Assalamu alaikum, Agan dan Sista!

Jumpa lagi dengan Ane di thread khusus event nostalgia permainan masa kecil. Ane cukup antusias pas tau event ini. Yah, meski terbilang terlalu lama semedinya hingga baru bisa nulis sesuai keinginan.

Sekadar informasi, di kampung ane udah jarang ada anak-anak yang doyan permainan tradisional yang bakal disebutkan di bawah. Kalaupun ada, terhitung jari. Sedih sih, tapi emang sepertinya mereka tidak tau sama sekali cara memainkannya. Selain itu, alat permainan tradisional yang dulunya marak dijual di pasar dan toko, udah gak ada.

Bukan tanpa alasan, penjual tak bakal mau menjual barang yang sudah tak dikenal. Betul tidak?

Nah, sekian pengantarnya. Berikut ini empat jenis permainan tradisional yang sering ane mainkan pas masih kecil. Check this out!


1. Kopak dan Ces Bayang-Bayang



Kopak dan ces adalah istilah yang TS buat sendiri😆. Eh, tidak kok. Kopak dan ces itu bahasa Bugis-Makassar ya. Kopakberarti "tepuk" dan ces berarti "tos". Dalam bahasa Indonesia, permainan ini sering disebut permainan geplakan atau gambaran.

Meski permainan ini mayoritas dimainkan oleh anak lelaki, ane malah tak mau kalah loh. Permainan ini seru banget dan menghibur.

Alat dalam permainan ini bagi kami orang Bugis lazim disebut "bayang-bayang". Sistem mainnya pun cukup mudah. Ane bakal jelaskan 2 cara main bayang-bayang di kampung ane.

a. Ces/Tos
Kartu bayang-bayang diletakkan di telapak tangan, gambarnya menghadap ke depan kemudian diadu dengan bayang-bayang yang ada di telapak tangan lawan. Kemudian, bayang-bayang ini dibiarkan jatuh. Jika bayang-bayang milik lawan tertelungkup alias gambar lalu lintas yang nampak, maka otomatis lawan kalah, begitupun sebaliknya. Apabila seri atau sama-sama tertelungkup, maka permainan ces diulang kembali.

2) Kopak/Tepuk
Ini adalah cara bermain favorit ane. Caranya, bayang-bayang ditumpuk dengan posisi gambar terlihat atau tidak menelungkup. Kemudian, bergantian dengan lawan untuk menepuk tumpukan bayang-bayang. Sistemnya sama dengan ces. Apabila ketika menepuk, kita membuat bayang-bayang tertelungkup, maka bayang-bayang menjadi milik kita, begitupun sebaliknya. Nah, jadilah kita kaya akan koleksi bayang-bayang atau gambaran😆😆.


2. Permainan Kwartet



Yap, kwartet alias kartu bergambar yang biasanya terdiri atas delapan kategori. Dulu di kampung ane, kwartet cukup gampang didapatkan dengan harga yang sangat terjangkau. Hanya dengan harga 5 ribu, ane dapat satu set dan dapat bermain sepuasnya bareng teman-teman.

Permainan ini sebenarnya adalah permainan menebak. Sistem permainannya berikut ini.

1) Permainan dilakukan oleh 2-4 orang. Setiap orang diberi 4 kartu masing-masing dengan kategori acakacak karena sebelum bermain, kartu dikocok terlebih dahulu.

2) Misal ane dapat giliran main pertama ane menyebutkan kategori, contohnya "Teman Goku" kemudian menanyakan kepada lawan main apakah ia punya kartu dengan kategori tersebut. Nah, ane bertanya pada lawan main punya teman Goku dengan nama Bulma, misalnya. Apabila lawan main punya, maka ia akan menyerahkan kartunya pada ane. Begitu seterusnya sampai ane punya kartu lengkap 4 seri.

3) Pemain yang mengumpulkan kartu dengan 4 seri terbanyak akan keluar sebagai pemenang.


3. A'mini/Permainan Lompat Karet



Permainan zaman dulu memang mengajarkan anak untuk banyak bersosialisasi dengan sebayanya hingga mencegah dari yang namanya kuper atau kurang teman. Begitu juga dengan permainan satu ini.

A'mini sendiri adalah istilah permainan ini di kampung ane yang mayoritas dimainkan anak perempuan meski anak laki-laki pun sering ikut-ikutan. Tak tahu alasan kenapa permainan ini dinamai seperti itu sih.

Permainan ini sangat bermanfaat bagi fisik anak yang memang dalam masa pertumbuhan. Seperti lompat tinggi, permainan ini bisa menggunakan free style ala-ala😂😂.


4. Belle'/Permainan Engklek



Kembali lagi dengan istilah permainan di kampung ane yang agak aneh didengar. Yap, Belle' yang secara umum dikenal dengan nama engklek ini merupakan permainan yang mengandalkan kecermatan alias fokus. Cara bermainnya dimulai dengan membuat kotak-kotak di tanah sebagai tempat melompat.

Sistem mainnya, lompat-lompat melewati kotak demi kotak, dengan menggiring batu hingga garis finish.

Nah, itulah Gansis permainan jaman kecil ane yang seru dan terlalu manis untuk dilupakan. Sayang, permainan ini sudah jarang ditemukan, bahkan nyaris tidak pernah dimainkan lagi.

Bagaimana Gansis? Apakah kamu pernah melakukan permainan di atas?



Referensi : Opini TS