parasutmuAvatar border
TS
parasutmu
Aku Menyayangimu, Sungguh, Tapi Aku Tak Ingin Hidup Denganmu
Aku seorang pria yang dari sisi usia sudah layak untuk menikah, dari sisi penghasilanpun aku merasa sangat mampu untuk menghidupi anak orang (baca: istri) dan anak-anakku kelak.

Walapun dari sisi usia sudah harusnya menikah, namun aku sendiri tak begitu terburu-buru untuk mencari pendamping hidup. Bisa jadi hal ini karena kejadian beberapa tahun lalu dimana aku gagal persunting wanita yang sangat aku cintai karena ketidakpastian dari orang tuanya.

Setelah gagal menikah tersebut aku dekat dan pacaran dengan banyak wanita, namun belum ada satupun yang bener-bener membuatku berkeputusan menikahi salah satunya, kebanyakan berakhir begitu saja, aku yang meninggalkan atau aku ditinggalkan.

Di antara beberapa wanita yang aku pacari salah satunya sebut saja namanya Sela (samaran). Dari sisi usia dia pun harusnya sudah menikah. Sela ini berbeda dengan wanita lain yang pernah atau sedang aku pacari. Secara fisik dia terlampau sempurna untuk wanita yang pernah singgah di hati, cantik dengan potongan tubuh yang mempesona bahkan sangat menggairahkan hasrat kaum adam termasuk aku.

Waktu awal aku deketin, aku udah tau dia telah memiliki kekasih, bahkan terhitung hari ini, hubungan mereka sudah berlangsung selama 10 tahun. Aku tak begitu peduli ketika itu, selama dia memberi respon yang bagus dan mau diajak kencan, bagiku itu sudah lebih dari cukup, karena sedari awal memang aku belum begitu ngebet cari istri.

Beberapa kali kencan tanpa status, dia kemudian meminta kejelasan status denganku, sejak saat itu (hingga kini) aku resmi berpacaran dengannya sekaligus aku resmi menjadi selingkuhnya. Aku sama sekali tidak merasa beban dengan status ku sebagai selingkuhnya, karena sedari awal menjalani hubungan dengannya niatku lebih besar untuk have fun ketimbang berkomitmen untuk hubungan yang lebih serius. Itulah kenapa, selama menjalani hubungan dengannya entah sudah berapa banyak "dosa" yang kami perbuat.

Namun seiring berjalannya waktu, perasaan cinta dan sayangku terhadapnya mulai tumbuh secara perlahan bahkan semakin besar dan sulit dibendung, dia pun demikian sebagaimana terlihat dari sikapnya yang seolah tau mau kehilangan bahkan beberapa kali dia meminta tinggal bersama denganku, meminta menikahinya pun sudah sering dia utarakan. Namun sumpah demi apapun aku tak menginginkannya menjadi pendamping hidupku, menjadi ibu untuk anak-anaku kelak.

Setidaknya ada dua alasan kenapa dia bukan wanita yang tepat untuk ku jadikan istri:

Pertama: Dia tega menyelingkuhi kekasihnya yang sudah 10 tahun menjalin kasih dengannya, bahkan aku bukanlah orang pertama jadi selingkuhannya. Sebagaimana ketika awal dekat dengannya dia bercerita bahwa memiliki mantan bahkan beberapa mantan yang akhirnya berpisah dan membuatnya terpuruk dalam kegalauan, dimana saat menjalani hubungan dengan para mantannya itu pada saat yang bersamaan dia masih memiliki hubungan dengan kekasihnya yang sekarang dan menurut pengamatanku hubungan mereka baik-baik saja, bahkan sangat harmonis hingga saat ini.

Kesimpulan alasan di atas adalah: Sela bukan wanita setia, suka bermain hati dan pandai menyembunyikan pria idaman lain

Kedua: Seiring perasan sayangku semakin besar padanya, di waktu yang bersamaan aku merasa bersalah dan sangat merasa berdosa terhadap kekasihnya saat ini. Perasan bersalah dan berdosa itu mulai muncul ketika aku coba memantau gerak-gerik dan sifat kekasihnya, di luar dugaan ternyata kekasihnya pria yang sangat baik, perhatian, penyayang dan gak neko-neko, kedua keluarga besar mereka sudah saling mengenal, kedua orang tua mereka pun menaruh harapan bahwa kelak keduanya akan menjadi pasangan suami istri.

..
Karena terus diliputi rasa bersalah dan semakin meyakinkanku bahwa Sela bukan wanita yang tepat dijadikan istri, aku pun beberapa kali mencoba menjauh darinya tetapi selalu gagal, bahkan ketika semua media komunikasi dengannya aku cut, dia selalu memiliki cara untuk hadir kembali kehidupanku. Sungguh aku terlampau sulit menolak pesona yang ada padanya.

Pernah sekali terjadi permasalahan kecil antara aku dengannya, dia lantas memblokir semua akses komunikasi denganku. Walaupun aku sempat galau ketika itu, namun aku juga lega karena semakin besar peluang aku untuk berpisah dengannya. Begitu keadaan sudah mulai membaik dimana rasa sayangku padanya mulai memudar dan pesonanya sudah mulai dapat ku tepis tak disangka dia muncul kembali dengan pesonannya dan hubungan kami terjalin lagi, rasa sayangkupun tumbuh lagi. Dan siklus seperti ini kerap berulang.

•••••••••••

Terakhir, aku berharap para senior cinta di sini dapat memberikan nasihat, pendapat dan solusi agar aku benar-benar dapat membunuh rasa sayang ini dan benar-benar dapat mengakhiri hubungan dengannya.

Terima kasih 🙏
Diubah oleh parasutmu 17-07-2019 03:15
labu.botol
kudanil.la
berodin
berodin dan 3 lainnya memberi reputasi
2
3.1K
55
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to HeartKASKUS Official
21.6KThread27.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.