Nasib setiap orang memang tak sama terutama dalam hal profesi tidaklah selalu seragam, pekerjaan yang ada sendiri bermacam-macam mulai dari pekerjaan yang dianggap biasa hingga pekerjaan yang disegani oleh banyak orang. Semua orang bergerak pada garis takdir hidupnya, kondisi dan juga lingkungan membentuk pribadi seseorang dan juga jalan hidupnya masing-masing dengan kondisi dan keberadaan yang beragam.


Diantara banyak profesi, salah satu yang menarik adalah profesi sebagai pedagang. Jenis pedagang pun berbeda-beda mulai dari pedagang besar hingga pedagang kecil atau mulai dari makanan hingga pakaian yang mereka jual. Salah satu sorotan menarik adalah pedagang makanan keliling yang berjualan aneka makanan mulai dari cilok, baso, cimol, mie ayam dan aneka jajanan lainnya dengan target konsumen yang beragam mulai dari yang dewasa hingga anak-anak. Namun biasanya pedagang makanan keliling ini lebih menargetkan penjualan kepada anak-anak terutama anak sekolah.

Jika masa dulu aneka jajanan tak terlalu banyak, maka di masa sekarang aneka jajanan semakin beraneka ragam menyesuaikan diri dengan zaman. Bagi mereka pedagang keliling hal itu menjadi mata pencaharian hidupnya karena mereka sudah terbiasa berdagang. Dari pagi sampai sore atau sore hingga malam mereka berjualan menawarkan apa yang dijualnya kepada para pembeli yang berbaik hati dan mau membeli jualannya. Rasa senang pun seringkali timbul saat jualan habis dan laris manis.

Menjadi seorang pedagang keliling bukan tanpa masalah, terkadang kabar tentang jajanan sehat di sekolahan bisa membuat khawatir mereka yang berjualan keliling. Ditengah banyaknya jenis jajanan, ancaman kesehatan dan bahaya makanan selalu mengintai dan membuat pihak tertentu termasuk pihak sekolah membuat kebijakan untuk tidak jajan di luar termasuk membeli jajanan dari para penjual keliling yang seringkali mangkal di sekitar sekolah entah itu saat istirahat ataupun menjelang pulang sekolah.

Hal ini menjadi dilema tersendiri entah bagi pihak sekolah ataupun dari para penjual keliling. Bagi mereka yang berjualan keliling hal itu adalah penghasilan utama hidupnya sehingga saat ada pelarangan jajan bisa memengaruhi penjualannya. Di sisi lain pihak sekolah pun tak bisa melarang secara langsung karena hal itu bisa menimbulkan konflik dengan pedagang dan mempengaruhi penjualan dari pedagang keliling tersebut.


Permasalahan seperti ini harusnya dicari jalan keluar yang pas agar tidak ada pihak yang dirugikan. Salah satu hal yang penting adalah adanya sosialisasi bagi para pedagang keliling agar tidak sembarang menjual produk yang sekiranya tidak menyehatkan atau membuat dagangan yang enak namun tetap bergizi dan terjaga kehigienisannya. Para pedagang keliling memenuhi kebutuhan hidupnya dengan jualan dan pihak sekolah menjaga agar muridnya tidak jajan sembarangan, jalan tengah yang menguntungkan satu sama lainnya perlu dilakukan agar tidak ada yang dirugikan. Demikian paparan tulisan ane kali ini, agan dan sista ingin menambahkan atau menanggapi? Silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya.

Sumber : Opini Pribadi dan Inspirasi Kehidupan
Sumber gambar via google images