Menikah merupakan sesuatu momen yang berkesan dan diinginkan oleh banyak orang. Bagi mereka yang sudah cukup umur tentunya sebauh pernikahan adalah sesuatu yang sangat dinanti-nanti hingga mereka memantaskan dirinya mulai dari sikap pribadinya, mental diri dalam meghadapi pernikahan hingga persiapan secara finansial agar siap saat memasuki masa-masa pernikahan dengan calon pasangan yang menjadi idaman.


Bicara tentang pernikahan selalu berkaitan dengan biaya yang besar, benarkah selalu demikian? Nyatanya tak selamanya seperti begitu. Banyak orang yang melaksanakan pernikahan dari pernikahan yang sederhana hingga pernikahan yang mewah dan menghabiskan banyak biaya. Namun pada umumnya pernikahan selalu meriah dan menghabiskan banyak biaya yang tak sedikit, hal ini tercermin dari kebiasaan di masyarakat yang seringkali mengadakan pesta pernikahan yang meriah. Begitu juga dengan mahar pernikahannya pun cukup besar dan biasanya menggunakan emas atau uang tunai.

Tentang mahar pernikahan sendiri memang beragam, tapi biasanya mahar pernikahan itu besar atau sesuai dengan standar yang biasa di masyarakat itu sendiri. Namun ada juga yang terkadang maharnya anti mainstream seperti dengan mahar yang sederhana seperti mahar sendal jepit yang viral di dunia maya beberapa waktu yang lalu. Bicara mahar pernikahan memang sah-sah saja selama ada kerelaan satu sama lainnya.

Lantas yang paling ideal mahar pernikahan itu seperti apa? Sedikit atau banyak? Jawabannya kembali ke standar masing-masing karena setiap orang punya standarnya masing-masing tentang mahar pernikahan. Meskipun begitu, kita harus bisa mempertimbangkan untuk menentukan mahar pernikahan dengan sebaik-baiknya. Sebagai laki-laki tentunya harus bisa memberi mahar pernikahan yang terbaik dengan catatan tidak memberatkan dirinya dan tidak lewat dari batas kemampuannya. Sedangkan bagi perempuan baiknya tidak terlalu berlebihan dalam meminta mahar terlebih jika orangtua ikut campur soal mahar pernikahan sebaiknya dihindari.

Sedikit atau tidaknya mahar kembali lagi kepada kerelaan masing-masing, jika di masyarakat standar maharnya begitu tak salahnya ikut kebiasaan di masyarakat. Jangan lupa untuk mengkomunikasikan dengan jelas dari laki-laki kepada perempuan tentang mahar pernikahan yang diberikan agar tidak ada miss komunikasi atau salah paham karena kejadian kesalah pahaman seperti ini ada dan terjadi di masyarakat.


Jangan terlalu pelit dalam memberikan mahar dan jangan terlalu berlebihan dalam memberikan mahar jika memang memiliki batas kemampuan finansial. Idealnya jumlah mahar pernikahan kembali ke setiap orang yang akan menikah, yang penting siapkan mahar terbaik untuk calon pasangan dan jangan sampai "hadiah" mahar pernikahan terlalu sederhana dan seakan tak ada nilai. Berilah yang terbaik untuk calon pasangan karena dia adalah sosok yang akan menemani sepanjang usia. Demikian paparan tulisan ane kali ini, agan dan sista ingin menambahkan atau menanggapi? Silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya.

Sumber :
Opini Pribadi dan Inspirasi Kehidupan
Pembelajaran semasa sekolah dan kuliah
Sumber Lain
Sumber gambar via google images