Ingat masa kecil, rasanya ingin kembali lagi kesana. Dimana pikiran masih longgar, tak ada beban, yang dipikirkan hanya sekolah, mengerjakan PR dan bermain saja. Janjian dengan teman sepulang sekolah, bergiliran mengunjungi rumah teman - teman beramai - ramai lalu membuat keributan. Keseruan yang indah, memori yang tak lekang oleh waktu.

Permainan yang sering aku lakukan dulu ada banyak macamnya, seperti :

1. Bongkar pasang



Permainan yang hanya bermodalkan kertas bergambar anak perempuan beserta baju - bajunya dengan harga Rp. 100 saja ini adalah permainan favoritku jaman dulu. Permainan murah meriah. Setiap Ibu membawakan bongkar pasang itu, aku selalu menggunting setiap sisi bajunya terlebih dahulu serta sedikit sisi kanan dan kiri leher si anak perempuan agar bisa digunakan untuk mengaitkan bajunya.

Pakaian yang terbuat dari kertas ini dibongkar dan dipasang, sehingga disebut sebagai bongkar pasang. Ada baju untuk sehari - hari bahkan untuk pergi ke pesta pun ada dengan beraneka warna dan beragam bentuk. Aku suka memainkannya bersama temanku. Seolah - olah boneka kertasku ini akan menghadiri pesta, jalan - jalan, hingga pergi ke sekolah. Sehingga mereka akan sering bergonta - ganti kostum.

2. Bekelan




Koleksi warna bola bekel dengan ukuran yang berbeda - beda adalah kegemaranku jaman SD. Seringkali aku merendam bola bekel berukuran kecil ke dalam minyak tanah, kata teman - teman agar ukurannya membesar. Namun ternyata hal itu hanyalah mitos, dan konyolnya tetap aku lakukan. Permainan bekel inilah yang sering aku lakukan bersama teman - teman sekelasku. Baik perempuan maupun laki - laki, semuanya suka main bola bekel. Dimulai dengan mengambil biji bekel satu per satu, kemudian lanjut ke tingkat berikutnya yaitu mengambil dua - dua hingga habis. Aturan mainnya setiap salah mengambil, atau bola tidak berhasil ditangkap maka matilah si pemain dan harus berganti giliran main dengan pemain yang lain.

3. Paku Bayam



Ini dia permainan unik yang lucu menurutku. Dulu aku suka memainkannya bersama kakakku, kami mengadu dua buah bunga tanaman bayam yang bentuknya mirip ulat bulu, ukurannya kecil, lonjong, ramping memanjang, warnanya hijau dan berambut. Caranya kami menyediakan dua buah paku yang ditancapkan ke tanah, lalu melingkarkan satu buah karet gelang yang digunakan sebagai "arena tanding" si ulat palsu dari bunga bayam itu kepada kedua sisi paku. Kemudian kami mencari batu atau bata untuk memukul paku, agar bunga bayam bergerak maju dan beradu dengan milik lawan. "Ulat" siapa yang jatuh terlebih dulu, maka dia lah yang kalah.

4. Pasar - pasaran



Namanya juga anak perempuan, sukanya hal - hal yang berbau dapur. Sepulang sekolah aku biasanya janjian dengan teman sekomplek untuk main pasaran. Isinya adalah kegiatan seolah - olah memasak. Ada cangkir mini, wajan mini, kompor mini, dan beragam peralatan masak berukuran mini yang terbuat dari plastik untuk kami buat mainan. Bahan yang kami masak kadang - kadang hanyalah pasir, daun - daun hijau, bunga dan air. Tak jarang kami memasak bahan makanan yang sudah siap santap seperti telur dadar. Pada akhirnya kita akan makan bersama di rumah teman yang kita kunjungi.

Sungguh permainan yang seru dan membuatku terus mengingat indahnya masa kecilku.