Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

royhan2000Avatar border
TS
royhan2000
Tanggapan Hidayat Nur Wahid Soal Pendidikan Agama Tidak Diajarkan Sekolah
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menyatakan ketidaksepakatannya soal adanya usulan yang disampaikan Praktisi Pendidikan Setyono Djuandi Darmono mengenai pendidikan agama tidak perlu diajarkan di sekolah.

Hal itu disampaikan Hidayat Nur Wahid melalui akun Twitternya @hnurwahid, Jumat (5/7) pukul 9.08 WIB.

Dia menuliskan bahwa usulan tersebut adalah bagian dari Gerakan Politik Identitas Sekularisme.

“Sarab Agar Pendidikan Agama Tidak Perlu Untuk Diajarkan pada Sekolah-sekolah di Indonesia, juga merupakan bagian dari Gerakan Politik Identitas Sekularisme. Dan identitas spt itu tak sesuai dg Pancasila, dan ketentuan UUDNRI 1945;pasal 29 ayat 1,pasal 31 ayat 3&5,” tulis Hidayat.

Unggahan Hidayat pun menuai berbagai komentar dari warganet lainnya yang kontroversial.

Seperti akun Jeruk Lemon Peres @LemonPeres yang tidak sependapat dengan pernyataan Hidayat tersebut.

“Politik identitas hrs diBuang.
(maksud nya identitas islam)

Klw Identitas Raad-dee-cal : {Sekulerist, Liberalist, Capittalist, Communist }
Gencar diPropagandakan.
Ummat dikira GaNgerti
#LegitimasiMilik02,” tulisnya berkomentar pada unggahan tersebut.

Begitupun akun lainnya yang menganggap pendidikan agama di sekolah tidak menjamin budi pekerti siswa lebih baik.

“Lha.. Kata @rockygerung Atheis aja diizinkan oleh Pancasila. Kok anda tidak sepaham dgn Prof dungu anda pak @hnurwahid?

Lagipula siswa dari hasil didikan agama disekolah tidak lebih baik. Pulang sekolah tawuran, guru agamanya mencabuli siswanya. Jadi pejabat korup DAGING SAPI,” tulis akun Zulkarnaini @ bangzul_1988.

Pendapat dari akun lainnya yang tidak sejalan dengan dua komentar di atasnya itu, menyinggung kata pelantikan yang tidak dijelaskan secara rinci.

“Wih.. udah mulai ya prosesnya.. pdhl belom dilantik 🤔

#PresidenYangTertukar,” tulis akun riani #BelaIjtimaUlama @riani_212.

Sebelumnya, Praktisi Pendidikan Setyono Djuandi Darmono diberitakan berpendapat bahwa pendidikan agama tidak perlu diajarkan di sekolah dengan menyampaikan beberapa alasan.

Pertama, memasukan kurikulum agama di dalam mata pelajaran berbeda membuat siswa merasakan berbeda dengan siswa lainnya.

Lalu yang kedua, perasaan berbeda akan memunculkan perpecahan di kalangan siswa.

Karena itu, yang ketiga mata pelajaran pendidikan agama sebaiknya diganti dengan pelajaran budi pekerti agar siswa lebih menonjolkan bersikap toleransi dan rasa kebinekaan yang makin kuat.

Selanjutnya yang keempat, Indonesia perlu menjaga bangsanya dari politik identitas untuk menghindari kehancuran.

Sumber: Ehmasroy News
0
1.6K
13
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.