Hi sis bro ini tulisanku yang kedua, judulnya sedikit aku ganti ya biar gak kepanjangan banget 😁.



Han masih berlutut di kaki ayahku, memohon ayah tak memukuliku lagi. Dengan kesal ayah menghempaskan ikat pinggang dari tangannya ke lantai. Tubuhku lunglai dan lemah penuh luka memar bekas pukulan ikat pinggang ayah.Han memapahku dengan hati-hati berdiri dan berjalan keluar dari kamar menuju ruang tengah, ayah tampak terengah mencoba menahan amarahnya sambil duduk di kursi makan.

Han dan aku berdiri menunduk di hadapan ayah dan bunda.
"izinkan saya menikahi putri bapak, saya tau saya salah pak, tapi saya akan memperbaiki kesalahan saya ini." Han meyakinkah ayah agar merestui keinginannya.
Ayah terdiam beberapa saat sampai akhirnya dia menghela nafas panjang dan mengangguk penuh rasa kecewa lalu pergi dari hadapan kami.

Kecewa pasti. Ayah sungguh tak setuju dengan keputusanku, disaat ujian akhir sekolah baru usai aku sudah buru-buru dilamar orang. Sementara ijazah ku belum sampai di tangan.

***

Beberapa hari setelah kejadian itu kelurga Han pun datang ke rumahku untuk melakukan lamaran. Ya, lamaran yang tak pernah kuharapakan terjadi secepat ini. Keluarga Han tak banyak yang datang hanya keluarga inti saja, mungkin mereka malu dengan pertunangan ini. Aku memakluminya.

Beberapa hari kemudian pernikahan itupun terjadi.

"Saya terima nikahnya Syifa Adinda Syafar binti Syahrudin Syafar dengan maskawwin seperangkat alat shalat di bayar tuuuuunai"
"Sah?"
"Sah!!"
"Sah!!"
Jawab para saksi dan beberapa tamu undangan.

Akhirnya aku sah menjadi istri Farel Handesta yang saat itu baru berusia 20 tahun dan aku yang baru genap 17tahun. Ya tuhan seperti mimpi yang tak pernah kuimpikan, nikah muda!!!

***

Han tersenyum manis mencuri pandang wajahku dari balik selendang sutra putih yang sengaja dipakai sedikit menutupi wajahku. Wajahnya tak mampu menyembunyikan perasaan bahagianya, ya aku tau dia begitu mencintai dan menyayangiku. Meskipun pernikahan ini terlalu dini untuk kami lakukan.

Beberapa tamu menyalamiku dan mengucapkan selamat untuk pernikahan dini kami, tapi tak sedikit kudengar bisik-bisik mereka yang menggosipkan aku sudah hamil duluan. Hmmm gosip yang dibuat Han sendiri untuk melancarkan rencana pernikahan kami.

Malampun tiba kamipun beristirahat, tanpa isyarat aku langsung nyelonong ke kamar bunda. Han ternganga melihat istrinya yang masih muda belia ini tanpa aba-aba lari ke kamar mertuanya di malam pertama 😅.
Bibirnya manyun dengan langkah kesal menuju kamar pengantin kami, saat ku intip dari tirai kamar bunda.

"Eheem...!!" bunda berdeham dari balik pintu kamar mengagetkanku yang sedang bersembunyi di belakang tirai.
"Mau sampai kapan kamu menghindar ndok, duso nek ninggalno bojo turu dewe'an {dosa kalau meninggalkan suami tidur sendirian} kata bunda mengingatkanku.
ibu memapah kedua bahuku mengantarku ke kamar pengantin, jantungku terasa berdebar-debar tak karuan.

Han merajuk, hanya punggungnya yang menghadap ke wajahku.
Huh tau gitu aku tidur di kamar Amel (adik perempuanku) bisikku dalam hati.

Lima menit berlalu Han masih saja memunggungiku, ah sudahlah lebih baik aku tidur di kamar amel gumamku kesal, spontan aku berdiri dan hendak keluar dari kamar.
Tiba-tiba Han menarik tanganku, hingga aku terjatuh di kasur tepat di atas tubuh Han yang kekar.
Oh Tuhan jantungku rasanya mau copot, dalam posisi seperti ini bersama lelaki yang belum pernah berani mencium bibirku walau hanya sekali saja.

"Mau kemana?" tanyanya ketus
"Kamar Amel" jawabku kesal
"Ooo jadi kamu mau lari dari tanggung jawab?" tanyanya lagi menuduhku dengan manja.
"Apa? aku tidak bisa Han, aku belum siap" jawabku malu, pipku memarah
"Terus kapan? kamu ingat kan kita punya hutang sama Ayah dan Ibu kita?" tanya Han seolah menagih hutang padaku.
"Hah.. utang apa Han?" tanyaku heran tak karuan.
"Bukannya kamu sedang hamil" Han melingkarkan tangannya ke punggungku erat denga sorot mata manja dan merayu.

Oh Tuhaaaannnnnn...... teriakku dlam hati.


bersambung.....


wah aku yang nulis udah mulai baper nih, ngabayangin kemesraan pasangan muda ini.
duh pipiku jadi merah sendiri sambil guling2 di kasur rumah sakit.
soalnya aku lagi di opname 😅
yuk simak kelanjutan kisah ini