Yup Gan, semua orang!

Baik untuk para party goers, pemerhati budaya, sejarawan, pencari ketenangan, anak pantai, shopaholic, pecinta kuliner yang sangat doyan makan hingga para banci kamera yang suka ngehias feed IG, Phuket adalah 'surga'.



Alhamdulillah, akhirnya KASKUSdan OPPO berkenan menobatkan thread ini sebagai pemenang kontes #KASKUStravelstory dan menghadiahi ane OppoF5 Youth
Pas banget hp ane ngehang, ga jalan touchscreennya sebelah kanan (jadi kudu dikecilin, aktifin menu one hand operation).
Ke depannya ini hp bakal jadi penunjang ane biar foto-video travelling" ane & geng selanjutnya lebih cakep

Dimulai 20 Juli 2017, walau hanya 4 hari liburan di Phuket (Thailand) (lalu lanjut 4 hari di Kuala Lumpur) jadi pengalaman travelling terseru yang TS alami selama menjalani kehidupan ini. Sampai sekarang pun rasanya TS pengen balik lagi kesana lalu menetap di sana. Berawal dari pertemuan di gym, TS berangkat bersama 8 orang anggota (sebut saja geng The It'l ke pulau ini. Sebelumnya kami liburan bareng ke Bali. Kala itu merupakan pengalaman pertama TS naik pesawat (akhirnya, umur 25 ane baru ngerasain naik kapal terbang gan ) dan kali ini merupakan pertama kalinya TS ke luar negeri



Phuket punya pantai yang cakep banget, gunung dengan hutan lebat, jalanan yang tenang dan bersih, makanan luar biasa lezat, dan ladyboy yang cantiknya ngalahin cwe, klub malam yang berjejer sepanjang jalan sehingga tanpa masuk pun kami bisa berasa 'dugrina’ (bahasa geng kami untuk dugem ) di jalan, penangkaran lebah sampai tempat-tempat sakral bersejarah baik patung-patung Budha hingga kuil-candi. Semua ada, dan jaraknya tidak begitu jauh satu sama lain. Tak masalah kalo Agan mau kesana bareng keluarga, temen, orang kantor, berdua bersama pasangan ataupun sendiri. Di Phuket ada hiburan untuk semua orang.



Mengenai budget tidak perlu khawatir, harga baik makanan maupun barang-barang terbilang sama dengan di Indonesia, nilai tukarnya 1 Baht = Rp400 saat itu. Bahkan untuk hotel jauh lebih terjangkau. TS dan geng menginap di Tiger Hotel di Patong, pusat kotanya Phuket. Per malamnya, bila di-rupiahkan dengan fasilitas oke seperti king size bed, jacuzzi (with whirlpool & bubble bath), tv kabel dan alat mandi-minum-teh & kopi yang selalu direfill setiap hari hanya 500 Baht (Rp. 200.000). 1 Kamar untuk berdua, jadi patungan Rp.100.000 aja deh semalem. Biar lebih hemat, agan bisa niru cara kami, hampir kemana-mana jalan kaki! Kecuali jauh banget dah baru. Banyak jalan kaki disini penting untuk mencerna makanan enak yang dimakan di mari, ato ente bakal menangis ketika nyampe rumah nimbang



Hotel ini lokasinya sangat strategis di seberang Banzaan market, pasar tradisional (super bersih, seperti di film Korea wkwk) yang setiap malamnya ada festival kuliner, di kanan ada Mall terbesar satu pulau, di kiri ada sasana Muay Thai!


Berikut alasan TS kenapa Phuket menyuguhkan 'sesuatu' untuk semua orang.
Ane upload beberapa video pendek (ga bakal boros kuota, kalem aja) biar lebih berasa daripada liat poto pemandangannya doang. Karena di mari ane pengen berbagi pengalaman, bukan untuk promoin destinasi wisata. Cekibrot!


1. PARTY GOERS







Kami juga sama sekali ga masuk ke tempat-tempat ini. Cukup jingkrak-jingkrak di jalan aja udah seneng banget.




Party tak hanya berlangsung malam hari, siang hari pun sama. Beberapa Songthaewdi sini (lebih serupa Oplet di film Si Doel, beda sama Tuktuk di Bangkok) dilengkapi sound system menggelegar. Kami yang hobi Zumba ga kuat nahan diri buat ga gerak, wkwkwk.



2. PEMERHATI BUDAYA

Simon’s Cabaretmerupakan teater musikal yang ga boleh Agan lewatin kalo kesini. Demi apa, bagus bangettt!
Tata panggung (ini yang paling spektakuler), akting, musik, kostum, tarian hingga lighting semua sempurna. Best show i ever watched. Aneka budaya dari berbagai negara (ga cuma Thailand) bisa agan liat di mari.


Ane gatau cerita di tiap pertunjukan itu sama apa beda. Untuk nontonnya, kami harus merogoh kocek cukup dalam, 700-820 Baht (Rp. 280.000 – Rp.328.000). Tapi worth itbanget . TS yang suka banget drama-komedi musikal ga henti-hentinya terkagum-kagum. 75 menit pertunjukan rasanya kurang, TS gamau udahan nontonnya .










3. Sejarawan





Di belakang Big Buddha ada patung lebih kecil setinggi 12 meter (didedikasikan buat ratu) berwarna emas (dari perunggu sih aslinya mah, bukan emas) dan patung-patung kecil biksu. Di taman belakang ada semacam batu yang ada telapak Buddha yang konon katanya kalau kami lempar koin kena kesana akan mewujudan impian kami






4. Pencari Ketenangan

Jauh berbeda dengan Bangkok yang katanya macet kayak di sini, berpolusi dan panas ngaheab, walau panas, Phuket sangat nyaman. Udara segar. Kadang tercium aroma wangi suvenir berupa sabun batangan yg bentuknya aneh-aneh, kadang wangi masakan lezat



Sabun ukir yang wanginya seger nan menenangkan jiwa



Pernah nih kami jalan rada ke tengah, di ujung Bangla Road (vehicle-free, Gans), tau-tau ada om-om bule kayaknya rada rusuh naik motor, teriakin kami ngomel-ngomel buat menyingkir. ”Move away, You fu**ing f**k!” katanya. Tanpa bunyiin klakson.

Oiya gan disini mobilnya bagus-bagus macem Alphard, Audi, Lambo, Lexus dan didominasi warna putih. Cakep dah, matching bener sama tempatnya. Selain tenang dan tentram, disana sangat bersih. Bahkan kami yang doyan jajan ini kesusahan nemuin tong sampah buat buang kemasan makanan. Harus masuk ke dalem toko/resto/bangunan gtu buat nemuin tempat sampah. Disana petugas kebersihan kayaknya banyak dan rajin banget patroli mungutin sampah. Keren!


5. Anak Pantai

Patong beach adalah pantai-resort paling terkenal di Phuket. Walaupun sempat hancur luar biasa diterjang Tsunami 2004, bangunan sekitar pantai cepat dibangun kembali. Pasir di sini lembut bangetttt, lebih lembut dari pasir pantai-pantai yang pernah TS kunjungi di Bali.



Kami yang sangat doyan Zumba pun sempat merekam video Zumba disana keesokan harinya. Zumba on the beach gitu Gan
Walau kaki berat luar biasa melawan basahnya pasir dan teriknya mentari, kami kuat-kuatin dah. Cekidot Gan, wajib banget puter nih video



Berhubung jaraknya jauh, kami ikut tour group, naik ferry, ke rangkaian pulau Phi Phi Island, Krabi atau (Koh Phi Phi di mana sangat terkenal dengan Maya Bay-nya lewat film The Beach yang dibintangi Leonardo di Caprio.




Pantainya cakepp, di dalem pulau banyak hutan" dan bukit" berasa di film King Kong gtu, ada air terjun kecil, sungai kecil, bagus dah.



Sayang di pulau ini lagi padet banget, kami cuma diijinin kru kapal pemimpin tour buat 45 menit aja di Maya Bay.



Terus kami keliling dan mampir ke pulau-pulau lain. Ada Monkey Island (yang dihuni banyak monyet cappucin kayak di doger monyet, pulau yang banyak sarang burung waletnya, lalu area di mana banyak bangkai kapal,



Lalu kami ke pulau tempat kami makan siang sampai kenyang luar biasa, kemudian snorkling. Kami kesana kemari naik. Kapal ferry yang cukup kencang. Walau sangat suka manga-anime One Piece ane ga kuat dan mabuk laut dong wkwk.



Kami lalu singgah di pulau terakhir, ane lupa namanya apa. Disana kami berenang" di bawah teriknya matahari yg menyengat. Sunblock spf 100 pun tidak mempan pemirsa. Hitam legam. Ane yang ceroboh sempat kejeduk motorboat yang parkir wkwk. Selesai berenang, ternyata kru tour sudah menyediakan minuman dan buah tropikal segar untuk kami. Demi apa, semangka dan nanas terenak dan yang pernah ane makan seumur hidup! Mangga Thailand memang ngetop, tapi ane jatuh cinta sama nanasnya. Seger banget!!!




Kami juga sempat mengunjungi Pantai yang lebih sepi dari Patong dan Maya Bay keesokan harinya. Yaitu Karon. Disini lebih jarang dikunjungi turis, kecuali yang berselancar ria, karena ombaknya cukup besar. Watu itu kami cuma berangkat ber5, yang 4 istirahat aja di hotel. Setelah foto-foto, cemal-cemil dan renang lagi, kami Zumba lagi



6. Shopaholic


Alat makeup oke, baju musim panas & bikini cakep, suvenir (termasuk sabun unyu tadi), bumbu dan rempah eksotis dan obat-obatan khas Thailand macem minyak angin dan balsem bisa kami dapet di tempat yang berdekatan. Ada juga stand tas yg bisa grafir nama. Ada lagi kaos canggih yang bisa berubah" sesuai tempo lagu. Dan wajib beli buah yang dikeringkan, enak! Banyaknya sih mangga sama duren. Beberapa penjual ga bisa bahasa Inggris, jadi kami banyak komunikasi lewet bahasa isyarat ataupun dgn ngetik aja di kalkulator




7. Pecinta Kuliner





Di Food Festival Banzaan Market yang ada di halaman parkir pasar ketika malam hari, kami seakan menjelma jadi gerombolan siluman Gluttony. Ga boong Gan, susah berenti makan kalau belom kenyang. Di pasar ini segala ada. TomYumyang seger ga boleh dilewatkan. Jangan khawatir, pada halal-halal kok, yang ga halal asa tulisannya. Kami juga bisa liat yang halal dengan cari penjual yang berhijab Gan. Lalu tips ane, jangan males muter buat bandingin harga. Ada penjual yang nipu gt, mahal banget, jauh sama stand sebelahnya. Ada juga vendor sushi murah meriah yang enaknya hampir senikmat resto di mari. Ane sampe bulak-balik beli lagi. Yang jual cantik bangett, tapi kok berjakun. Begitu ngomong ternyata emang lelaki. Harga aneka fried rice, pad thai, kwetiaw dan sejenisnya sama dengann di mari, kayak di abang nasgor komplek, sekitar 40-50 Baht (16-20ribu). Pokonya Rp.40.000 udah dapet banyak dah Gan. Street food snack macem aneka dumpling yang enaknya luar biasa sampe yg serem macem kalajengking, ulat dan belalang juga ada di mari, Ane ga makan yang serangga-serangga itu mah, geliii



Dessert ada buah segar, rujak, es krim di batok kelapa, the famous mango sticky ricehingga pancake duren. Temen ane pada demen banget duren, gile entah brp kilo mereka beli. Ane mah nyicip aja.



Dan jangan lupa beli Thai Tea! Di dalem pasar, si Mami Papi ketua geng memberi tahu kami penjual Thai Tea enak tiada tanding sama Thai Tea di mari. Mereka jual Ice Coffee juga, seger gan... :cendol






Seandainya dikasi rezeki dan kesempatan, ane pengen ke Phuket lagi. Demi kebahgiaan dan menjaga kewarasanku menghadapi kejam dan pahit getirnya hidup. Kami udah merencanakan liburan taun depan lho

Rate 5 ato boleh cendol bila berkenan Gan kalo suka dan terhibur sama kisah ane. See ya!