Anies Sebut Lidah Mertua Bukan Satu-satunya Tanaman Penangkal Polusi Udara

Jakarta - Pemprov DKI Jakarta akan membagikan tanaman lidah mertua untuk menekan polusi udara. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut lidah mertua bukan satu-satunya tanaman untuk mengatasi polusi udara di Ibu Kota.

"Dari informasi yang dilaporkan, bahwa dinas mendapatkan rekomendasi beberapa tanaman yang untuk ditanam yang diharapkan bisa ikut mengendalikan pencemaran udara. Apakah ini (lidah mertua) satu-satunya, tentu tidak," ucap Anies kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Senin (22/7/2019).

Anies tidak merinci tanaman apa saja yang direkomendasikan. Namun, usaha-usaha itu adalah cara Pemprov untuk mengurangi polusi udara.

"Semua yang bisa kita kerjakan insyaallah kita kerjakan. Nama-nama tanaman dan lain-lain, itu biar dinas saja," kata Anies.

Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, menyebut ada beberapa tanaman yang disediakan untuk masyarakat pada bulan Agustus selain lidah mertua.

"Jadi salah satunya lidah mertua, tanaman-tanaman toga, alpukat, belimbing, pucuk merah juga ada," ucap Sekretaris Dinas KPKP, Suharini Eliawati, saat dihubungi terpisah.

Suharini menyebut ada kajian penanganan polusi oleh tanaman lidah mertua. Sehingga, akhirnya Pemprov DKI Jakarta akan menyiapkan lidah mertua.

"Kalau saya kan hanya belajar dari analisanya dari kawan-kawan yang sudah melakukan penelitian. Jadi, tahun 2013 itu ada salah satu peneliti dari Semarang, saya baca, jadi tanaman lidah mertua sendiri mampu menyerap 107 polutan udara," kata Suharini.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta melakukan lelang tanaman-tanaman untuk penghijauan. Salah satunya lidah mertua untuk menekan polusi udara.

"Salah satunya memang lidah mertua itu, yang paling bagus untuk menekan polutan udara. Arahan dari Pak Gubernur, melalui pak kepala dinas. Kami akan menyiapkan nanti mulai Agustus kami menyiapkan di gerai-gerai," kata Suharini Eliawati kepada detikcom, Minggu (21/7).

Suharini mengatakan nantinya tanaman hijau akan dibagikan gratis kepada masyarakat yang membutuhkan. Satu KTP berdomisili DKI Jakarta bisa ditukarkan dua tanaman hijau secara gratis.

"Tujuannya biar para warga yang membutuhkan itu menukar KTP. Satu KTP DKI Jakarta bisa dapat dua tanaman," ujar Suharini.
sumber

============





Berharap lidah mertua bisa mengatasi polusi udara Jakarta yang demikian buruk? Berapa km persegi luas Jakarta? Lantas berapa ribu pohon lidah mertua yang dibutuhkan?

Mari kita berhitung.

Luas Jakarta tercatat 661,5km2.
Anggap pusat kota yang tercemar adalah 200 km2. Itu artinya kalau dikonversi ke m2 menjadi 200.000.000m2.

Untuk 1 tumbuhan lidah mertua, sesuai penelitian sanggup membersihkan udara dalam ruangan seluas 20m2. Catat! Ini didalam ruangan! Bukan diluar ruangan yang pastinya nilainya akan lebih rendah. Tapi untuk membantu Anies berhitung, anggap saja itu luas untuk luar ruang yang bisa diatasi lidah mertua. Lantas berapa banyak tanaman lidah mertua yang dibutuhkan?

Ini :

200km2 : 20m2/tanaman lidah mertua=
200.000.000m2 : 20m2/tanaman lidah mertua =
10.000.000 tanaman lidah mertua.

Bayangkan! 10 juta tanaman lidah mertua yang dibutuhkan untuk mengatasi area seluas 200km2.

Lantas berapa harga tanaman lidah mertua di pasaran? Tercatat terendah Rp.7.000,-. Termahal Rp.15.000,-.

Anggap ambil harga yang termurah. Jadi besaran dana yang dibutuhkan adalah Rp.7.000,- x 10.000.000 tanaman lidah mertua = Rp.70.000.000.000,- !

70 Milyard mungkin bukan uang besar bagi Pemda DKI Jakarta yang mempunyai APBD sebesar 89,8 Triliun.

Jika hal ini bisa mengatasi polusi udara di Jakarta, kita wajib angkat topi kepada Anies Baswedan, sebab solusinya demikian jitu. Tapi kalau ternyata hal ini cuma jadi ajang untuk menghambur-hamburkan uang APBD DKI Jakarta dengan alasan pemyerapan, kita wajib mengkritisinya. Entah nanti kalau pakai dana CSR hasil malak BUMD atau perusahaan swasta ya. Padahal dana CSR menurut Anies Baswedan itu rentan dengan korupsi.

Silakan dinilai sendiri.
Kalau TS salah dalam perhitungannya, silakan dikoreksi.

Catatan : Itu baru perhitungan area Jakarta seluas 200km2.