Kamu main Tinder gak sih?

Aplikasi cari pasangan online ini memang tengah populer selama beberapa tahun belakangan. Salah satu temen gue malah dapat pasangan sampai sekarang jadi suami beneran dari aplikasi ini. Ada banyak juga "cerita sukses" orang-orang yang menemukan teman hidupnya lewat Tinder.

Ya memang kalau digunakan di jalur yang benar, aplikasi ini bisa sangat membantu buat orang-orang yang merasa kesulitan untuk mencari pasangan secara langsung di dunia nyata. Sebuah alternatif buat para introvert yang malu-malu untuk memulai percakapan langsung tapi bisa sangat ramai di chatroom. Sebuah jalan yang asyik untuk mereka yang bukan penganut taaruf.

Sebenarnya main Tinder itu simpel aja. Bikin akun, update profil dengan foto-foto terbaru (yang paling ganteng atau paling cantik kalau bisa tapi jangan fake ya kasihan orang yang lihat fotonya terus Match nanti merasa tertipu), isi profil selengkap-lengkapnya, kemudian tinggal pilih opsi mau nyari laki-laki atau perempuan, dalam radius berapa kilometer, lalu tinggal pilih yang menurut kamu paling menarik: swipe ke kiri untuk NO, swipe ke kanan untuk YES. Kalau orang yang kamu swipe kanan ternyata juga nge-swipe kanan kamu berarti kalian Match.

Sesimpel itu.

Yang susah sebenarnya adalah me-maintain obrolannya. Ya setidaknya buat gue sih. Setelah Match dengan beberapa orang, gue jadi sering bingung bagaimana memulai obrolan yang berbeda dengan beberapa orang di saat yang sama. Karena kadang-kadang kalau lagi beruntung (mungkin mereka khilaf karena nge-swipe kanan gue) gue bisa Match sama dua atau tiga orang dalam sekali buka aplikasi. Kalau nggak di-chat ya nggak akan terjadi apa-apa, status nggak akan berkembang dari jones ke berpasangan; tapi kalau mau chat malah bingung mau bilang apa.

'Hi.' adalah kata paling standar. Tapi kalau kalian sudah ahli soal Tinder, mungkin obrolannya bisa yang lebih spesifik ke hal-hal yang disukai orang itu yang bisa terlihat dari profilnya.



Tips cepat Match!

Tapi anyway, tentu saja Match dengan seseorang di Tinder nggak akan terjadi begitu saja tanpa kamu me-maintain juga profil kamu. Kalau kamu memang niat banget nih mau nyari pasangan lewat aplikasi ini, salah satu tips yang diberikan oleh CEO Tinder Elie Seidman adalah melengkapi kolom profil dengan banyak hal yang berkaitan dengan kesukaan/interest kamu di kolom deskripsi.

Di kolom deskripsi ini kita bisa bebas menulis apa saja. Semua kesukaan kita bisa dirinci satu per satu. Penting untuk mengisi ini dan nggak membiarkannya kosong karena secara sistem, Tinder bekerja dengan memanfaatkan AI (Artificial Intelligence). AI inilah yang nantinya akan mencari kesamaan antara kamu dengan pengguna Tinder lainnya yang ada di area yang kamu tentukan. Dari situlah kamu akan ditampilkan orang-orang dengan interest atau kesukaan yang sama, yang akan memperbesar kemungkinan kamu untuk Match dengan orang tersebut.

Dengan mengisi kolom deskripsi dengan sederet hal yang kamu sukai juga akan membuat orang yang membaca profil kamu semakin yakin kalau kamu adalah orang yang asyik atau paling nggak satu frekuensi dengan mereka.



Sering-sering update foto juga

Selain mengisi kolom deskripsi dengan hal-hal yang kamu sukai dan membiarkan AI-nya bekerja, salah satu cara untuk bisa menarik perhatian dan membuat algoritma Tinder akan "mengedepankan" profil kamu adalah dengan sering-sering mengunggah/update foto di profil kamu.

Menurut bocoran dari Kumparan, Tinder menggunakan sistem pencocokan preferensi user satu sama lain. Dari situlah diharapkan muncul ketertarikan satu sama lain sehingga besar kemungkinan untuk bisa saling swipe right dan Match.

Gimana? Tertarik? Jangan disalahgunakan ya tapi aplikasi ini ehhehehe