat bayar cicilan pada jatuh tempo.
"Saya pinjam Rp 1.000.000 menerima Rp 680.000. Dalam seminggu saya harus mengembalikan Rp 1.054.000. Saya telat dua hari foto saya langsung disebar," kata dia.
3. YI lapor polisi karena merasa dilecehkan
Merasa telah dilecehkan dengan penyebaran poster fotonya, YI melalui Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Soloraya melaporkan oknum pinjaman online tersebut ke pihak berwajib.
"Kami sudah melaporkan melalui e-mail kepada beberapa situs termasuk ke Menteri Peranan Wanita, kemudian kepada Kominfor, Hukum dan HAM serta YLKI. Ini semua kami tembusi agar masalah ini tidak menyatakan bahwa klien kami benar menawarkan diri. Klien kami tidak benar bahwa dirinya telah menawarkan diri seperti yang diberitakan di media.
Semuanya itu bohong. Itu buatan dari oknum Incash," kata Koordinator LBH Soloraya I Gede Sukadenawa Putra.
4. Polisi akan proses laporan YI
Polresta Surakarta mengaku telah menerima laporan YI, atas dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan oknum dari perusahaan financial technology alias fintech ilegal Incash.
Fintech Incash diduga telah mencemarkan nama baik YI dengan menyebarkan poster fotonya "siap digilir" ke media sosial (medsos) karena telat dua hari membayar pinjaman.
"Ini (laporan) sedang kami proses," kata Kasat Reskrim Polresta Surakarta Kompol Fadli ditemui di Mapolresta Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Jumat (26/7/2019).
https://regional.kompas.com/read/201...-utang-fintech
APAPUN BERITANYA, JANGAN KOMEN NEGATIF MENGENAI CHINA BOS...
KALO NGGAK MAU KENA TAMPOL BATA & RATE 1 DI THREAD ENTE..
oleh id soljin7
chinese WANNABE , YANG TIDAK MENERIMA TAKDIR MENJADI WARGA INDONESIA... TAPI HIDUP & MENGHIRUP OKSIGEN DI NEGARA INDONESIA TERCINTA...
Diubah oleh Moderat0r.Kakus 27-07-2019 13:21
meoomiuu dan 10 lainnya memberi reputasi
1
6.9K
Kutip
61
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671KThread•40.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru