Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

noldeforestasiAvatar border
TS
noldeforestasi
Mungkinkah Rekonsiliasi Bikin Prabowo Dukung Reklamasi?


"Pertemuan seorang sahabat, kawan, saudara", begitulah kira-kira sang presiden terpilih Joko Widodo memaknai pertemuan pertamanya usai Pilpres 2019 dengan Prabowo Subianto di stasiun MRT Lebak Bulus, Sabtu (13/7) pagi lalu.

Entah memang benar demikian atau mungkin hanya sekedar pertemuan simbolis setelah terjadi “deal” antara kedua belah kubu di belakang layer, siapa yang tahu? Setidaknya di mata masyarakat rekonsiliasi kedua kubu yang tengah berseteru sudah di depan mata.

Sinyalemen terjadinya rekonsiliasi antara kedua kubu kian kuat dengan adanya pertemuan antara Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, siang ini.

Tiga elite PDI-P, yakni Puan Maharani, Prananda Prabowo, dan Pramono Anung, ikut menyertai Megawati. Sementara Prabowo didamping dua elite Partai Gerindra, yaitu Ahmad Muzani dan Edhy Prabowo. Turut hadir pula dalam pertemuan tersebut Kepala Badan Intelejen Nasional (BIN) Budi Gunawan.

Saking hangatnya pertemuan tersebut, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristianto menyebut Megawati sampai-sampai menyajikan jamuan khusus, salah satunya adalah bakwan jagung goreng buatan sang presiden Indonesia ke-5 itu.

"Nanti acaranya dengan makan siang bersama sehingga menu makan siang pun disiapkan secara khusus. Tadi saya melihat untuk memilih bawang yang dipakai untuk masakan pun, Ibu Mega memilih secara khusus," ungkap Hasto seperti dilansir Detik.com, hari ini.

Sebagian besar masyarakat mungkin akan bersukacita melihat perkembangan ini. Akhirnya Merah-Putih bisa terjahit kembali demi menatap pembangunan Indonesia lima tahun ke depan. Di sisi lain, mungkin saja saat ini pendukung fanatik Jokowi maupun Prabowo tengah menatap nanar televisi, menyesali persatuan keduanya. Mereka merasa dibohongi dan dikadali. Toh kalau memang dari awal akan seperti ini hasilnya, mungkin lebih baik tidak mencoblos alias golput.



Namun, bagi para para pemerhati lingkungan, rekonsiliasi keduanya tentu saja menyisakan sejumlah pertanyaan besar. Masih ingatkah ketika Jokowi menyinggung kepemilikan Hak Guna Usaha (HGU) Prabowo atas ratusan ribu hektar lahan di Kalimantan Timur dan Aceh Tengah yang lalu?

Atau ketika Prabowo berjanji tidak akan melakukan impor bahan pangan pokok, khususnya beras, yang justru seringkali terjadi pada masa pemerintahan Jokowi?

Atau mungkin juga soal proyek reklamasi di perairan Teluk Jakarta dan wilayah lainnya yang tampak najis di mata Prabowo?

Kita tentu ingat bagaimana Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Priyo Budi Santoso, pernah balik menyinggung Jokowi ihwal proyek reklamasi Teluk Jakarta, sebagai respon atas klaim eks Walikota Solo tersebut yang bilang bahwa di masa pemerintahannya tak pernah terjadi pembagian lahan kepada pengusaha besar.

Kala itu Priyo mempersoalkan pemberian HGU kepada PT Kapuk Naga Indah, anak usaha Agung Sedayu Group yang mendapat hak mengelola pulau reklamasi.

"Data menunjukkan pada zaman Pak Jokowi ternyata memberi ke PT Kapuk Naga Indah 3,1 juta meter persegi dalam rangka proyek reklamasi yang bikin geger republik," jelasnya.

Prabowo sejak awal memang sudah sontak menyuarakan penentangan terhadap agenda reklamasi. Seperti diketahui pada Pilgub DKI 2017, Sandiaga Uno, yang kemudian “naik” menjadi cawapres Prabowo, bersama Anies Baswedan atas restu Ketua Umum Partai Gerindra itu, menjanjikan untuk menyetop reklamasi yang berlangsung di pantai utara Jakarta.



Tidak bisa dipungkiri, kasus reklamasi masih menjadi buah bibir masyarakat ibu kota hingga saat ini. Gaung penolakan atas upaya pembuatan 17 pulau di perairan Teluk Jakarta pun semakin keras. Nelayan-nelayan yang terkena dampak nyata reklamasi semakin lantang berteriak, demikian pula organisasi masyarakat yang sejak awal resisten terhadap proyek ini.

Tidak hanya di Teluk Jakarta, kubu Prabowo-Sandiaga, juga gencar memasang sikap penolakan terhadap proyek reklamasi di Tanjung Benoa, Bali.

Nah, dengan bertaburnya sinyal rekonsiliasi, apakah Prabowo akan “terbeli’’? Apakah sikap sang eks Danjen Kopassus dan Partai Gerindra yang selama ini menolak keras agenda reklamasi akan berubah? Akankah Prabowo menyetujui reklamasi?

Atau sebaliknya? Mungkinkah Prabowo malah berhasil membuat Jokowi menolak reklamasi??



Acuan:

Diserang Lahan Prabowo, BPN: Jokowo Keluarkan Izin Reklamasi

Begini Suasana Pertemuan Megawati Prabowo di Teuku Umar

Penolakan Tambang Pasir Ilegal Banten
Diubah oleh noldeforestasi 24-07-2019 14:45
aditiakhadafi2
aditiakhadafi2 memberi reputasi
1
1.7K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.