Ini hal yang sering terjadi kepada developer game. Padahal game-game mereka mendapatkan respon yang positif di pasar namun secara mendadak mereka mengumumkan bahwa mereka tidak lagi membuat game dikarenakan kondisi finansial yang memburuk. Atau developer dari game yang punya game bagus itu di akuisisi oleh perusahaan besar namun game-game selanjutnya malah menjadi berantakan karena mengejar tuntutan dari perusahaan besar yang mengakuisisi mereka, dan ujung-ujungnya mereka bubar juga 😥 Kita bisa ambil contoh RedOctane, mungkin kalian gak tau nama ini tapi siapa sangka RedOctane adalah developer di balik game yang terkenal yaitu guitar hero. Siapa sih yang gak kenal dengan guitar hero? pasti semua kenal, namun sayang setelah di akuisisi oleh activision RedOctane di tutup pada tahun 2010. Punya hype yang besar bukan berarti penjualan gamenya juga besar gan dan salah satu penyebabnya adalah pembajakan game. Punya nama tapi gak punya duit ya ujung-ujungnya pasti mati gan.


Ane tau standar "Bagus" tiap-tiap orang itu berbeda tapi tidak bisa di sangkal bahwa game-game sampah yang jauh dari kata bagus itu banyak dan nyata adanya. Loh, bagus enggaknya game kan tergantung yang buat gan? Yups ane tau, tapi coba kita ambil prespektifnya developer game, kalo ane sebagai developer, ane masih butuh makan dan keperluan hidup lain gan, skill ane cuma buat game misalnya, ya ane bikin game yang menjual dan yang seadanya aja. Atau bahkan ane copy paste aja game yang udah hits terus ane ubah-ubah aja dikit selesai dah. Hal itu yang menyebabkan banyaknya game yang ada namun tidak di imbangi dengan kualitas game yang bagus. Kalau ada yang mengeluh game-game jaman sekarang kayaknya gitu-gitu doang dan biasa aja, ya salah satu sebabnya juga pembajakan yang masif di industri game.


Banyak yang mengeluhkan tentang microtransactions tapi sadar gak sih kalau itu adalah salah satu dampak panjang dari pembajakan di industri game? Kita balik lagi ke prespektif developer game, Ane mau bikin game bagus tapi biar game ane gak di bajak pencegahan yang paling ampuh adalah membuat gamenya gratis namun dengan memberikan microtransactions di dalamnya seperti penjualan-penjualan pernak-pernik di dalam game. Atau yang lebih parah adalah ane sebagai developer pengen mendapatkan untung yang lebih cepat ya tinggal buat aja gamenya pay to win. Memebuat item di store in game yang membuat para playernya OP dengan murah dan mudah, setelah banyak player yang membelinya ane buat lagi deh item yang lebih OP dan seterusnya. Setelah kita sadar dan kita hitung-htung akhirnya kita membuang uang jauh lebih banyak untuk game yang gratis dengan microtransactions di dalamnya ketimbang membeli game yang sekali bayar. 


Kalau bicara soal industri game kita bisa lihat banyak penyerapan tenaga kerja di dalam pembuatan game. Ane sebut satu-satu bidang apa aja yang di perlukan untuk membuat sebuah game ada Programer, Design graphic, Motion graphic, Animator, Story creator, Music arranger, Voice actor, Actor & Actress. Belum lagi bidang-bidang pendukung lainya seperti di butuhkanya Engineer dari alat-alat yang di gunakan lalu para expert-expert dari alat-alat yang lainya. Gak sedikit orang-orang yang di butuhkan untuk membuat game apa lagi game yang di buat adalah game online yang keberadaanya harus terus di maintenance dan harus terus update agar tidak di tinggalakan para playernya. Penyerapan tenaga kerja untuk pembuatan game sangat tinggi gan, tapi keluhan yang ada selalu kurangnya SDM dan kurangnya SDM di karenakan kurang dihargainya pekerjaan pembuatan sebuah game. Maraknya pembajakan game juga menjadi salah satu penyebab dari kurang di hargainya para developer game. Orang-orang yang selama hidupnya menikmati game bajakan biasanya memiliki pemikiran yang sangat sempit, saat mereka membajak dan memainkan game bajakan, mereka beranggapan bahwa membuat game adalah pekerjaan yang receh, karena mereka memainkan game secara gratis dan tidak mau tau susahnya membuat game itu. Setelah menelan pemikiran itu para penikmat bajakan tumbuh dan mendoktrin sekitarnya dengan kata-kata pamungkasnya NGAPAIN BELI KALO BISA MAIN BAJAKAN dan membuat orang-orang berbakat di bidang pembuatan game ciut nyalinya untuk menggantungkan hidup di bidang pembuatan game. 


Banyak berita-berita yang menyebutkan prilaku yang menyimpang terhadap anak yang bermain game. Mungkin agan dan sista berpikir AH KALO ANE PUNYA ANAK ANE GAK IJININ MAIN GAME atau AH ANAK ANE MAH GAK PERNAH MAIN GAME. 2019 anak gak main game? anak ente nangis aja ente kasih nonton yutub biar diem. Terus apa hubunganya dengan prilaku anak yang menyimpang dan pembajakan game? Sekarang gini kalo gak ada microtransactions bakal ada gak anak ngabisin duit berpuluh-puluh juta untuk sebuah game? Anak-anak yang banyak bermain game di jaman dulu ituh rata-rata hanya menghabiskan uang untuk bermain inget HANYA UNTUK BERMAIN..!!! Kalau sekarang ada yang namanya kasta sosial di dalam game, KALO LU GAK PUNYA SKIN INI LU GAK KEREN DAN GAK GAUL. Jadi pro enggak makin bodoh iya, main game cuma jadi ajang pamer skin dan pernak pernik game, skillnya gak ada makin miskin iya. Jangan bilang kalo agan dan sista sekalian gak akan memberikan game kepada anak-anak agan dan sista sekalian, tapi arahkanlah ke game yang memang membangun anak-anak dan mulailah memberikan arahan bahwa membuat game itu juga salah satu pekerjaan yang mulia, jadi hargailah game dan pembuatnya. Saat pembajakan semakin berkurang pasti semakin banyak game-game yang bagus bermunculan tidak hanya kita yang nantinya akan menikmati tapi juga anak-anak kita nanti saat sudah mulai mengenal game.

Well itu sedikit sharing-sharing dari ane, atau lebih tepatnya curhatan ane dan isi dari pemikiran ane, kalau ada yang salah atau ada tambahan bisa di share di komen gan..