[url]https://akuraS E N S O Rnews/id-694271-read-anies-baswedan-diserang-empat-politisi-psi-di-twitter[/url]



AKURAT.CO, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjawab kritik tentang pembiayaan karya seni bambu Getah Getih yang dipajang di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat. Namun beberapa pihak, khususnya politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terkesan tidak puas dengan jawaban Anies.

Kemarin, Anies menuturkan bahwa memilih bambu sebagai bahan material pembuatan Getah Getih karena bisa didapat dari Indonesia. Berbeda dengan material besi yang kemungkinan diimpor dari luar negeri.

Menurutnya, pembelian bahan baku Getah Getih sama saja membantu petani bambu. Dia menyebut bahan material untuk Getah Getih dibeli dari petani bambu di Jawa Barat.

“Anggaran itu ke mana perginya? Perginya ke petani bambu. Uang itu diterima oleh rakyat kecil. Kalau saya memilih besi, maka itu impor dari Tiongkok mungkin besinya. Uangnya justru tidak ke rakyat kecil. Tapi kalau ini, justru Rp 550 juta itu diterima siapa? Petani bambu, pengrajin bambu," kata Anies saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (19/7/2019).

Menyoroti itu, Politisi PSI Tsamara Amany menilai Anies konsisten membangkitkan sentimen. Dia pun menyayangkan jawaban orang nomor satu di Jakarta itu.

“Wow. Konsisten membangkitkan sentimen. Seorang gubernur diminta mempertanggung jawabkan dana Rp 550 juta yang digelontorkan, jawabannya justru seperti ini?,” tulis Tsamara lewat akun Twitter @TsamaraDKI.

Sementara itu, Politisi PSI Mohammad Guntur Romli jusru menyindir Anies yang mengimpor bus listrik dari China.

“Ketahuan bahlul itu, kamu nyinyir soal besi impor dari China, tapi ketahuan impor bus listrik & bawang putih dari China|

@aniesbaswedan,” ujarnya.

Selain Tsamara dan Guntur Romli, Dedek Prayudi dan Rian Ernest juga ikut mengkritik Anies. Berikut kicauan mereka di Twitter.

“Yang tanyakan kenapa gak pake besi impor dari Tiongkok itu siapa, pak Gubernur? Sekelas Gubernur DKI "Red herring fallacy,” tulis Uki menggunakan akun Twitter @Uki23.

“Memang politisi kelas wahid, @aniesbaswedan ini. Satu pernyataan langsung mengena populisme dan xenophobia,” timpal Rian Ernest menggunakan akun Twitter @rianernesto.