Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

muttouAvatar border
TS
muttou
Sebab Perempuan dan Laki-laki Adalah Setara
Sebab Perempuan dan Laki-laki Adalah Setara
ilustrasi; lukisan karya Moses

Quote:


Kalimat itu yang kuucapkan saat aku duduk di hadapannya. Untuk pertama kalinya setelah enam hari aku mengurung diri di kamar. Aku sangat mengerti, sebetulnya dia lebih suka kutanya sudah ngopi apa belum. Sebab selain kopi, tidak ada makanan atau minuman yang lebih intim di lidahnya. Tapi aku sayang dia. Aku ingin dia makan, makan nasi. Aku ingin dia bertubuh bugar berisi.

Aku sangat mencintainya. Bahkan kurasa cintaku padanya melebihi cintaku pada orangtuaku. Aku lebih sering memikirkan dia dibanding bapa dan ibu di kampung. Silakan kalian mau menilai aku bagaimana sekehendak kuasa pikiran kalian. Soal ini aku punya alasan sendiri.

Aku mengenalnya di sebuah UKM di kampus.

Kala itu masa ospek. Dia muncul begitu menarik perhatian; berambut gondrong dan berjeans sobek tepat di lutut kirinya. Kupikir, ia pasti cowok kumal dan bebal. Itu kesan pertamaku. Tapi setelah ia berorasi mengkampanyekan UKM-nya, seluruh pasang mata calon mahasiswa baru -- termasuk aku -- terpesona oleh gaya dan nada bicaranya, aku yakin sekali.

Mulailah aku mengaguminya; cowok yang demikian merubah cara pandang dan gaya berpikirku atas hidup.

Ia memang sangat mahir berdiskusi dan berdebat. Sungguh, cerminan cowok kutu buku. Setelah masuk UKM aku sangat antusias mengikuti setiap agenda diskusi. Mendedah buku, pemikiran, realitas sosial kampus, budaya, politik, hingga ideologi dan Agama. Siapa lagi kalau bukan karena dia?

Cowok yang sekarang adalah kekasihku itu selalu jadi corong utama dalam diskusi. Terutama soal politik dan ideologi, juga Agama. Selalu saja jika diskusi tiga topik itu dia akan berargumen sedetil mungkin. Paparannya seringkali meruntuhkan segala tatanan pengetahuan yang telah ada, khususnya yang aku bangun di otakku.

Darinya aku belajar bagaimana membaca buku secara tuntas. Bisa memahami bukan hanya isi bukunya, tapi juga logika yang dibangun oleh penulis, kecenderungan ideologis, dan politiknya. Aku, dengannya, berubah drastis menjadi perempuan yang tadinya hanya kenal kosmetik dan busana menjadi perempuan kutu buku.

Yang paling sangat aku ingat dan membekas, juga alasan aku menerima cintanya adalah kalimatnya suatu hari dalam satu forum diskusi: "perempuan dan laki-laki adalah setara. Jika laki-laki bisa menjadi seorang Presiden, mengapa perempuan dibilang tak layak? Mengapa perempuan dibilang makhluk lemah?"


Quote:


Mungkin, o bukan, pasti, pasti, pasti kau mendengarnya 'kan? Maafkan aku baru menemuimu sekarang. Hatiku sungguh sangat hancur. Mengapa kau meninggalkanku secepat ini?

Aku peluk gundukan tanah itu. Gundukan di mana jasad kekasihku dikubur. Aku menangis.


________
Lagi belajar bikin cerpen Gansis, hehe
Diubah oleh muttou 21-07-2019 08:46
evywahyuni
doctorkelinci
anasabila
anasabila dan 3 lainnya memberi reputasi
4
785
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.