Wanita dan ilmu, entahlah! Mengapa sampai sekarang, Delia begitu menginginkan wanita bisa membuka wawasan dan bisa seluas lelaki dalam berpola pikiran ya?

Mungkin karena Delia terlalu sering melihat ketidakadilan yang telah terjadi akhir-akhir ini, semenjak menyusuri sudut jalanan Jabodetabek. Ya sejak lahan kerja mulai Delia tekuni sedari usia Delia bahkan belum punya KTP, ya karena koneksi ayah, Delia bisa kerja dan melihat dunia kejam yang sebenarnya.

INI PEDIH JENDRAL!

Tetapi ketika kemarin Delia membaca sebuah media, tentang semangat dari banyaknya wanita untuk memperjuangkan sesuatu, Delia menjadi tertarik dan ingin mengangkatnya ke dalam sebuah tulisan.

Sebut saja mereka adalah seorang ibu muda baru yang setelah melahirkan sekitar 30 menit, kemudian mengikuti ujian. Bayangkan saja bagaimana bisa mereka dengan begitu fokusnya mengisi lembar tiap lembar jawaban, tanpa ada keinginan untuk menyerah. Buat Delia ini luar biasa loh!? Bagaimana tidak? Proses melahirkan itu membutuhkan stamina agar bayi dan ibu selamat. Dan bukan hanya itu saja.

Setelah melahirkan pastinya tenaga habis terkuras, pikiran kacau dan lain sebagainya. Tetapi para wanita-wanita tangguh ini menunjukkan kepada dunia, bahwa sebuah integritas itu, terlihat dari seberapa besar perjuangan untuk membuatnya menjadi sebuah kenyataan, bukannya sebuah hayalan atau angan-angan belaka yang mempercundangi kehidupan. Ini nyata yang harus di nyatakan. Dan hal inilah yang ingin Delia berikan kepada kaum wanita untuk lebih maju, berkualitas dan berwawasan luas. Melihat dunia tidak hanya dari tiga sudut pandang saja. Tetapi sampai empat penjuru mata angin kita pelajari.



Fatoumata Kourouma bahkan keluar dari rumah sakit setelah melahirkan, menuju ruang ujian dan segera mengikuti ujian yang sedang berlangsung. Walau ketika hendak masuk ruangan terjadi sedikit perdebatan, inti pada akhirnya segala kesulitan mampu di laluinya. Padahal bukankah luka-luka sehabis melahirkan belum seratus persen sembuh total ya? Berbeda dengan Almaz Derese, yang mengikuti ujian di rumah sakit dengan di jaga oleh guru utusan dari sekolah. Walaupun dalam ruangan rumah sakit, tetapi bekas letih melahirkan dan kacaunya pikiran pasti masih ada bukan?

Hal inilah yang menjadikan mereka luar biasa, kenapa? Karena dalam waktu singkat bisa menguasai keadaan dan berjuang pada selembar kertas demi sebuah pencapaian ilmu. Keren tidak? Yang gak bilang keren aye sumpahin tambah pinter.

Intinya adalah mereka tidak ingin melewatkan ujian setelah melahirkan. Padahal yang Delia tau, melahirkan adalah perjuangan mempertahankan nyawa manusia, bukan? Delia salut dah, pokoknya.



Tapi di sebalik itu semuanya, masih begitu banyak wanita yang buta huruf, bahkan mudah untuk dibohongi. Sehingga banyak sekali penipuan yang terjadi secara mudah, dengan korbannya adalah wanita. Sangat di sayangkan sekali bukan?

Maka dari itu sangat penting sekali sebuah pendidikan. Ilmu dan pandangan luas, agar para wanita tidak mudah tertipu oleh beberapa oknum yang selalu menarget wanita sebagai korbannya. Seolah-olah wanita adalah makhluk paling bodoh sedunia.



Nah agan dan sista! Bagaimana menurut pendapat kalian? Apakah tulisan Delia ada benarnya atau tidak? Yuk, sama-sama diskusikan. Sebab berbagi ilmu dan informasi mempunyai nilai lebih di mata Allah loh!? Bukan di mata manusia pastinya, sebab manusia itu adalah kelalaian waktu yang sering atau bahkan gemar bermain-main dengan sebuah kekhilafan. Baik yang secara terang-terangan melakukannya ataupun yang tidak di sengaja.


Asli tulisan ts.