Lagi, Lagi, Lagi, Lagi, Lagi, Lagi, Lagi, Lagi, dan Lagi

Beranda

...

The Lounge
Lagi, Lagi, Lagi, Lagi, Lagi, Lagi, Lagi, Lagi, dan Lagi

eedepe15

26-07-2019 15:10

Lagi, Lagi, Lagi, Lagi, Lagi, Lagi, Lagi, Lagi, dan Lagi

Assalamu alaikum wr.wb...
Selamat Datang Di Trit Absurd Ane...

Sebelum ke pembahasan mari kita menyimak pic2 berikut ini:

Pernahkah agan2 dan sista2 menyadari bahwa dunia ini dibentuk oleh banyak repetisi (pengulangan) entah itu pada ranah realitas internal (pikiran), realitas eksternal (dunia nyata) bahkan realitas bahasa (majasi).

Pernahkah kita semua merasa aneh mengapa iklan salah satu obat sakit kepala (oskad*n) mengucapkan istilah "pancen oye" hingga beberapa kali?

Pernahkah kita menyadari mengapa kita bisa tau bahwa ada tukang bakso yang sedang menjajakan dagangannya melalui gerobak dorongnya ketika mendengar dentingan bunyi "tring tring tring"?

Pernahkah kita bisa alih2 memilih rokok "GG S*rya" ketimbang rokok sejenis yang kurang terkenal meskipun secara rasa lebih nikmat ketimbang "GG S*rya"? (khusus buat perokok ggs)

Pernahkah kita sering melihat banyak rokok yang secara kemasan dan nama mirip dengan rokok "GG S*rya" ataupun rokok2 terkenal lainnya, misalnya rokok "S*rya *#d*h" yg didaerah ane lebih dikenal sebagai "GGS kw"

Pernahkah kita menyadari bahwa jawaban yang paling kompeten menampung semua itu adalah "Prinsip Repetisi"?

Pernahkah kita menyadari bahwa hal ini sangat dipahami oleh para praktisi periklanan, politisi, guru, seniman, pihak keamanan, bahkan oleh para pedagang asongan kaki lima di emperan bahu jalan sekalipun menerapkan hal ini?

Pernahkah agan2 dan sista2 menyadari, Prinsip Repetisi adalah salah satu Teori Belajar paling klasik yang pernah ada dalam kehidupan manusia dalam upaya untuk merubah sudut pandang dan prilaku (selain Teori Modelling / Meniru dan Reinsforcement)

Dan Pernahkah agan2 dan Sista2 menyelidiki lebih jauh, ternyata teori ini didapatkan ketika manusia berinteraksi dengan binatang (Pavlov dengan riset anjingnya dan Skinner dengan riset tikus putihnya). Dan ironisnya hal ini diterapkan kepada manusia demi menciptakan manusia2 patuh optimal melalui stimulus / rangsangan paling minimal. Hal tersebut akan lebih efektif lagi jika dilengkapi dengan "Prinsip Reinsforcement", yakni "Reward and Punishment".

Serta pernahkah agan2 dan Sista2 mendengar Reff berulang2 pada sebuah lagu agar mudah diingat (catchy / easy listening).
misalnya: lagu Alm. Olga Syahputra - Hancur Hatiku

hancur hancur hatiku hancur hancur hatiku
hancur hancur hatiku hancur hancur hatiku
hancur hancur hatiku hancur hancur hatiku
hancur hancur hancur hancur hatiku hancur hancur hancur hancur hatiku.haduh.
hancur hancur hancur hatiku hancur hancur hancur hatiku
hancur hancur hancur hatiku hatiku hancur hancur hancur hancur hatiku hancur hancur hancur hatiku
hancur hancur hancur hatiku hatiku hancur hancur hancur hancur hancur hatiku hancur hancur hancur hancur hatiku.haduh.
hancur hancur hancur hatimu
hancur hancur hancur hatimu hancur hancur hancur hatimu kasian de lo... hancur hancur hancur hatiku hancur hancur hancur hatiku
hancur hancur hancur hatiku hatiku hancur hancur hancur hancur hatiku hancur hancur hancur hatiku
hancur hancur hancur hatiku hatiku hancur hancur hancur hancur hatiku hancur hancur hancur hatiku hancur hancur hancur hatiku hatiku hancur hancur hancur hancur hatimu hancur hancur hancur hatimu hancur hancur hancur hatimu hatiku hancur

PS: Pernahkah agan2 dan Sista2 memperhatikan bahwa repetisi juga terjadi pada kata "Pernahkah" di trit ane ini...

Sekian dan Terima Kasih
Wassalamu alaikum wr.wb...

Sumber:
Gambar --> Kompasiana
Opini Pribadi

Diubah oleh eedepe15 26-07-2019 15:18